Hari ini Mew berencana menghabiskan waktu seharian bersama Win sekedar berjalan-jalan dan pergi ke pusat perbelanjaan.
Win sangat antusias, senyum cerah serta gigi kelincinya terlihat sangat menggemaskan.
" Apakah putra Daddy ini sudah siap?" Tanya Mew
" Siap Daddy, Win sudah tidak sabar ingin membeli lego dinosaurus yang besar..bolehkan dadyy?"
" Boleh, apapun untukmu Boy"
Win berlari menuju pintu utama meninggalkan kakek,nenek yang dibuat terheran dengan cucunya, tidak ayah tidak anak semua menggilai mainan yang sama.
Sesampainya di halaman rumah, Mew terheran melihat Win bersama Pawat yang sedang menangis.
Bocah kecil itu terlihat mengerikan, tangisan yang kencang serta cairan bening yang keluar dari hidung Pawat, sungguh malang sekali lihatnya.
Mew yang penasaran menghampiri keduanya, mensejajarkan tubuhnya dengan buntalan ingusan itu.
" Kenapa Pawat menangis Win?"
" Win mengatakan pada Pawat hari ini Win tidak bisa bermain dengan Pawat karena akan bermain seharian bersama Daddy, Jadinya Pawat menangis"
" Apa benar seperti itu Pawat?" tanya Mew, Pawat hanya menganggukan kepala sambil menangis sesenggukan
" Bagaimana jika Pawat ikut kita, biar Paman yang meminta ijin kepada Papa"
" Apa boleh Pawat ikut Phi Win?Apa phi Win tidak marah?" tanya Pawat
" Tentu tidak, ayo ikut Phi" Ajak Win menggandeng tangan Pawat
Mew melihat ke dalam rumah sekedar mencari Gulf atau Orang Tua Gulf untuk meminta ijin membawa Pawat pergi bersamanya namun nihil Mew tidak melihat siapapun disana hanya beberapa maid yang terlihat.
" Permisi bibi, Apa Paman Trai ada?" tanya Mew
" Tuan Trai dan seluruh keluarga sedang pergi Tuan, mereka sedang mempersiapkan pernikahan bersama Tuan Gulf"
" Baiklah...sampaikan saja jika mereka datang Pawat pergi bersamaku"
" Baik Tuan"
Selama di perjalanan Mew tampak tidak fokus, perhatiannya teralihkan hanya ada Gulf dan Gulf.
Terlalu banyak pertanyaan di otak Mew yang belum sempat terjawab. Bertanya kepada Gulf ? tentu tidak mungkin, Mew tidak ingin hubungannya dengan Gulf semakin canggung.
Jika Gulf menikah lalu bagaimana dengan Pawat? hubungan apa sebenarnya yang dijalani Gulf serta pertanyaan tentang Daddy dan Mommy yang disebutkan Pawat.
Sejenak Mew berinisiatif bertanya kepada Pawat tapi Mew tahu bagaimana bisa seorang bocah paham tapi rasa penasaran Mew lebih mendominasi.
Sesampainya di pusat perbelanjaan terbesar di Thailand, Win dan Pawat langsung berlari menuju toko mainan dimana disitu terdapat berbagai macam mainan serta lego dan action figur yang memukau.
" Paman..paman, apa boleh Pawat beli ini?" tujuk pawat kepada boneka matahari
" Kenapa Pawat ingin boneka? apa Pawat tidak mau mainan seperti Phi Win?" Tanya
" Ini terlihat seperti Papa, manis kan Pawat suka, Papa juga suka bunga matahari"
Mew dan Win yang mendengar hanya bisa menggelengkan kepala bagaimana bisa boneka disamakan dengan Gulf, meski mereka tahu Gulf terlihat sangat menggemaskan.
" Baiklah, terserah Pawat"
Pawat yang mendengar berlari kegirangan untuk mengambil boneka yang sudah diincarnya dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AM I TOO LATE?
Fanfic- Semesta menyuruhku malepasnya, tapi aku tak tahu apa yang harus ku lepas karena aku tak pernah memilikinya-