Misi, 6

169 32 1
                                    

Hope you enjoy, and have a nice day♡
Happy reading..

🌕

Jeaneth berlari tergesa, tujuannya adalah gedung perpustakaan universitas karena sudah ada sebuah mobil yang menunggunya di bahu jalan.

Mobil merah keluaran terbaru dari suatu merek mewah itu terlihat mencolok di area kampus seperti ini. Banyak mahasiswa yang kebetulan lewat atau sedang berada di sekitaran perpustakaan melihatnya dengan heran dan penasaran.

Dan Jeaneth benar-benar menyumpah serapah siapapun yang mengizinkan orang tersebut mengendarai mobil mencolok seperti itu untuk menjemputnya. Berjalan dengan rambut yang berantakan menutupi separuh wajahnya, tidak mengurangi kadar malunya saat ini.

Menarik gagang pintu di samping pintu pengemudi membuat pintu terbuka dan menampilkan presensi wanita dengan kacamata hitamnya. Rambut lurus kecoklatan, make up tajam yang bisa dilihat dari eyeliner runcing dibalik kacamata hitamnya, dan blouse hitam mahal yang melekat indah di badan body goals tersebut.

"Afternoon, sweetheart..."

Jeaneth benar-benar mematung dibuatnya. Baru kali ini ia benci dijemput menggunakan mobil.

Wanita tadi melepas kacamata hitamnya dan meletakkannya di atas kepala. Kemudian mengerling kepada Jeaneth.

"Masuklah.." diikuti gestur mengarahkan dagunya ke kursi penumpang disebelahnya.

Hal tersebut membuat Jeaneth mau tidak mau menurutinya. Sepertinya ada satu dua mahasiswa yang mengenal Jeaneth, daritadi mereka saling berbisik dan ketahuan mencuri pandang kearahnya. Itu membuat Jeaneth risih.

"Kenapa Mami sudah pulang?"

"Loh memangnya kamu tidak suka kalau Mami disini?" Yap benar, wanita yang sekarang menginjak gas mobil tersebut adalah ibu dari Jeaneth Naddira Prautama.

Jeaneth hanya menghela napas kasar dan mengalihkan pandangannya menuju jendela yang menampilkan pemandangan gedung di luar sana.

"Mami kangen loh sama kamu, Je. Kok kamu kelihatan nggak seneng gitu, Mami sedih loh." Fokus maminya sekarang tertuju pada jalanan di depan. Ini bukan jalan menuju rumah mereka, entahlah akan dibawa kemana Jeaneth dengan maminya.

Sedikit menyesal kenapa Jeaneth memilih untuk pulang daripada berkumpul bersama teman-temannya hari ini.

Karena tidak ada percakapan lebih lanjut yang dilontarkan, Jeaneth memilih untuk menyumpal telinganya dengan airpods putih yang selalu ia bawa kemana pun. Airpods dengan casing alien hijau berantena.

Pilihan lagunya jatuh pada karya Kacey Musgraves berjudul Rainbow. Satu bait ia menikmati lagu tersebut dengan mata terpejam, tetapi suara notifikasi pesan membagi fokusnya dari lagu yang mengalun di telinganya.

Satu nama terpampang jelas di bar notifikasi ponselnya, dan tanpa ragu Jeaneth membalas pesan tersebut. Ia takut membuat orang di seberang sana lebih khawatir lagi.

 Ia takut membuat orang di seberang sana lebih khawatir lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISI, MASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang