月亮代表我的心

1.3K 97 8
                                    


Seorang laki-laki tinggi memasuki sebuah toko dengan beberapa lampion merah yang bergantung di dinding atas serta beberapa stiker berwarna merah di sudut ruangan itu. toko itu terlihat sangat ramai dipenuhi pengunjung dan terlihat beberapa orang sibuk mengantarkan mie hokkian kepada pelanggan.

Laki-laki itu tersenyum manis saat matanya bertemu dengan mata sang ibu, lalu ia menggerakan tanggan nya mengisyaratkan bahwa dirinya akan masuk ke dalam untuk beristirahat. dan sang ibu pun mengangguk mengerti.


"Hao ge udah pulang ya a'yi?" tanya seorang pemuda yang ditangannya penuh dengan mangkuk kotor bekas mie

"Iya tadi dia langsung ke atas, Hanbin kamu samperin gege kamu dulu takut dia butuh apa-apa" sang wanita paruh baya itu mengambil mangkok di tangan Hanbin lalu menyuruhnya untuk menghampiri anaknya

Hanbin langsung melepaskan apronnya dan segera menghampiri Zhanghao, tetangganya. Hanbin adalah tetangga sekaligus sahabat baik Zhanghao, selama 1 tahun belakangan ini ia  selalu membantu keluarga Zhanghao di toko mie hokkian milik ayah Zhanghao yang sudah meninggal 4 tahun lalu. Rumah dan toko mereka menyatu, rumah Zhanghao cukup besar jadi dahulu sang ayah membuka sebuah kedai mie hokkian di sana untuk menambah pemasukan mereka.

*****

Hanbin memasuki kamar milik Zhanghao, ia melihat sang pemilik kamar sedang duduk di meja belajarnya sambil membaca sebuah novel. Ia menghampirinya lalu menepuk pelan pundak tetangga cantiknya itu.

Zhanghao menoleh lalu tersenyum senang melihat Hanbin berada di belakangnya, lalu lagi-lagi Zhanghao menggerakan tangannya dan bertanya apa yang Hanbin lakukan di kamarnya.

Hanbin menggerakan tangannya juga untuk menjawab pertanyaan tetangga nya itu, dengan menggunakan bahasa isyarat Hanbin menjawab bahwa ia hanya memastikan Zhanghao baik-baik saja.


Kecelakaan 4 tahun lalu bukan hanya merenggut nyawa ayah Zhanghao saja, tapi karena kecelakaan itu pula Zhanghao kehilangan suara dan indra pendengarannya. sekeras apapun Zhanghao berteriak ia tidak akan pernah mendengarnya. sejak itu kehidupan Zhanghao berubah 180 derajat, ia merasa dunia nya telah hilang. cita-citanya sebagai pemain biola harus ia kubur dalam-dalam, hobi nya dengan musik juga harus ia hilangkan dari kehidupannya. dan juga ia merasa tidak percaya diri lagi untuk menerima kasih sayang dari orang di hadapannya imi


'aku baik-baik saja Hanbinn, apakah toko sedang ramai?'


butuh hampir 1 tahun bagi Hanbin untuk membangkitkan semangat Zhanghao yang hilang, butuh waktu yang lama untuk menarik jiwa Zhanghao yang lama, yang sudah lama pergi bersama sang ayah. 

setelah Zhanghao cukup bisa menerima dirinya lagi , ia segera belajar bahasa isyarat, tentu saja bukan hanya dia , tetapi Hanbin juga cukup mahir dalam berbahasa isyarat. Zhanghao bersyukur walaupun semuanya pergi dari hidupnya, Hanbin masih ada di sini dan satu-satunya orang yang masih memperlakukan nya seperti orang normal.

bahkan ibu nya saja jarang mengobrol dengannya dan hanya memberikan secarik kertas jika memerlukan sesuatu kepada Zhanghao. ibunya malu jika pelanggannya mengetahui bahwa anaknya itu tidak sempurna.

Jika tidak ada Hanbin, mungkin Zhanghao sudah gila sekarang karena kesepian.


'Apa kamu ga cape bantuiin mama terus? kamu kan baru pulang sekolah juga' 

"aku ga cape Hao, lagian aku udah janji aku bakal selalu ada buat kamu"

'kenapa? kenapa kamu masih bersikap kaya gini Bin sama aku? kamu mau ngomong sama aku aja susah? kenapa kamu masih mau berteman sama aku yang cacad ini?'

Little Sweet Called Love [BinHao/Haobin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang