OS • si bayik Lili

3K 446 12
                                    

🐣[Lisa ketahuan mokel 2]🐣

.
.

Author pov.

"Enak banget kak Rosé, makasih ya udah beliin Lisa chikin" Lisa tersenyum sambil memakan chikin nya.

"Santai aja sa, makan yang banyak okey" Rosé tersenyum dan menyeka sudut bibir Lisa yang belepotan.

"Eumm" Lisa mengangguk semangat.

"Rrrggh.. gila kenyang banget gue kak" Yeri sendawa, memegangi perutnya yang kini tampak membesar setelah memakan nasi padang.

"Sama yer, aduuh perut gue hampir meledak" Pharita menepuk-nepuk perutnya.

"Kkkhh" Rosé hanya terkekeh dan setelah itu meminum jus alpukat nya.

"Habis kak Rosé" Lisa dengan wajah polosnya menunjukkan kotak ayamnya.

"Mau lagi?" Tawar Rosé.

"Udah kenyang kak" kata Lisa.

"Ok-"

Ceklek

Pintu terbuka mengadakan ada orang yang ingin masuk.

"Li- Lisa?!" Mata Jennie membulat melihat putrinya sedang minum susu coklat.

Lisa mengerjap-ngerjapkan matanya, dia mulai ketakutan sehingga susu yang di minumnya keluar dari mulutnya.

"Emm Lisa ga senagaja Mommy, L-lisa mmm Lisa-"

"Lisa! Kamu batalin puasa, hah? Astaga anak ini benar-benar bikin Mommy nya marah. Sini kamu" Jennie mendekati Lisa, menarik kuping gadis itu dan menyeretnya keluar.

"Aah aww s-sakit mom, kuping Lisa sakit sshh" ringis Lisa memegang tangan Jennie.

Jennie berhenti di ambang pintu, menatap Rosé, Yeri, dan juga Pharita.

"Kalian, tante laporin Mama kalian biar tau rasa" kata Jennie membuat ketiganya ketakutan.

"Jangan tante, Yeri mohon, Mama Irene kalo marah serem. Takut" Yeri gelagapan.

"Iya tante Jennie yang cantik, jangan laporin kita yah, Pharita mohon tante. Please.." Pharita melengkungkan bibirnya kebawah.

"Tante Jennie yang baik hati sedunia, please Rosé jangan aduin kita yah.. please tante kali ini aja emm" Rosé memelas.

"Gak! Kalian bertiga mesti di kasih pelajaran" kata Jennie lalu membawa Lisa pergi keluar dari rumah Rosé.

"Tanteee! Nooo!" Teriak Ketiganya dan Jennie menghiraukannya.

"M-mommy, maaf Lisa khilaf" Lisa mengulum bibirnya.

"Ini nih salah satu alasan kenapa Mommy ga bolehin kamu main di siang hari. Nekat batalin puasa sama teman-teman kamu itu tuh" Jennie mengomeli Lisa.

"Maaf Mommy, Lisa ngaku salah" cicit Lisa meremas ujung hoodie nya.

"Berdiri ngadep tembok, tangan di telinga, kaki angkat satu. Cepet" Jennie melototi Lisa.

Mau tidak mau Lisa melaksanakannya, berdiri dengan satu kaki.

"Sepuluh menit dari sekarang"

"Mom-"

"Ga usah protes anak nakal" Jennie mengambil kursi dan duduk untuk mengawasi Lisa.

"Itu kelamaan mom, Lisa ga kuat" Lisa mencebikkan bibirnya.

"Tanggung resiko Lisa, berani berbuat berani bertanggung jawab" Jennie melipat kedua tangannya.

Lisa mendengus, tidak membuka suaranya lagi, hanya berdiri menatap tembok polos.

One shoot✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang