06 ; Kembali

3.2K 495 62
                                    

❝ [ 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 ] ❞
┈───────────┈

"Z-...Zhongli... ada seseorang di sini..." Aether menunjuk-nunjuk ke samping pilar. Mereka baru saja menang melawan Azhdaha dan menyegel naga tersebut kembali di dalam gua menggunakan kekuatan Zhongli.

Zhongli segera berlari menuju tempat Aether dan Paimon, kedua matanya terbelalak melihat sosok yang familiar. Seorang perempuan cantik berambut cokelat dengan gaun putih polos terbaring tak sadarkan diri di tanah.

Pria serba cokelat itu merengkuh tubuh sang perempuan erat-erat. Ketidakpercayaan terlihat dalam wajahnya yang kini meneteskan bulir-bulir air mata. Sesosok pengembara dan peri terkejut melihat pria tersebut menangis, pasalnya tak pernah ada dalam benak mereka bahwa mereka akan melihat pemandangan seorang Archon Geo menangisi seorang wanita.

"Zhongli... ini... istrimu atau semacamnya kah?" Paimon menggaruk belakang kepalanya ragu, ia bertanya ketika Zhongli sudah lebih tenang dan tak ada lagi air mata dari kelopak mata indahnya itu. Seingatnya Zhongli tuh bisa berubah jadi perempuan juga, emangnya dia butuh istri?

"Maaf membuat kalian melihat hal yang memalukan... Ini... ini adalah adikku yang tersegel bersama Azhdaha seribu tahun yang lalu, namanya [Name]." Zhongli membelai wajah cantik perempuan di pelukannya, Paimon dan Aether sontak terkejut terheran-heran dengan fakta yang baru saja dilemparkan oleh sang Archon Geo.

"ADIK?!"

"Kalau kalian pernah berbicara dengan Xiao, dia mungkin pernah mengungkit tentang janji atau semacamnya..."

"Janjinya dengan seorang wanita itu? Yang ini? Adikmu!?"

"Hahaha, betul. Mereka sudah bertunangan lebih dari seribu tahun."

Wajah Paimon dan Aether seketika memucat. Seribu tahun...? Tiba-tiba saja mereka merasa kasihan kepada Yaksha satu-satunya yang dimiliki Liyue itu.

"...Bukankah itu terlalu lama untuk ukuran tunangan?"

Zhongli mengangkat tubuh [Name] dan menggendongnya dalam gaya putri, wajahnya terpasang senyum tipis yang diberikan pada Aether serta Paimon.

"Pengembara, bisakah aku meminta tolong sesuatu lagi? Aku janji ini tidak akan menyusahkan. Bisakah kamu memberi tahu Xiao kalau aku memanggilnya ke tempat tinggalku di Pelabuhan Liyue? Ini penting. Aku akan memeriksa keadaan [Name] di rumah."

"Siap, laksanakan!"

"...?? Rex—maksudku, Tuan... Zhongli?" Xiao kebingungan. Siapa yang tidak? Tiba-tiba saja dia dipanggil untuk menghadap Pres—Tuannya. Apakah dia sudah melakukan kesalahan fatal?

Zhongli menyeruput tehnya dengan tenang. Tersenyum kecil melihat kepanikan Xiao dalam diam.

"Tidak perlu panik begitu, aku punya kabar bagus untukmu. Silakan ikuti aku," ujar Zhongli seraya bangkit dan melangkahkan kaki ke kamarnya di mana [Name] masih betah memejamkan mata di sana.

Xiao sampai di depan ranjang. Kedua matanya terbelalak lebar melihat sosok familiar di hadapannya sekarang. Ia menoleh ke arah Zhongli dengan wajah tak percaya, yang dibalas oleh senyuman tipis dari Zhongli.

"Aku akan tinggalkan kalian berdua," katanya sebelum menutup pintu kamar. Setelah memastikan pintu tersebut tertutup rapat, Xiao mendekati ranjang dan menyentuh tangan [Name], memastikannya nyata dan ini bukanlah sekadar mimpi.

"...Hangat... Kamu kembali, [Name]." Tetes air mata menuruni pipi sang Yaksha, kedua tangannya menggenggam tangan sang gadis, mengusapnya pelan dan menciumnya lembut.

"Aku merindukanmu. Sangat..."

"...Aku juga merindukanmu. Berapa lama waktu berlalu?"

Xiao tersentak mendengar suara yang amat sangat dirindukannya. Itu suara [Name] yang baru saja tersadar. Xiao dengan sigap bangkit untuk memanggil Zhongli sebelum tangan itu menahannya.

"Jangan dulu, biarin Kak Morax. Kamu enggak kangen aku?"

Xiao menghembuskan napas panjang, senyum tipis terukir di wajahnya. Sifat [Name] masih belum berubah dari seribu tahun yang lalu.

"Tentu saja aku merindukanmu. Kamu mendengarku tadi."

[Name] tertawa pelan, tangannya menggenggam balik tangan Xiao. Tubuhnya masih belum terbiasa dengan keadaannya sekarang, dia tidak dapat duduk apalagi berdiri, jadi dia hanya bisa terbaring di ranjang milik Zhongli sambil mengaitkan tangannya di tangan Xiao yang terselimuti sarung tangan.

Xiao mencium punggung tangan [Name] lembut, kedua matanya memandang hangat sang gadis yang terbaring dan berkata, "Selamat datang kembali, [Name]."

┈───────────┈

😳 happy birthday sayang, tahun lalu aku bikin angst tahun ini aku janji engga ada angst.

btw, pjws kapan pulang anj? TIGA KALI DIJEMPUT MALAH PULANGNYA SENJATA SHENHE, YELAN SAMA ALHAITHAM. mana yg alhaitham merah bgt 70 kyk nilai kkm

𝐅𝐀𝐌𝐈𝐋𝐘 || Xiao x Reader ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang