OS • si bayik Lili

3.7K 444 21
                                    


🐣[Tidak di anggap]🐣

.
.

Author pov.

"Dia bukan anakku eonnie! Harus berapa kali lagi aku katakan kalau dia bukan anakku!" Pekik Jennie sambil menunjuk Lili, gadis kecil berusia lima tahun.

"Dia anakmu Jennie! Perhatikan perkataan mu!" Jisoo mengguncang pundak Jennie.

"Ani! Aku tidak mempunyai anak yang lumpuh!"

Lili menunduk di kursi rodanya, air matanya luruh mendengar perkataan Mommy nya.

Plak

"Jaga ucapan mu Jennie! Kau tidak berhak berkata seperti itu! Bagaimanapun juga Lili adalah anak kandungmu! Darah daging mu Jennie" Jisoo mencengkram kerah baju Jennie.

"Mama Chu, tidak apa-apa. Mungkin Mommy malu mempunyai anak yang lumpuh seperti Lili. Gwenchana.." Lili tersenyum lirih.

"Ya aku malu. Jangan pernah memanggilku Mommy, aku tidak sudi!" Teriak Jennie lalu pergi dari hadapan Jisoo dan Lili.

Melihat kepergian Jennie, Lili meremas tangannya dan mengulum bibirnya agar tidak menangis.

"Lili-yaa, jangan berharap lagi padanya" Jisoo menunduk dan mengusap sayang kepala Lili.

Lili mengangguk meskipun dalam hatinya masih berharap Jennie mau mengakuinya.

"Eum" Lili memaksakan senyumnya.

"Kita ke rumah Mama Chu okey, disana ada Chaeyoung dan Papa Haein yang akan menjadi teman Lili" Jisoo menatap sendu wajah cantik Lili.

"Bagaimana dengan Mommy? Mommy akan tinggal sendirian?" polos Lili.

"Jangan pedulikan si kurang hajar itu, biarkan dia disini sendirian. lagian dia asik berpacaran dengan beberapa kekasihnya, dia tidak akan menganggap Lili ada. Ikut saja nee" bujuk Jisoo.

Lili menghela nafas dan setelah itu mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Nee"

"Bagus. Ayo kita pergi" Jisoo mengacak rambut Lili, lalu dia berdiri mendorong kursi roda Lili keluar dari apartemen Jennie.

"Mommy Lil pergi, jaga diri Mommy baik-baik ya. Lili love you" batin Lili melirih.

•••

End

23/03/23

Humm😌

Vote komen lanjut.

One shoot✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang