Di luar dugaan, Yuri tidak begitu mempermasalahkan soal Yunho yang keningnya tertabrak dudukan ayunan lalu terjungkal.
Yunho harus merasakan terlebih dahulu beberapa pengalaman kecelakaan kecil untuk belajar lebih berhati-hati lagi lain kali.
Lagi pula setelah diobati dan masa pemulihan selama tujuh hari, Yunho sudah kembali sembuh dan bisa bermain lagi seperti semula.
Pada sore yang sejuk, Yunho membawa Mingi ke sebuah tanah lapang di pusat desa, yang dilapisi rerumputan lembut serupa dengan yang berada di halaman depan rumah Yunho.
“Wooyoung! San! Yeosang!” Dari jarak sepuluh meter, Yunho melambaikan tangannya tinggi-tinggi dan antusias ketika berteriak memanggil ketiga temannya yang lain yang sudah lebih dahulu berada di sana, entah sedang memainkan apa.
Ketiga bocah yang sebaya dengan Yunho dan Mingi itu menoleh ke asal suara ribut, merasa heran melihat Yunho berjalan ke arah mereka dengan membawa seseorang yang asing, tidak pernah mereka temui di desa tempat dimana mereka tinggal ini sebelumnya.
“Yunho membawa siapa?” tanya San.
Yeosang hanya mengedikkan bahu sebagai jawaban.
“Ya aku juga tidak tahu. Sepertinya anak baru di sini?” jawab Wooyoung.
“Wooyoungie, aku tidak suka kalau ada anak lain di antara kita,” keluh San.
“Itu benar, kita berempat saja sudah cukup. Kalau ditambah yang tidak kita kenal nanti tidak seru,” timpal Yeosang.
“Dan anak itu pasti yang sudah membuat Yunho sangat lama tidak bermain lagi bersama kita.”
“Oh, jadi sekarang Yunho lebih suka bermain dengan anak asing ketimbang dengan kita?”
“Dia bukan anak yang baik. Dia sudah merebut Yunho dari kita.”
Wooyoung sempat berpikir sejenak setelah mendengarkan berbagai macam kalimat provokasi dari kedua sahabatnya sebelum mengangguk-angguk pelan dan berkata, “Kalian memang benar. Aku juga setuju kok.”
Yunho dengan senyum lebarnya yang cerah sudah berada di sana beberapa saat setelah Wooyoung menyelesaikan kalimatnya.
“Hai teman-teman,” sapa Yunho.
“Hai Yunho.”
“Aku ingin memperkenalkan seseorang pada kalian.” Yunho menoleh pada Mingi yang berdiri malu-malu di belakangnya. “Kemarilah.” Ia menarik lengan Mingi hingga keduanya berdiri berdampingan.
“Teman-teman, perkenalkan, ini Mingi. Mingi, ayo ucapkan salam pada mereka.”
“Halo, namaku Song Mingi.”
“Dan Mingi, ini teman-teman lamaku, ini San, yang ini Wooyoung, dan yang ini Yeosang.”
Ketiganya hanya bergeming, tidak berminat. Malah menunjukkan ekspresi wajah nyinyir pada Mingi. Yunho tidak mempermasalahkan ekspresi mereka karena ia pikir mereka hanya sedang kesilauan saja dari angle mereka yang berada dari kebalikan Yunho.
“Mingi ini adalah tetangga baruku, itu loh, yang waktu rumah kosong selama beberapa lama di samping rumahku. Sekarang sudah ada Mingi yang tinggal di situ.”
“Tuh kan benar apa kataku, dia yang sudah membuat Yunho sudah sangat lama tidak bermain bermain bersama kita,” ujar San, membuat Yunho menatap heran, dan membuat Mingi terkejut hingga merasa ketakutan karena ada yang tidak menyukainya. Ia takut dimushi.
Padahal kan bukan sepenuhnya salah Yunho juga yang tak kunjung menemui mereka, apalagi Mingi yang tidak tahu apa-apa sama sekali soal keberadaan teman-teman Yunho yang merasa diabaikan atau ditinggalkan.
Sebagian salah ketiganya juga yang kenapa tidak datang saja sendiri ke rumah Yunho untuk mengajaknya bermain atau sekadar mencaritahu kenapa akhir-akhir ini Yunho tidak datang ke lapang.
“Kenapa kalian berkata begitu? Orang tua Mingi meninggalkannya setiap pagi karena harus pergi ke ladang dan baru kembali pulang di sore hari, jadi Mingi hanya sendirian di rumahnya dan ibuku harus merawat Mingi di rumahku. Kasihan kalau Mingi sendirian.”
“Masih anak baru sudah sampai dirawat ibunya Yunho.” Yeosang berdecih tidak suka.
“Mingi bisa bermain bersama kita. Lebih ramai lebih seru kan?”
“Aku rasa tidak.” Wooyoung melipat tangannya di dada.
“Yunho, kalau kau masih ingin bermain bersama kami, jangan ajak-ajak dia. Tidak penting,” ujar San.
“Benar, dia hanya bisa merebut teman orang lain,” timpal Yeosang.
“Kalian tidak boleh bilang begitu. Mingi tidak melakukan kesalahan apa pun yang merugikan kalian. Aku yang memilih untuk menemani Mingi di rumahku, bukan Mingi yang melarangku untuk pergi.”
“Kalau begitu sudah cukup ditemaninya. Sekarang bermainlah bersama kami, tapi dia jangan dibawa. Suruh pulang saja,” ujar Wooyoung.
Yunho merengut tidak suka, tidak terima teman barunya yang sangat baik dan lembut ini terus-menerus disalahkan atas kesalahan yang bahkan ia tidak perbuat seperti itu. “Ya sudah kalau begitu, kalau kalian tidak bisa menerimaku berteman dengan Mingi, apalagi kalian sendiri yang berteman dengannya, maka aku juga tidak akan bermain bersama kalian. Ayo Mingi, kita bermain berdua saja. Mereka ini tidak seru, suka pilih-pilih teman.” Yunho menarik lengan Mingi pergi dari sana.
Memilih teman memang hal penting, tapi seseorang seperti Mingi justru yang seharusnya dijadikan teman.
Ketiga teman Yunho tidak tahu Mingi itu seperti apa.
“Yunho!” panggil San, dan Yunho hanya membalas dengan memeletkan lidahnya sebal hingga bersuara. San yang tidak terima dengan itu langsung mencabut segenggam rumput tak bersalah dengan kesal, seperti mengamuk.
“Sudahlah San, biarkan saja Yunho mengambil jalan yang salah. Nanti juga dia menyesal sudah meninggalkan kita dan akan kembali pada kita,” ujar Yeosang.
“Sebenarnya kita bisa melakukan sesuatu untuk memisahkan mereka berdua,” usul Wooyoung.
“Benarkah? Apa rencanamu?” tanya San.
“Apakah kita akan melenyapkan anak itu?”
“Kemarilah, biar kuberitahu kalian.”
Sementara itu di sisi Yunho yang masih menarik lengan Mingi untuk pulang ke rumahnya, masih mengomel seperti ibu-ibu.
Ia tidak melihat Mingi yang sudah meneteskan air matanya karena merasa sakit hati.
Waktu itu Yunho mengatainya merebut ibunya darinya. Sekarang saat Yunho sudah baik, ia dikatai sudah merebut Yunho dari teman-temannya.
Apakah keberadaan Mingi sebenarnya tidak diinginkan? Bahkan kedua orang tuanya sekalipun selalu meninggalkannya setiap hari.
Apa yang harus Mingi lakukan agar berhenti merugikan orang lain?
Apakah ia harus menghilang dari muka bumi?
Characters unlocked: woosansang :3
Nambah bocil bocil biar nambah kegemasan wkwkwk
888 words btw xD
Tebak apa yg bakal dilakuin woosansang dan mingi :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Daisy 🌼 YunGi [⏸]
FanfictionA yungi soft story dedicated to my beloved @SummerRainboww 🌼🌼🌼 Fall Daisy; bunga daisy di musim gugur ©2022, ichinisan1-3