ONESHOOT

306 6 0
                                    

Ini bukan lanjutan cerita MARKNO ; pesantren.
Ini hanya ONESHOOT
Jadi cusss kita baca
Gak usah komplain
Cukup baca aja










Pondok pesantren merupakan tempat para santri untuk menimba ilmu agama dan selalu identik dengan budaya religius yang penuh sopan santun. Namun, ada cerita cerita miring terkait perilaku yang belum banyak diketahui publik, yakni perilaku homoseksual di kalangan santri pria.

Nyampet merupakan istilah yang digunakan oleh santri untuk menyebut aktivitas seksual sesama jenis. Sementara mairil adalah perilaku kasih sayang yang diberikan antar sesama jenis dalam kehidupan sehari-hari ibaratnya orang yang sedang pacaran, termasuk hubungan seksual sesama jenis.

Hubungan ini, katanya, seringkali dilakukan antara santri senior dengan santri Junior yang menjadi korban. Terkadang ada pula  para pengurus atau guru muda yang belum menikah menjadi pelaku dalam perilaku mairil dan nyampet. Umumnya yang menjadi korban mairil dan nyampet adalah santri yang memiliki wajah ganteng, tampan, imut, dan baby face.

Para korban terkadang tidak menyadari kalau dirinya pernah menjadi pelampiasan nafsu seks sesama jenis. Korban baru menyadari ketika bangun tidur saat mengetahui bagian pahanya basah oleh sperma. Hal ini dikarenakan para pelakunya melampiaskan hasrat seksual waktu korban tengah terlelap tidur.

Salah satu mantan santri mengetahui mairil dan  nyampet sejak masuk ponpes sekitar umur 12-13 tahun. Korban perilaku mairil ini mengaku sulit untuk menolak ajakan karena tidak berani. Sementara pelaku atau sering disebut dengan istilah Warok biasanya santri senior berumur 17-20 tahun.

" Eh eh kenapa tuh, kok rame banget" ucap salah satu santri yg bernama Radit, kepada teman nya

" Gak tau juga, kok rame banget yak. Eh eh itu juga ad polisi" ucap Jojo seraya menunjuk kerumunan

Orang orang berhamburan untuk melihat apa yang terjadi disana. Mereka yg ada di sana terheran kenapa ad polisi datang ke pesantren.

Para santri hanya diam diluar dan mendengar apa yang akan dibicarakan oleh para polisi itu kepada pemilik pesantren dan juga para guru guru disana, mereka juga melihat ad salah satu lelaki seperti nya mantan santri di pesantren ini yg ikut andil disitu.

" Kapan Anda mengetahui tentang mairil dan nyampet? " Ucap salah satu polisi

" Tahu tentang  mairil dan nyampet awal masuk pesantren, sekitar umur 12-13 tahun, jadi korban ya Umur 12-13 tahun karena yang menjadi korban biasanya santri baru sedangkan seorang warok atau perilaku biasanya santri senior dan berumur 17-20 tahun," ungkap mantan santri tersebut yang tidak mau disebut identitasnya.

Ada beberapa penyebab
Mairil dan nyampet dikalangan santri pria. Salah satunya, kata Fauzi Bahar (salah satu guru), adalah sulitnya interaksi antara santri pria dengan perempuan. Pasalnya, lingkungan ponpes memisahkan antara santri pria dan wanita.

" Interaksi santri putri dan putra ketat , lingkungan homogen [jenis kelamin yang sama]. Hukuman pun berat jika ketahuan ketemu. Maka dari itu, perilaku nyampet terjadi," kata Fauzi.

Fauzi mengatakan
Mairil dan nyampet kebanyakan terjadi pada ponpes yang masih bersifat tradisional. Dan ia menegaskan pelaku dan korban mairil dan nyampet setelah keluar dari ponpes menjalani kehidupan nya seperti manusia normal bahkan menikah dan mempunyai keturunan.

" Kalau sudah lulus dia normal kembali karena telah menikah, mereka melakukan itu [Mairil dan nyampet] karena iseng dan menyalurkan libido yang memuncak," pungkasnya.









Oke udah segitu aja
Terimakasih, thank you, kasamhamida, xiexie, banjour
SELAMAT MEMBACA 👌

ONESHOOT
Jangan lupa vote, follow,komen,and share










MARKNO ; pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang