28 Maret 2020
(Tanggal samaran)Hari ini warna merah jadi warna latar pas aku buka website SNPMB.
Iya, aku ketolak SNBP.
Ini di luar ekspektasi aku banget. Dengan nilai, prestasi, dan track record alumni yang aku pikirkan matang-matang aku kira aku bakal dapet warna biru. Tapi ternyata, merah.Aku nangis sejadi-jadinya.
Aku ngerasa gagal di semua usahaku.
Aku ngerasa mengecewakan banyak orang.
Aku uninstall semua media sosial yang aku punya, kecuali whatsapp.
Aku gamau buka grup angkatan, karena isinya daftar list teman-temanku yang keterima.
Semuanya bikin aku nangis.Di jalan pulang pun aku masih nangis. Mungkin orang-orang mikirnya aku habis putus cinta kali, ya?
Sampai rumah juga aku tambah nangis.
Apalagi pas ngeliat mama dan kakak-kakak yang udah nunggu aku pengumuman dari siang. Tapi ternyata hasilnya ga sesuai harapan.Sampai malam juga aku masih nangis.
Sampai satu pesan itu datang,
pesan dari kamu."Gimana gimana, merah biru?"
"Tetap semangat ges, jangan putus asa, kalau putus cari lagi aja"Bukannya tambah semangat, aku malah tambah nangis.
Akhirnya, support yang pengen banget aku denger dateng juga.
Aku butuh kamu, dan kamu datang di waktu yang tepat.Semuanya indah dan menyakitkan di waktu yang bersamaan.
Tapi, aku senang dan aku tenang.Makasih, Dikta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kita Selesai
Non-FictionSesuatu yang aku tulis disini semuanya tentang kamu, tidak pernah aku campur dengan tokoh yang lain. Semoga kamu senang membaca ini, ya.