MINE

2.1K 65 1
                                        

Fantasy,
Heeseung as Human
JaSuKe as Demon
Jayseung, Jakeseung, Hoonseung

**********

Heeseung berlari bak kesetanan menjauh dari kastil yang berada ditengah tengah hutan.

Ia tak memperdulikan kakinya yang tanpa alas dan luka yang berada disekitar kakinya. Yang ia fikirkan saat ini adalah selamat

Selamat dari kurungan ketiga pria gila yang ada di kastil menyeramkan itu

"Tuhan, kumohon lindungilah aku" batin Heeseung

Air matanya terus mengalir dari mata indahnya tetapi isak tangisnya teredam oleh derasnya air yang tumpah ruah kepermukaan bumi

"A-arkhh"

Ia terjatuh kala merasakan sesuatu seperti sulur-sulur akar mencekram kedua kakinya

Heeseung kembali bangkit dan berusaha kembali untuk berlari

Sinar purnama yang menyoroti tepat kearah tubuh basah kuyup nya membuat Heeseung tiba-tiba merasakan sensasi panas menyerang tubuhnya

"Tidak, kumohon jangan hiks"

Tubuhnya kembali jatuh dan gelenyar aneh itu terus menyerang tubuhnya

Ia kini sudah tak ada daya untuk kembali berlari, ia sudah tidak kuat

"Rupanya kau disini ya cantik"

Tubuh Heeseung menegang

"Tidak, tuhan kumohon selamatkan aku"

Heeseung beringsut mundur, kedua mata bergetar nya menatap penuh ketakutan tiga pria yang kini berdiri tepat dihadapannya dengan sayap hitam yang terbuka lebar nan gagah

"Percuma kau kabur dari kami cantik, kami pasti akan menemukan mu karna kau milik kami Lee Heeseung"

Heeseung menggeleng takut dan air matanya semakin deras mengalir dari netranya

"Berhentilah menangis cantik, kau membuat alam ikut menangis"

"T-tidak, kumohon lepaskan aku hiks"

Salah satu pemuda berambut hitam kelam berjalan mendekat kearahnya lalu berjongkok tepat dihadapan Heeseung

"Lepas? Kami tidak akan pernah melakukannya, kami tidak akan pernah. Kau adalah takdir kami, milik kami dan kami tidak akan melepaskanmu"

Tubuh Heeseung semakin bergetar kala tubuhnya dipeluk oleh sosok pemuda dihadapannya tadi dengan kedua sayap hitamnya ikut merengkuh tubuh bergetarnya

"You're We Mine and Always We Mine"

.

.

.

Mata seindah bulan purnama itu perlahan terbuka dan suasana suram sebuah kamar yang sudah tak asing lagi dimatanya menjadi objek pertama yang masuk kedalam retinanya

"Akhirnya kau bangun juga cantik"

Deg

Tubuhnya menegang kala suara itu terdengar, suara yang ia harapkan tak akan pernah mendengarkannya lagi.

Perlahan sosok pemilik suara itu muncul dihadapan Heeseung tanpa kedua sayap hitamnya

Bukan sosok yang memeluknya saat itu tetapi sosok lain pemilik surai pirang yang mencolok

"Hei, kenapa kau takut cantik? Aku tidak akan melukaimu" tuturnya tapi Heeseung tidak akan pernah mempercayainya bahkan untuk mempercayai tuhan saja ia sudah mulai ragu

Story of HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang