Tinggi, tampan, berprestasi, bentuk tubuh yang bagus, suara indah, serta senyum yang manis.
Pemuda itu menarik perhatianku saat pertama kali aku menginjakkan langkah ke ruangan itu. Orientasi OSIS, kegiatan yang membuatku mengetahui namamu. Jika kita tak disatukan dalam satu ruangan oleh sebuah organisasi, aku tak yakin aku akan pernah sekedar bertukar sapa denganmu.
Sungguh, kau terlihat begitu sempurna. Tanpa kekurangan. Aku suka ketika kau mengobrol dan tertawa di percakapan kita. Aku senang dapat mengetahui hal-hal kecil yang kau ceritakan. Aku merasa bahagia saat percakapan kita terus tersambung tanpa henti.
Namun apa kau juga merasakan hal yang sama? Atau aku hanyalah seseorang yang singgah tanpa ada rasa?
Jujur, waktu demi waktu berlalu. Aku mendapati diriku jatuh padamu. Tidak sekedar naksir, namun benar-benar ingin mengenalmu lebih jauh dari apa yang aku tahu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-Liku
Teen FictionManis, asam, pahit, tercampur menjadi satu kesatuan dalam buku ini. Terangkai dari berbagai macam cerita kehidupan seorang remaja SMA yang baru membuka jendela hidupnya. Manusia-manusia di sekitar mengajarkannya banyak hal. Untuk saling menerima, pe...