Chapter 3 - Dia dapet nomor ku

218 168 248
                                    

"Selagi belum ada hubungan, jangan mencintai seseorang terlalu dalam"

Pukul 19.00 WIB

"Nar, NARASHA BERLIANA ISHANI" Teriak mamanya nara dari balik pintu kamar nara, karena sudah lelah mengetok pintu berulang kali tetapi tidak ada respon dari orang di dalamnya.

Nara yang sedang tertidur pulas pun kaget, karena teriakan mamanya yang sangat merdu alias merusak dunia serta alam semesta.

"Ck si mama kebiasaan ih sukanya ngagetin orang" Batin nara dengan kesal, tapi sekesal-kesalnya nara dia masih sadar jika itu mamanya.

"IYAAAAAAAAAAAAAAA MAAAAAAA SABAR YAAA"

Ceklek

"Ayo makan, ayah udah nunggu" Ajak mamanya untuk makan malam bersama.

"La kakak kemana ma?"

"Ada, biasalah kakak mu kalau makan ga mau nunggu alesannya cacing di perut nya itu kekurangan gizi" Ucap mamanya nara dengan satu kali helaan nafas, nara yang mendengarkan nya pun ikut sesak.

"Ga sesek apa itu, si kakak juga tu anak emang lain sih" Batin nara dengan ekpresi yang sulit di artikan.

"Oalah gitu ya ma,duluan aja ma aku mau bersih-bersih dulu hehehe"

"Tumben, yaudah tapi nanti harus ke meja makan ya atau ga mama bawain makanannya ke kamar kamu,jangan ga makan nanti sakit"

"Iya ma iyaaaa siap"

"Dasar anak gadis" ucap mamanya sambil mencubit hidung nara dengan gemas.

Mamanya nara pun lantas langsung turun ke lantai bawah menghampiri suami dan anak sulungnya di ruang makan.

"Nara kok ga ikut ma?" Tanya ayah nya Nara dengan penuh tanda tanya.

"Biasa yah anak gadis katanya mau beberes dulu, nanti anaknya nyusul kok"

"Oh ok"

"YA AMPUN KAKAK ITU AYAM GORENG NYA UDAH ABIS 2?KAYA GA DI KASIH MAKAN 3 HARI" Ucap mamanya nara dengan nada yang tinggi karena terkaget melihat anak sulungnya sudah habis 2 potong ayam.

Bukannya kaget anak sulungnya itu malah cengar-cengir saat mamanya teriak.

"Cacing di perutku minta lagi ma, itu masih ada kok buat Nara ama mamah lagian si ayah tadi juga abis makan kue yang mama beli tadi malem" balasnya sambil menguyah makanan di mulutnya.

"Suami sama anak sama aja"

"Jelas" Ucap anak sulung dan suaminya dengan kompak

*+:。.。 。.。:+*

Nara pov

Nara pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pramuka dan senja itu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang