Bab6

1K 95 2
                                    

"Dek kamu mau kemana?"

"Sini kak kejar aku"

"Jangan lari-lari! tungguin aku!"

"Ayo sini!"

Brukk!!

Gadis kecil itu terjatuh dan mendapati luka di bagian lutut.

"Tuh! Apa aku bilang!"

"Aku gapapa ko kak, lagian ini cuma luka kecil,kalo udah besar nanti aku bakal dapet luka yang lebih besar dari ini"

"Ngomong apa sih kamu, sini kakinya kakak obatin"

Perempuan itu mengobati gadis kecil yang kini berada di hadapannya itu dengan hati-hati agar tak membuat gadis kecil itu kesakitan.

"Makasih ya kak udah bantuin aku"

"Iya hati-hati lain kali"

"Mungkin nanti kalo aku jatuh terluka kaya gini lagi kakak gabakal bisa bantuin aku"

"Maksudnya?"

"Kak ayo main lagi"seberkas sinar matahari masuk melalui jendela menyinari mata gadis itu.

"Eughh.....lagi-lagi gue mimpi yang sama, apa gue serindu itu ya sama Adek gue, tapi gue harus ikhlas ini demi kebaikan dia"

Ceklek

"Kak ayo turun kita sarapan"

Zee, menatap Chika dengan tatapan tak suka lalu kembali menutup pintu dan turun untuk sarapan

Sementara Chika masih merenungi perkataan adiknya di dalam mimpi tadi.

"Udahlah daripada gue nanti telat ke sekolah mending gue siap siap"

Chika bergerak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum turun ke bawah untuk sarapan.



.............

Chika langsung menarik kursi untuk menyantap sarapan yang sudah dibuat mbak suri.
Tetapi Zee sudah selesai sarapan karena memang dia hanya memakan roti dan susu, Zee berangkat lebih pagi untuk menjemput Christy, dan Chika pun mengetahui hal itu.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun ia langsung bergerak menuju garasi rumah untuk memanaskan motor.

"Non Chika udah atau ada yang mau di tambah lagi?"

"Ngga mbak cukup"balas Chika.

"Yasudah kalau begitu mbak pamit ya kedepan sarapan sama satpam di depan"

"Iya silahkan"

Mbak suri pergi menyisakan Chika seorang diri di ruang makan, Chika terus berusaha menikmati makannya walaupun dalam sepi biasanya ada Christy dan Zee disampingnya tapi tidak untuk saat ini.
Terkadang Chika juga merasa lelah dengan hidupnya yang harus terus melindungi adiknya Christy dan juga harus menanggung kebencian Zee terhadap dirinya.

Chika terus menikmati makannya walaupun air mata perlahan jatuh.













🍀🍀🍀
.................



Di sekolah

"Rutinitas pagi yang wajib gue lakuin"gumam chika.

Chika berjalan menuju kelas X, ini memang rutinitasnya saat sampai ke sekolah, sudah 1 bulan Chika melakukan hal tersebut.

"Ada ga ya orang nya?"

Langkah Chika terhenti saat mendapati sosok yang ia nanti-nanti, Christy, yang kini sedang asyik berbicara ringan dengan kedua sahabatnya.
Chika bahagian melihat adiknya bisa tersenyum seperti itu meskipun bahagianya Christy tanpa dirinya.

How You?Ch2(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang