Sepulangnya dari rumah sakit Mew dan Kana menyempatkan diri untuk bersantai di taman menghabiskan waktu bersama hingga sore hari. Terlihat Pawat dan Win yang sedang berlari mengejar seekor anjing.
Sedangakan kedua pria dewasa tersebut sedang menikmati waktu berdua di bawah pohon rindang sambil mengawasi anak mereka. Kana tersenyum melihat Pawat yang tidak henti hentinya menggoda sang kakak, kali ini apa yang dilakukan buntalan itu sehingga win terlihat kesal namun tetap mengikut langkah Pawat.
Kana menyederkan kepalanya di pundak Mew, mencari posisi yang nyaman, jujur saja semakin hari Kana merasa sakit dan sesak seiring bertambahnya usia kehamilan. Meskipun itu tidak mudah tapi Kana menikmati setiap momennya.
Mew membelai halus rambut Kana setelah dirasa puas dia menautkan tangannya pada tangan Kana. Membelai lembut jemari Kana, mempuat sang empu memrah seketika.
" Sayang..."Panggil Mew
" Heummm.."Kana hanya bergumam tanpa melihat Mew
" Kau berjanji menikah denganku jika Mario sudah menjadi penggantimu. Sekarang Mario sudah mempimpin perusahaan, tapi mengapa kau mengundur pernikahan kita?"
" Aku tidak ingin terlihat jelek di foto pernikahanku Phi, setidaknya jika Twins sudah lahir perutku tidak akan sebesar ini..bukankah ini terlihat seperti busung lapar"Ucap Kana sambil mengusap perutnya
"Siapa bilang kau terlihat jelek? Kau terlihat sexy apalagi jika bergerak di atasku dengan perutmu yang menggemaskan itu"
" Dasar Suppasit mesum, bisa tidak fikiranmu normal sehari saja"Ucap Kana menatap garang Mew
"Ayolah sayang aku sudah lama beristirahat, sudah 1 minggu dia tidak menjenguk adiknya"
"Kau..bisa bisanya, dasar duda gatal" Kana gemas dengan kekasihnya bagaimana bisa dia tidak menyaring mulutnya itu jika kalian lupa mereka sedang berada di tempat umum.
" Tapi kau cinta dengan duda ini, benar kan?"
"Baiklah, aku akan memberikan satu malam panas untuk duda ini dengan satu syarat"
" Kau janji? Jangan menyesalinya nanti, katakan apa syaratmu"
"Kau lihat di ujung sana, bukankah dia sangat lucu..aku ingin phi memakainya kemudian menari di tengah taman ajak pawat dan win juga, jika phi berhasil membujuk mereka aku akan menepati janji"Tantang Kana kepada Mew sambil menunjuk ke arah yang di maksud.
"Sayang kau tidak serius kan"
"Aku serius, jika tidak mau ya sudah"
"Sayang..apa yang dikatakan orang - orang jika melihatku memakai kostum dinosaurus itu"
"Aku bilang jika tidak mau ya sudah, aku tidak memaksa"
"Baiklah, tunggu disini sebentar jika aku berhasil tepati janjimu"
Mew berlari menuju ke arah Win dan Pawat, dia berjongkok menyamakan tingginya dengan dua buntalan yang masih asik mengelus bulu anjing tersebut.
Hingga atensi Win teralihkan dengan kehadiran Mew. Win merasakan aura aneh dalam dirinya, bocah itu terlihat waspada.
"Tidak, apapun itu jangan libatkan Win"Ulitimatum Win
"Bahkan Daddy belum bicara, ayolah dengarkan Daddy dulu"
"Tidak dan tidak akan.."
"Baiklah Daddy akan mengajak Pawat saja, Paw Paw..putra Daddy yang manis maukah kau membantu daddy mu ini?"
Pawat pun menghentikan aktivitasnya dan menatap Mew dengan rasa penasaran
" Apa ???Daddy bisa tidak jangan ganggu Pawat sehari saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AM I TOO LATE?
Fanfiction- Semesta menyuruhku malepasnya, tapi aku tak tahu apa yang harus ku lepas karena aku tak pernah memilikinya-