O4

5.7K 388 13
                                    

haruto terbangun karna merasa ada seseorang yang memegang tangannya, ia membuka matanya perlahan, dan ya itu bundanya. ia hanya tersenyum sembari mengelus rambut cantik bundanya, lisa yang merasa rambutnya di elus pun terbangun.

" SAYANG?? " lisa yang kaget langsung menekan tombol yang ada di atas nakas, lisa langsung memeluk anaknya.

" ru, kenapa bisa kayak gini si ru, kamu ngapain di sekolah? " tanya lisa. haruto hanya tersenyum, tiba tiba dokter dan suster masuk dan mengecek keadaan haruto.

" sore ini nak haruto sudah boleh pulang, untuk pembayaran rumah sakit sudah dibayar ya bu, sama laki laki yang nganterin nak haruto ini " ucap dokternya.

 lisa yang mendengar itu sangat kaget dan terdiam sampai tidak sadar jika dokter sudah pergi.

*pria itu sangat baik dan tampan, terimakasih nak, semoga hidupmu lancar dan sehat selalu* batin lisa.

 ia tadinya ingin menelfon pria itu, tapi ketika di telfon, nomornya tidak aktif dan tidak bisa di telfon lagi.

 " bunda, yang bayarin biaya rumah sakit ruru siapa? " tanya ruru, kini mereka sudah sampai dirumah dan sedang ada dikamar haruto.

 " orang yang bawa kamu kerumah sakit ini, namanya Yoshi, dia tampan dan baik sekali, ah ibu ingin sekali bertemu dengannya dan membalas kebaikannya " ucap lisa.

 *yoshi? kak yoshi pacarnya junghwan itu?* tanya haruto dalam hati.

" rose, seperti nya hari ini kita tak bisa berkumpul untuk membahas perjodohan itu, bagaimana besok saja? " ucap lisa.

 " kenapa? kenapa ditundah? " tanya rose.

 " haruto sakit, ia seperitnya habis di pukuli dan di tendang di sekolahnya, dan mukanya sangat babak belur " ucap lisa.

 " HAH?? Benarkah?? Calon menantuku? kenapa kau tak bilang padaku dari awal? aku bisa saja menyuruh suamiku untuk men D.O si pelaku " tanya rose.

 " maaf rose, tapi aku sangat panik sekali, baru tadi sore ia pulang dari rumah sakit " ucap lisa.

 " aku dan jaehyun akan kesana lisa " ucap rose dan mematikan telfonnya.

" nak, apa ini sangat sakit? " tanya rose kepada haruto, haruto hanya menunduk dan menggeleng.

" tenang saja nak, kami akan mencari pelakunya dan memberi ia pelajaran " lanjut rose.

mendengar itu haruto refleks melirik jeongwoo dan dia melihat jeongwoo sedang menatapnya dengan tatapan sedang menahan sesuatu.

" ish kamu, sama calon sendiri masa diem diem aja, bilang sesuatu kek sama calon sendiri " tegur rose kepada anaknya. jeongwoo yang mendengar itu pun, mendekati haruto dan menatap nya tajam.

 " gws " ucap jeongwoo.

 " ih jangan dingin dingin sm calon sendiri, ntar dia takut sama kamu " tegur rose lagi.

 jeongwoo hanya diam, haruto ngebayangin kalo dia nikah sama jeongwoo, ah tidak tidak, hidupnya tak akan lama jika bersama jeongwoo.

keesokan harinya ia sudah mendingan, tapi hari ini ia izin sekolah karna sedang masa pemulihan.

sore ini haruto dan lisa hanya membuat cemilan ringan untuk mengobrol bersama keluarga park terkait perjodohan JeongHaru ini.

malamnya haruto dan lisa sudah duduk manis di ruang tamu sembari menunggu keluarga park itu, tingnong bunyi bell rumahnya haruto, lisa langsung buru buru bukain dan langsung pelukan dengan sahabtnya itu, siapa lagi kalo bukan rose, mereka ber3 pun duduk di sofa.

" jadi mau kapan acaranya? " tanya lisa.

 " cepet aja ga si? ga sabar ngeliat anak udah punya gandengan " jawab rose.

 " kalo cepet berarti sekitar 2 Minggu lagi gimana? " tanya jaehyun.

 " a-apa itu ga kecepetan? aku belum ada— " 

" Biaya biar kita yang tanggung lis, kamu gausah ngeluarin uang sepeser apapun " ucap rose.

 " ahh jangan gitu rose, aku ga enak ini " kata lisa.

 " gapapa lalisa, udah nurut aja ya " ucap rose, lisa pun memeluk rose dan menangis, ia bersyukur, karna telah mengirim rose untuknya.

gimana keadaan jantungnya haruto? ya jawabannya udah ketebak, jantungnya lagi mendisko, apa ga terlalu cepet? pikirnya, 2 minggu itu,,,,,,cepeeeeet.

jeongwoo?? dia hanya biasa saja mendengarnya, seperti biasa tak ada ekspresi, tapi kalo udah disuruh sama papa, dia gabisa nolak :)

-----

hari ini, haruto memulai aktivitas seperti biasa, pagi ini ia berangkat sekolah, dan kali ini ia membawa bekal dan tidak membawa uang sepeser pun.

saat di koridor sekolah dia mendengar satu perkataan dari seorang siswi dengan sangat jelas.

 " bhakss, mana mau si jeongwoo sama si miskin ini hahahaha " ucap siswi itu.

 haruto heran, dari mana mereka tau sedangkan ia sendiri tak tau apa apa, yasudah ia berusaha mengabaikan ocehan siswa siswi tentang dirinya dan jeongwoo.

bell istirahat berbunyi, saat ia ingin mengeluarkan bekalnya.

 " HEH MISKIN " ucap seseorang, kali ini bukan minji.

 tapi jeongwoo yang ada minji di sampingnya sedang bergelayut manja di lengannya jeongwoo.

" lo ngapain nyebar soal perjodohan kita anjing, lo kira lo bakal di dukung? gue bakal suka sama lo? gak anjing, yang ada malu maluin gue bangke " bentak jeongwoo sembari menggebrak meja.

 lagi lagi mental haruto menciut, ia tak berani menjawab, ia hanya diam.

" lo punya mulut ga si anjing, punya mulut tu dipake, jangan cuma dibuat pajangan " ucapnya sembari memukul mulutnya haruto, karna kesal pertanyaannya ga dijawab jawab.

 haruto meringis, ia refleks mengusap hidungnya dan..... darah.


-----


" dah selesai, lain kali hati hati, jangan sampe jatoh lagi " ucap yoshi, ya yoshi itu anak pmr, jadi dia kadang stay di uks.

 " kak, makasi " ucap haruto.

 " sama sama " jawab yoshi sembari tersenyum.

 " tapi bukan makasi untuk ini, makasi untuk semuaaaaaanya " ucap haruto.

 Yoshi yang tau arah bicara haruto hanya tersenyum, " santai to, gue seneng bisa bantu orang " kata yoshi sembari senyum dengan lembut.

baru kali ini haruto ketemu orang baik disekolahnya, dulu pernah si, tapi dia di D.O karna dia ngebela haruto pas haruto dibully, namanya jungwon.

tbc
..
..
..
..
..
..
MAKLUM YA KALO TYPO SANA SINI😭🙏, SEE U IN THE NEXT CHAP!!

penyesalan ; jeongharu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang