chapter 5

995 121 11
                                    

Mikey keluar dari kamar mandi dan mengenakan pakaiannya. Hari ini ia ada jadwal shoot untuk majalah. Setelahnya ia harus mengurus pekerjaan di kantor.

Ia melirik ranjang yang sudah kosong dan rapi. Takemichi sudah tak ada, cari makan mungkin.

Mikey keluar dari kamar menuju dapur. Hendak sarapan roti tawar agar langsung pergi. Ia juga mengirim pesan pada Ran untuk sudah berada dibawah gedung apartemennya.

"Oh, pagi Mikey" sapa Takemichi berkutat di dapur.

Mikey terbelalak tak percaya. Takemichi benar-benar memasak. Tapi belum tau kalau untuknya.

"Sedang apa kamu?" Tanya Mikey mendekat.

"Memasak. Katanya kau mau aku bikinkan sarapan" balas Takemichi menumis nasi.

"Sarapan apa kita pagi ini, sayang?" Peluk Mikey dari belakang.

"Jangan peluk-peluk!! Bukan berarti kau sudah memenangkan hatiku atau apa! Ini cuma timbal balik karena sudah memberiku!-"

"Benih?" Tanya Mikey menopang dagunya di bahu Takemichi.

"Makanan dan uang!!" Teriak Takemichi memukul kepala Mikey dengan spatula.

"Ouh... Oke, kalau seperti ini aku jadi makin semangat bekerja" cengir Mikey duduk di meja makan.

"Semangat berpose panas di pemotretan nanti?" Celetuk Takemichi tanpa menoleh.

"Jangan cemburu, Takemicchi. Mereka cuma bisa melihat wajahku di foto. Kau dan aku bahkan melakukan hal mesum bersama dan menanam bayi?"

"Orang sinting" Takemichi menghidangkan nasi goreng pada Mikey. Ia juga menaruh segelas kopi hangat disampingnya.

Mikey menyeruput kopi paginya. Rasanya berbeda dari biasanya.

"Pahit Takemicchi.... Tak apa, untung manisnya ada di kamu"

Takemichi duduk di seberang Mikey menyendoki nasi gorengnya.

.
.
.

Dua bulan setelahnya Mikey dan Takemichi sudah terbiasa hidup bersama. Bahkan Takemichi juga membantu tugas rumah asal tak berat.

"Aku pergi dulu, Rindou! Jaga dia dengan baik. Hentikan dia kalau mau mematahkan kaki tetangga. Jangan hilangkan pandanganmu darinya dan terakhir. Jangan menggosipi aku bersama dengannya"

Mikey keluar dari apartemen membawa jaketnya. Rindou sudah duduk disamping Takemichi membawa kotak Ludo. Katanya Takemichi mau main itu.

"Takemichi~ perutmu makin buncit ya" ledek Rindou menunjuk perut Takemichi.

"Iya nih, kalau sebulan lagi mungkin makin besar" balas Takemichi.

"Kamu gak risau?" Tanya Rindou.

"Enggak juga. Memangnya kenapa?" Tanya Takemichi.

"Lupakan, ayo main!"

.
.
.

"Bye Takemichi!! Besok kita main PS oke!!"

"Daah..."

Mikey membuka jasnya dan menggantungnya. Ia duduk disamping Takemichi.

"Kenapa?" Tanya Mikey menatap Takemichi yang termenung sendiri.

"Kalau tiga bulan lagi, perutku bakal makin besar kan?" Tanya Takemichi.

"Iya... Itu pasti. Kenapa hmm? Kamu khawatir soal itu?" Tanya Mikey lagi.

"Kalau aku sih enggak begitu khawatir. Tapi kalau orang lain yang lihat? Apa aku bakal dipikir penyakitan? Duh... Kalau kayak gitu sih aku khawatir.."

"Tenanglah Takemicchi... Gak akan ada yang melihatmu. Selama kamu disini oke?" Mikey mengusap kepala Takemichi.

Secret Lover (Maitake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang