Cahaya matahari memaksa menyelinap diantara jendela dan tirai yang menghalangi sang mentari , menganggu si penghuni yang sedang tertidur lelap. Akhir pekan merupakan waktu yang tepat bagi manusia untuk bermalas malasan berguling dikasur nyaman dan empuk lebih menarik ketimbang melihat bertumpuk tumpuk berkas yang menunggu persetujuannya untuk ditanda tangani begitupun dengan Mew ,CEO muda JC Corp ini memutuksan untuk bermalas malasan mengingat nanti malam merupakan acara penting untuknya.
Tttok took tokk
Ketukan di pintu tak membuat Mew beranjak dari kasurnya,menyamankan posisi kembali seakan tidak mendengar suara apapun.
" Phi Mew, Kana datang Kana buka pintunya"
Tanpa menunggu jawaban dari pemilik kamar Kana masuk kedalam menyusul Mew berbaring di atas kasur, Mew yang sadar adik kecilnya datang lansung merentangkan tangan seolah olah menyuruh Kana untuk berbaring di sampingnya Kana yang mengerti langsung merebahkan tubuh di samping Mew ,sambil mengelus kepala Kana membuat Kana mengantuk dan menyusul Mew ke alam mimpi.
Mew terbangun dari tidur nyenyaknya menuju kamar mandi membersihkan diri dan turun ke dapur, Mew merasa cacing di perutnya meronta ronta.Sesampainya di dapur Mew melihat Jom yang berkutat dengan berbagai alat dapur.
" Apa yang kau buat?" tanya Mew
" Cookies phi, semalam Kana menelfonku ingin memakan cookies buatanku"
" Ooo" Mew hanya ber oh ria menanggapi jawaban Jom
" Phi Mew apa phi sudah mengatakannya pada Kana perihal pernikahan phi?"
" Belum,phi berencana nanti malam sekalian membawa Kana, phi ingin memperkenalkan Kana"
" Baiklah, terserah phi saja tapi Jom harap phi memberikan pengertian terlebih dahulu kepada Kana, Jom tidak ingin Kana terkejut nantinya"
Mew hanya menganggukkan kepalanya mendengar Jom, rencannaya nanti malam keluarga Mew dan Amanda akan bertemu. Mew dan Amanda merupakan rekan bisnis mereka bertemu satu tahun yang lalu bekerjasama selama selama satu tahun membuat Mew yakin bahwa dia mencintai Amanda lagi pula Mew juga sudah pantas membina rumah tangga di usianya yang menginjak 31 tahun ini membuat Mew dengan mantap memikirkan keputusannya menuju jenjang yang lebih serius begitupun Amanda dia menyukai Mew pada pandangan pertama lagi pula wanita mana yang tidak jatuh ada pesona Mew yang memabukkan. Derap langkah tergesa mengalihkan eksteni mereka berdua melihat adik kesayangannya turun sambil melangkah berat menuju dapur mendudukkan dirinya di kursi sebalah Mew, dengan mata sedikit terpejam Kana meletakkan kepalanya di atas meja makan.
" Phi Jom, apa cookies Kana belum selesai?" tanya Kana, Mew dan Jom yang melihat kelakuan adiknya hanya bisa tersenyum.
Jom dengan gemas melangkah menuju meja makan membawa cookies dan susu strawberry favorit Kana,menyuapkan cookies yang baru matang kepada Kana. Kana dengan senang hati menerima suapan dari Jom tanpa mengangkat kepalanya Kana tetap mengunyah cookiesnya. Bukan hanya Jom dan Mew yang gemas melihat kelakuan Kana tapi orang tua mereka juga dibuat gemas dengan anak temannya, Kana mereka tidak berubah dari kecil selalu menggemaskan malah semakin bertambah umur kana terlihat sangat tampan dan cantik secara bersamaan
" Kana, bangunlah nak makan dengan benar nanti Kana tersedak" nasihat ibu Mew
" Kana masih mengantuk bibi tapi Kana juga ingin makan cookies" ucap Kana
" Anak paman satu ini memang tak bisa dibantah" lanjut ayah Mew
" Kenapa paman selalu menyebut Kana anak paman,Kana bukan anak paman marga kana Trapipattanapong bukan Jongcheveevat"
" Bagaimana jika marga Kana diubah bukankah Gulf Kanawut Jongcheveevat lebih menarik dari pada Gulf Kanawut Traipipattanapong?" ujar ayah Mew mengusili Kana
" Tidak, Kana tidak tega mengkhianati Papa Trai" Kana langsung mendudukkan dirinya dengan tegap raut marah Kana justru terlihat menggemaskan
Melihat respon Kana membuat seluruh keluarga Mew tertawa, Kana yang melihat bahwa dia jadi bahan candaan bertambah memanyukan bibirnya sungguh bukan maksud Kana membuat wajah seperti itu tapi memang begitu kenyataannya setiap kali kana marah bukan membuat mereka takut tapi membuat siap saja yang melihatnya justru merasa gemas.
" Kana nanti malam ikut phi makan malam dengan kenalan phi ya, kita semua makan diluar" ucap Mew mengalihkan perhatian Kana, Kana yang mendengarnya hanya menganggukan kepala.
Malam pun tiba seluruh anggota keluarga Mew tengah bersiap menuju restoran keluarga Mew, tepatnya Jom yang mengelola restoran keluarga setalah ibunya memutuskan untuk menemani ayah Jong di rumah. Kana yang berjalan dari arah sebelah rumah mengalihkan pandangan setiap orang yang menunggunya kemeja merah dengan belahan motif v neck dan celana biru dongker membalut tubuh Kana dengan indahnya jangan lupa tatanan rambut yang mebuat siapa saja terpesona dengan Kana, jika sudah begini tidak ada lagi Kana yang manja melainkan Gulf yang mempesona begitu Kana menyebut dirinya. Jangan salah sangka Kana tidak memiliki kepribadian ganda tapi Kana sendiri yang memutuskan jika dia keluar dengan embel embel acara resmi otomatis Kana harus menyesuaikan segalanya. Kana tidak mau dianggap lemah bagaimanapun Kana akan meneruskan perusahaan keluarganya.
" Waw, lihat anak paman tampan sekali" puji ayah Mew
" Hei Jong, dia anakku bukan anakmu.." sahut papa Trai dari halaman rumah
" Trai lepaskan saja hak asuhmu biarkan Kana menjadi anakku" ucapnya
" Sudah hentikan nanti kita telat, ayo Kana " ajak ibu Mew menuntun Kana masuk dalam mobil
" Bibi, aku Gulf bukan Kana " ucap Kana dengan cemberut
" Baiklah baiklah maafkan bibi na"
Jom yang melihat kelakuan keluarganya hanya bisa menggelengkan kepalanya sungguh random sekali kelakuan keluarganya ini jika boleh meminta Jom ingin seperti ini selamnya entahlah Jom hanya merasa semua ini tidak bertahan lama, entah kejadian apa yang menunggu kedepannya hati kecilnya merasakan bahwa ini tidak akan baik baik saja, tapi Jom berharap firasatnya salah.
Setelah melalui peperangan yang tidak bermutu seluruh keluarga Mew masuk ke dalam mobil tak jauh berbeda dengan keadaan sebelumnya di dalam mobil pun sama ramainya, mendengarkan celotehan Kana yang pusing dengan tugas akhir serta kelakuan teman Kana yang membuat Kana pusing dan jangan lupa orang orang random yang selalu meminta perhatian Kana di kampus baik perempuan ataupun laki laki. Tak terasa perjalanan yang biasanya ditempuh dengan waktu setengah jam terasa cepat mungkin karena Kana mengalihkan mereka,makhluk Tuhan yang satu ini seakan mempunyai magnet besar dimana semua orang akan fokus terhadapnya. Sesampainya di tempat Mew dan keluarga langsung menuju ruangan yang sudah disiapkan Jom, terlihat satu gadis cantik dengan senyum menawan sedang menatap Mew dengan pandagan kagum.
" Selamat datang Jong" Ucap lelaki tua yang usianya tidak jauh berbeda dengan ayah Mew
" Selamat malam,apa kalian menunggu lama" ucap ayah Mew
" Tidak, kami baru saja tiba sebelum kalian ngomong-ngomong siapa pemuda yang kau bawa ini?'' tanyanya
" Kenalkan dia Gulf Kanawut putra tunggal Trai aku sengaja membawanya, apa kau keberatan"
" Astaga dia Gulf kecil, aku tidak menyangka dia tumbuh setampan ini"
Kana yang mendengarnya hanya tersenyum senang, bukannya terlalu percaya diri tapi memang begitulah kana sudah dikatakan dia memilik magnet yang luar biasa.
" Baiklah, silahkan duduk semuanya"
Setelah mendengar perintah tuan Jong seluruh anggota keluarga duduk di tempat masing masing, wanita cantik yang terus memandangi Mew memilih duduk tepat di depan Mew sedangkan Kana berada di tengah tenga Mew dan Jom.
" Ayah, ibu, paman, bibi aku ingin mengatakan sesuatu " ucap Mew
Kana dengan tidak sabarnya menunggu apa gerangan yang ingin dikatakan Mew sehingga membuat Mew memasang tampang serius, belum pernah Kana lihat raut seperti ini sebelumnya.
" Aku akan menikah dengan Amanda minggu depan"
Satu kalimat yang mampu membuat Kana diserang perasaan yang ambigu, marah,kecewa, takut yang jelas Kana saat ini tidak baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
AM I TOO LATE?
Fanfic- Semesta menyuruhku malepasnya, tapi aku tak tahu apa yang harus ku lepas karena aku tak pernah memilikinya-