⏂⃟Chapter Special (I've got my eyes on you)

269 37 15
                                    

.➤↷✦ ᴏɴ; Rafel x Reader
page four, I've got my eyes on you
Word:: 751

Di Vermillion.

Rafel dan Ostara sedang berada di lapangan luas penuh dengan bunga-bunga Aster, Tidak lupa dengan pepohonan yang membuat udara disana sejuk.

Mereka sedang istirahat dari latihan, Ya berlatih karna bosan.

“ Rafel, Lu kenapa sih mau jadi Ksatria legendaris? Bukannya merepotkan ya? .” Ostara menoleh kearah Rafel yang kelihatan masih mengatur nafasnya

(Fyi, Mereka itu lagi bersandar di pohon)

Rafel menoleh kearah Ostara lalu kemudian dia menatap langit, “ Hadueh, Star-Star. Lu sendiri ngapa ngatur-ngatur sih? Berisik amat .” Rafel menutup kelopak matanya, Kelihatan dia capek

Ostara terkekeh pelan, “ Kan cuman nanya, Santai aja elah .” Ostara menatap langit.

Kemudian Rafel menatap manik mata Ostara, “ Star, Lu kenapa aneh banget sih? Saat kejadian yang pencurian sihir itu yang hampir membuat banyak nyawa dipertaruhkan..

Lu saat itu beda dengan saat ini, Lu pada saat kejadian itu kayak tau semua hal, tapi lu yang saat ini kek orang linglung Anj*r .” Rafel menatap sinis Ostara

Ostara kaget mendengar jawaban itu lalu dia menatap kesal kearah Rafel, “ Kepo amat sih jadi orang, Memangnya kenapa coba? .”

“ Gua ngerasa aneh aja .”

“ Berarti gak butuh jawabannya .”

“ Butuh bego ”

“ biasanya bilang 'gua gak butuh jawaban dari lu, Star'

Mereka berakhir bertengkar satu sama lain.

Ostara hanya bisa melihat kearah langit biru yang begitu cerah itu, Dia tau cepat atau lambat temannya akan segera mengetahuinya.

Tapi dia belum siap untuk memberitahu.

Rafel yang merasa aneh lalu kembali menoleh kearah gadis disampingnya, “ Napa? .” dia memegang pundak gadis itu

Ostara menggelengkan kepalanya, “ Gapapa .”

Flashback.

Mulai saat itu, Ostara menjaga jarak dengan semua teman-temannya. Entah apa yang membuat dia begitu.

Bahkan mengobrol saja hampir tidak pernah, Ostara benar-benar seperti menghilang dari dunia ini.

kemana dia?

Gadis penyihir yang selalu ada di saat temannya membutuhkan sekarang sudah menghilang.

Mau tau dia kemana? ya, dia meninggal.

" Ini akibat dari pengunaan sihir terlarang, anastshea "

Sosok pemuda berjubah menatap malas, Gadis yang menatap kosong dirinya. Gadis itu tertawa pelan

" Aku tidak merasa ini akibat dari perbuatanku, Kai ."  Gadis itu lalu tersenyum, tidak terdapat energi kebahagiaan atau kesedihan disana, hanya ada sebuah kehampaan.

Pemuda bernama Kai, hanya bisa menghela nafas berat, “ Sekarang, Apa yang akan kau lakukan? Tidak diperbolehkan-- "

“ Cari seseorang yang memiliki jiwa rauður þráður ” Gadis itu tersenyum, Memotong kalimat yang ingin di ucapkan Kai.

Kai menatap tidak percaya sosok gadis didepannya, “ Apa!? Kau pikir aku akan menerima permintaan bodohmu, Ostara!? ”

“ Kenapa? sulit bagimu? Seingatku, Seseorang putra tiri dari dewa Zeus tidak selemah ini .” Ostara menatap remeh dengan kekehan pelannya, itu mampu membuat sebuah dominasi aura yang tidak mengenakkan.

Kemudian sosok gadis muncul, dia melayang. “ Kalian membicarakan sesuatu hal yang aneh lagi, Apa kali ini? .”  Gadis itu kemudian memakan sebuah keju dengan lahap

Ostara terkekeh, “ Hanya sebuah pembicaraan kecil, Tapi sayangnya.. Kai tidak mau menerimanya ” Ostara membuat nada sedih diakhir katanya.

Kai merentangkan satu tangannya, sebuah simbol lingkaran sihir muncul di sekeliling Ostara, “ Mealygic. Ini akan menjadi permintaan terakhirmu .”

Ostara membuat wajah tersenyum dengan tatapan kosong, “ Tentu, Terimakasih sudah melayani Mealygic disini~ ”

myrkur teygði sig yfir yfirborð ljóssins nærvera 'Mealygic' brýtur hjarta

Perla-perlahan sebuah bentuk hati bercahaya ungu muncul, keluar dari tubuh Ostara, Sebelum itu Ostara memasang wajah senyum ceria.

“ Era Mealygic berakhir disini, selamat membuka lembaran baru, [Name] . ”

.

.

.

.

.

“ Star? .” Panggil Rafel, dia menatap kearah sosok yang ada di sampingnya. Tatapan itu terlihat kosong.

itu membuyarkan lamunan seseorang Ostara.

Ostara lalu menoleh dan memasang wajah ceria, “ Ya, Napa Rafel? .”

Rafel berdiri dan kemudian meregangkan tubuhnya, dan lalu menatap Ostara. “ Lu aneh .”

Ostara ikut berdiri dan memunculkan sabitnya, “ Masih aneh seseorang yang bisa berteman dengan Belial .” Ostara terkekeh pelan

“ Gua punya kontrak dengan dia, bodoh ” Rafel menatap kesal gadis di depannya.

“ iya-iya, santai .”

Say yes to heaven, Say yes to me

Mereka mendengar sebuah langkah kaki berjalan menuju tempat mereka, bukan musuh, itu adalah teman mereka.

“ Woii! Star! Rafel! kuyy join sini .” Marvel melambaikan tangannya kearah dua sejoli itu

Say yes to heaven, Say yes to me

Rafel berjalan mendekati Marvel, tetapi sebelum itu dia berbalik menatap Ostara, “ Star, I've got my eyes on you .” Rafel mengukir senyum tulus di wajahnya dan lalu berbalik mengejar Marvel.

Ostara hanya bisa diam, menatap canda tawa dari teman-temannya.

Dia tidak pernah menyuruh mengukir sebuah pertemanan di kanvas ungu miliknya, Ia tidak ingin memiliki pertemanan sampai saat ini.

Itu berubah menjadi bumerang baginya, Ia yang terlahir dari sebuah sihir dahsyat bisa memiliki banyak teman dan sebuah perasaan.

“ Woii!! Star! Lu ngapain bengong disana? kesini buruan! ” Rafel melambaikan tangannya membuyarkan lamunan Ostara kedua kalinya.

Ostara tersenyum, “ Iyaa!! sabar wahai Rafel! ” dan dia pun berjalan mendekati teman-temannya.

Manik mata ungu Ostara memunculkan sebuah bintang berbentuk enam yang bercahaya.

“ Aku adalah sihir, Tapi, [Name] adalah sang sihirnya .”
-Mealygic

[Fullname]
u're my fav person

ᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ ▬▭ ׄׄᯅ
[End of Chapter special— I've got my eyes on you]

❝ You And Me  ❞ ➠ ᴏɴ; Special ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang