Kamu adalah chat history yang tak pernah kuhapus
namun yang tak berani juga kubaca
---------------------------------------------------Sudah cukup malam ketika Jieun mamasuki kota Busan, hanya tinggal beberapa ratus meter saja dia akan tiba ditempat tujuan. Perjalanan yang sangat melelahkan, sambil menyetir sesekali Jieun melihat putrinya yang duduk dibarisan belakang melalui kaca spion. Ada yang aneh kali ini, Dami terlampau diam dan Jieun mulai mendengar isak tangis putrinya.
"Sayang", panggil Jieun.
"Eomma, aku mohon jangan tinggalkan aku".
"Sayang, eomma mohon jangan seperti ini", Jieun tidak bisa untuk tidak menangis melihat putrinya seperti itu.
Melihat suasana semakin kacau diantara keduanya, Jieun memutuskan menepikan mobil dan mengajak anaknya untuk mencuci muka ketika menemukan keran air ditepi jalan.
"Eomma, aku mohon jangan tinggalkan aku", pinta putrinya lagi.
"Sayang.. putri eomma yang cantik, kamu tahu yang terjadi bukan ??".
"Mari kita pergi ketempat lain eomma. Kita bisa lari, hanya kita berdua", usaha Dami disela-sela tangisnya.
"Dami-ya, mereka akan menangkap eomma besok. Kakekmu mungkin mengambil tasnya, dia mungkin pulang dan melihat apa yang terjadi. Hanya membutuhkan beberapa waktu polisi mengetahui kita ada diKorea".
"Sayang... eomma mohon... eomma mohon", pinta Jieun menahan sakit melihat putrinya menangis seperti ini.
Ini salahnya, demi apapun kenapa harus putrinya yang menanggung semuanya. Dipeluknya Dami yang terus menangis pilu tak ingin berpisah dari ibunya.
"Jangan takut sayang... lihat eomma", Jieun mengurai pelukan mereka dan dihapuskan air mata putrinya .
"Eomma membawamu kepada seseorang yang akan melindungimu sebaik yang eomma lakukan. Appamu... percayalah"
"Bagaimana jika dia tidak mengiinginkanku ??"
"Heol... siapa yang tidak menginginkan putrinya sendiri ?"
"Bagaimana jika dia tidak mencintaiku ??"
"Dia akan... appamu akan selalu mencintaimu", jawab Jieun mantap sambil merapikan rambut Dami memberikan senyum terbaik.
"Tapi dia tak selalu mencintaimu".
Siapa yang kau dustai Jieun ? Lihat, putrimu tidak hanya bisa membedakan tangan kanan dan kiri, dia juga bisa merasakan bedanya diinginkan dan ditolak, dicintai dan dibenci.
"Tapi dia melakukannya sekali waktu", Jieun tersenyum namun tampak ironis.
Ya, ayah anaknya tak selalu mencintainya, tapi dia pernah merasakan betapa dicintai dan diratukan olehnya. Dulu.. diwaktu yang lampau.
"Eomma akan kembali ketika appa tidak lagi mencintaiku kan ??".
Mendengar pertanyaan putrinya Jieun sudah tak sanggup menjawabnya, air matanya luruh dan dipeluk putrinya erat. Keduanya menangis disana, tampak begitu menyedihkan.
Dami takut, terlalu takut sendirian. Sepanjang hidupnya hanya Jieun yang dia punya dan mencintainya dengan tulus. Appa ?? Terdengar hangat namun juga asing baginya. Kakek yang dikenal sepanjang umurnya saja tak mencintainya, apalagi orang asing yang tak pernah ditemuinya.
.
.
.
.
.
Sedangkan dikediaman Jeon di Busan tampak begitu meriah. Walau pernikahanya digelar tertutup dan dihadiri keluarga serta kerabat terdekat saja, tetap terasa efforianya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Reason
FanfictionTidak ada manusia yang baik-baik saja di dunia ini,. Semua sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing.