Dia rapuh. Tak seperti apa tampilan luar yang terlihat dan yang dapat dilihat oleh orang banyak. Tak ada yang tahu dia selalu memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Tak ada yang peduli dia selalu membuat matanya sembab setiap malam. Dan tak ada yang peka di setiap kali dia hanya butuh seseorang di sisinya.
Aku sungguh ingin menjadi tempat untuknya bersandar. Sekedar menjadi orang yang selalu ada untuknya. Cukup menjadi orang yang dapat menampung kesedihannya.
Namun apa itu cukup? Dia bahkan juga menyakitiku. Tapi aku tidak bisa mundur. Aku terlalu menyayanginya sepenuh hati. Aku sudah sampai di tahap tidak peduli hatiku akan sehancur apa jika terus bersamanya yang selalu merasa buruk setiap saat. Yang kuinginkan dan yang terpenting bagiku adalah dia yang bisa tersenyum lagi.
Tapi akankah dia terus bersamaku nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-Liku
Teen FictionManis, asam, pahit, tercampur menjadi satu kesatuan dalam buku ini. Terangkai dari berbagai macam cerita kehidupan seorang remaja SMA yang baru membuka jendela hidupnya. Manusia-manusia di sekitar mengajarkannya banyak hal. Untuk saling menerima, pe...