❤1❤

285 33 4
                                    


Tanpa sebuah kepercayaan, maka cinta ibarat malam tanpa lampu, tersuruk tanpa arah.
Ibarat kapal tanpa kompas,
tersesat makin dalam di lautan perasaan.
_________________________________

Barcelona adalah ibukota Catalonia, sebuah daerah di ujung timur laut Spanyol. Berada di posisi strategis di pesisir Spanyol, Barcelona adalah rumah bagi 1.6 juta penduduk. Kota urban ini sangat hidup, berwarna dan kaya akan budaya kreatif. Selain menjadi kota urban yang sibuk, Barcelona juga merupakan kota pesisir - menjadikannya destinasi ideal untuk berlibur.

Siang itu matahari begitu terik, namun tak menggoyahkan langkah kaki kecil gadis manis berusia tujuh tahun. Mata rusa, hidung mungil, rambut hitam lurus terurai, kulit pucat.. siapapun  dalam sekali pandang akan tahu sang gadis kecil bukanlah penduduk lokal.

Seperti biasa setelah pulang sekolah, tujuan utamanya adalah rumah mungil mereka, senyum sang gadis kecil terus merekah sepanjang jalan El Born mengingat hari ini ibunya berjanji untuk memasakannya bibimbap dan pajeon. Masakan ibunya adalah yang terbaik, namun masakan korea jarang dibuat oleh ibunya kecuali ada momen tertentu, seperti hari ini... untuk merayakan nilai fantastis yang didapatnya disekolah.

Setelah menghabiskan beberapa menit akhirnya sang gadis menginjak halaman rumah mereka, berlari kecil memasuki rumah yang tak terlalu besar itu namun sangat nyaman dan terurus baik.

"Eomma.. eomma...".

Sang gadis terus memanggil ibunya, namun karena tak mendapat balasan dia mencari dikamar tidur dan dapur,  hasilnya sama dia tak menemukan siapapun disana. Akhirnya diputuskannya ke halaman belakang mungkin saja ibunya disana, namun sialnya apa yang dilihatnya membuat seluruh inderanya seolah lumpuh, tubuhnya merosot kebawah sambil menatap nanar sosok yang tergeletak dilantai bersimbah darah.

Namun tak berselang lama seseorang menariknya, mengembalikan kesadaran gadis malang itu karena begitu shock sampai seluruh tubuhnya bergetar hebat.

"Dami.. dami-ya.."

"Sayang...", panggil lembut wanita cantik berusia duapuluhan.

"Sayang.. eomma disini..".

"E...o..mma", panggil sang gadis pada ibunya 

"Sayang.. lihat eomma saja", ujar sang ibu sambil memegang kedua pipi Dami, berusaha untuk mengalihkan perhatiannya pada sosok pria yang tergeletak itu .

"Apakah eomma yang melakukannya ??", tanya Dami dengan wajah berderai air mata.

"Ssstttt... ini tidak apa-apa sayang, semua akan baik-baik saja", jawab sang ibu berusaha untuk meyakinkan anaknya. Bagaimana bisa semua baik-baik saja jika ada yang terbunuh.

"Kita akan pergi dari sini", lanjutnya lagi.

"Tidak.. mereka akan menangkapmu, melemparkanmu kedalam perjara dan aku akan ditinggal sendirian tanpamu", balas Dami dengan tangis pilu.

Walau Dami masih sangat kecil tapi gadis itu memiliki pemikiran jauh dari anak seusianya, lingkungan benar-benar membentuk anak itu. Sama seperti saat ini Dami tau konsekuensi yang akan diterima ibunya, dan nasib buruk yang akan menyongsongnya. Ibunya adalah segalanya, mereka berdua selalu bersama, tak terpisahkan, setiap lembar cerita hidupnya ada nama dengan tinta emas disana "eomma". Gadis kecil itu memang memiliki seorang kakek yang kadang tinggal bersama mereka, tapi dirinya cukup peka bahwa kakeknya tidak pernah mencintainya dan melihatnya seperti sumber masalah.

"Ya... kamu akan tanpa eomma... tapi kamu tak akan sendirian sayang", yakin sang ibu.

Apa yang dipikirkan wanita muda itu ?? Apa dirinya akan menitipkan Dami pada kakeknya yang jelas-jelas tak menyukainya ? Yang mungkin terjadi sepeninggal wanita itu adalah tanpa sungkan pria tua itu akan memasukan anaknya ke panti asuhan.

You Are The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang