2021 Bagian 1.2

4 0 0
                                    

“Seperti kamu yang perlahan memberi harapan, tapi tak pernah sekalipun kita jadian.”

Happy Reading ❤️


Setelah mengantar Shera tepat waktu, Iqbal terbaring dikamar tidurnya sembari menatap langit-langit di kamarnya. Guratan halus di ujung bibir nya terlihat samar, sepertinya ia sedang mengingat moment kebersamaan bersama Shera tadi.

“Ternyata apa yang di bilang orang orang tuh gak bener. Seorang Shera yang dikenal judes galak nyatanya nggak begitu.”

Terlalu larut dalam senyum nya, Iqbal tak sadar bahwa seseorang memperhatikan di pintu kamar nya.

“Abang sehat?”

“Kaget ya tuhan, kebiasaan kalo masuk kamar tuh ketok dulu jangan kayak setan tiba-tiba muncul.”

“Abang yang budeg, Reyhan ketuk ketuk sampe sakit tangan Reyhan, pas di buka malah kayak orang gila senyum senyum gak jelas.”

Iqbal menyuruh adik nya masuk, lalu melihat tangan adik nya itu.

“Ini mah ketuk pake kekuatan ya, sampe merah gini buku tangan nya.”

“Kenapa ketuk kamar? tumben banget,”

“Temenin Reyhan mandi dong, takut.”

“Dih udah gede masih minta temenin. Sana sendiri ah, abang mau tidur.”

“Abang aa ayo anterin Reyhan, nanti kalo Mamah tau Reyhan belum mandi bisa di omelin.”

“Tadi ada Mamah nggak mau mandi, sekarang nggak ada Mamah malah mau mandi. Dasar bocil.”

Meski begitu, Iqbal tetap menemani si bungsu.

———

Dimeja makan dengan menu spaghetti buatan Darren di sana, Shera tak henti menceritakan hal yang ia lakukan bersama Iqbal tadi.

“Sebelum sampai di Mall, di lampu merah itu ada orang naik motor dan outfitnya tuh persis banget yang dipake Iqbal. Beda nya yang di motor itu perempuan. Aku ngakak gak henti disitu.”

“Seneng?”

Shera mengangguk, “Tadi makan ramen terus dia racik in bumbu ramen punya aku, dan kalian tau? itu enak banget! porsi pedes dan lain nya tuh pas, kalo bumbu yang biasa aku pake kan dominan pedes aja ya. Sumpah racikan dia tuh enak banget.”

Darren menahan senyum nya, jauh didalam hati nya ia merasa senang karena ada lelaki yang membuat Shera sebahagia ini. Darren berharap hal ini berlangsung lama.

“Besok pulang ke jakarta, sebelum itu mau kemana?” tanya Andrew.

“Kamu ikut gak? Atau masih bisnis disini?”

“Masih ada urusan, tapi dua hari kemudian gue balik ke jakarta kok. Kita bisa kumpul lagi seperti biasa.” jelas Andrew

Hal itu benar benar membuat Shera senang bukan main. Kehadiran nya membuat anggota nya semakin lengkap.

“Mau ke Mall lagi deh, kalian harus cobain Gelato yang aku beli! Habis itu mau ke pantai, boleh?”

Kedua lelaki itu mengangguk. “Apapun yang lo mau boleh, asal masih masuk akal aja.”

———

Untuk kesekian kali nya, Shera mendatangi Mall yang sama. Kali ini bersama dengan dua teman lelakinya Darren dan Andrew.

Berjalan berdampingan, sembari tertawa untuk sesuatu yang menurutnya lucu.

Kunjungan pertama adalah, Gelato yang dimaksud Shera. Gadis itu benar benar gila dengan Gelato.

RECKLESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang