OS • si bayik Lili

3.1K 390 16
                                    

🐣[Kemusuhan]🐣

.
.

Author pov.

"Jangan sentuh sentuh Lili, Mommy bau" Lili menggeser bokongnya menjauh dari Jennie.

"Siapa juga yang menyentuh Lili? Mommy tidak tuh" Jennie juga menggeser bokongnya menjauhi Lili.

Ibu dan anak itu sedang musuhan, itu di karena keduanya memperebutkan remote untuk menonton televisi.

Lili ingin menonton film animasi sedangkan Jennie ingin menonton drakor.

Sebenarnya televisi di kamar masing-masing ada, tapi ego keduanya sangat tinggi memperebutkan televisi yang ada di ruang tengah. Lili dan Jennie tidak mau mengalah, karena jika mengalah itu sebuah kekalahan bagi mereka.

Dan saat memperebutkan remote tadi, Lili si gadis keras kepala melemparkan remote ke sembarangan arah hingga remote itu mengenai layar tv yang mengakibatkan layar tv itu retak tidak dapat di gunakan lagi.

Jennie marah Lili juga marah. Lili marah karena Jennie tidak mau mengalah dengannya, dan Jennie marah karena ulah Lili tv menjadi rusak tidak dapat digunakan lagi.

Dan jadilah ibu dan anak itu saling bermusuhan dan tidak ada yang mau mengalah untuk meminta maaf.

"Dasar Mommy jelek" ledek Lili sambil melipat kedua tangannya.

"Lili lebih jelek, wleek" ledek jennie menjulurkan lidahnya.

"Ck, menyebalkan" sebal Lili mengerucutkan bibirnya.

"Ck, minyibilkin" tiru Jennie.

"Nyenyenyee" Lili membuat wajah jelek.

"Haha persis seperti orang gila, hahahaha" Jennie tertawa terbahak-bahak.

Lili mendengus, menghentakkan kakinya dan menatap tajam Mommy nya itu.

"Tidak lucu Jennie jelek" Lili menyebut nama Jennie.

"Yaaak-"

Ceklek

"Dadda pulang.." itu Lisa Dadda nya Lili.

"Dada huwaaaa.. Mommy jahat mengatakan baby orang gila huwaaa Dadda hiks hiksss.." Lili berlari menghampiri Lisa.

Jennie juga ikut berlari menghampiri istri tercintanya.

"Dada.. Lili nakal memecahkan tv" rengek Jennie ikut mengadu.

Hug

Lisa terhuyung karena Lili menubruk tubuhnya.

"Hiksss Mommy yang salah Dadda, M-mommy nakal. Mmph Mommy tidak mau mengalah dengan baby, padahal baby sudah lebih dulu menonton di ruang tengah, tapi dengan tiba-tiba Mommy datang menganggu baby dan merebut remote dari tangan baby. Hiksss Mommy yang salah Dadda.." Lili sesegukan di leher Lisa.

Jennie mengigit bibirnya, dia menjadi ciut karena Lisa menatap tajam ke arahnya.

"H-honey jangan marah dulu okey, aku hanya ingin menonton drakor tapi Lili sangat pelit tidak mau berbagi dengaku. Lalu Lili melemparkan remote yang mengakibatkan layar tv retak" Jennie sedikit gugup.

"Hikss tetap salah Mommy dad, kalau Mommy tidak merebut remote dari tangan baby maka tv itu tidak akan retak" kata Lili.

Lisa memejamkan matanya sebelum membuka suaranya.

"Honey, apa gunanya tv di kamar? Apa gunanya MacBook mu? Dan, apa gunanya ponsel pintar mu?. Kenapa harus menganggu Lili? Kenapa mesti menganggu kesenangan anak? Ingin menjadi Mommy yang nakal eoh?" Lisa menatap datar wajah Jennie.

Jennie mati kutu, kalau Lisa sudah berbicara habislah dia di ceramahi.

"Maaf honey" cicit Jennie.

"Hihihi rasakan Mommy jelek" batin Lili tertawa puas.

"Hiksss belikan baby mainan Dadda, mood baby sedang tidak baik sekarang" pinta Lili.

"Apapun baby, sebutkan nak" Lisa menyeka air mata putrinya, mencium keningnya dan mengusap sayang kepalanya.

"Jet pribadi, baby mau jet pribadi Dadda" bukan main anak satu ini, mainnya jet pribadi hiks.

"Mwo?!" Jennie terbelak.

"Anything for my baby. Besok kita akan melihat jet pribadi baby okey" Lisa menyanggupinya permintaan putri satu-satunya.

"Nee Dadda. Gomawo" Lili menampilkan eyes smile nya.

"Tapi honey-"

"Ssst, aku tidak miskin Jennie"

"Cih, kemarin aku meminta mobil Porsche keluaran terbaru harus di kasih jatah dulu baru di belikan. Sedangkan Lili? Hanya perlu menangis untuk meminta jet pribadi itu. Ck tidak adil!" Pekik Jennie dalam hati.

"Ck, kalau begitu aku mau pesawat" pinta Jennie.

"Tidak semudah itu Mommy, ada dua syarat" Lisa menyeringai.

"Kan kan bangsat, aku tau maksudnya" batin Jennie.

"Tidak adil, Lili tidak bersyarat tapi kenapa aku ada?" Jennie cemberut.

"Mau atau tidak?"

"Yasudah, apa" sebal Jennie.

"Minta maaf pada putri mu"

"Fine"

Jennie mendekati Lili, memeluk putrinya dan memberikan banyak kecupan di wajahnya.

"Mommy minta maaf baby, tulus bukan karena ingin di belikan pesawat. Maaf ya" Jennie mengelus sayang pipi Lili.

"Nee Mommy" Lili mengangguk dengan bibir mengerucut.

Chup

Jennie gemas mencium bibir tebal Lili.

"Love you anak Mommy" Jennie tersenyum.

"Love you too Mommy" balas Lili tersenyum.

"Ekhm, syarat kedua.." Lisa mendekatkan bibirnya ke telinga Jennie.

"Nanti malam mengangkang yang lebar Mommy, jangan lupa pake baju dinas okey" bisik Lisa lalu menjilati daun telinga istrinya.

"Shit! Sudah kuduga" Jennie merinding meremas ujung dress nya.

"Apa syarat keduanya Dadda?" Lili penasaran.

"Hanya menyiapkan makan malam penutup untuk Dadda, baby. Makanan yang penuh dengan kenikmatan" kata Lisa.

"Bolehkah baby mencobanya, Dadda?" Lili antusias.

"Ani, itu makanan orang dewasa baby" kata Jennie.

"Yaaaah" Lili mendesah kecewa.

"Besok Mommy buatkan makanan yang enak khusus untuk baby. Jangan bersedih nee" Jennie memeluk Lili.

"Eum" Lili mengangguk lucu.

"Kkkhh so cute" Lisa memencet hidung mancung Lili.

"Dadda!" Protes Lili.

"I love you baby and Mommy" Lisa mendekap kedua kesayangannya.

"I love you too Dadda" kompak ibu dan anak itu mencium pipi Lisa.

Chup

Chup

Keluarga yang manis.

•••

End

08/05/23

Sweet yah mereka🥰

Vote komen lanjut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One shoot✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang