¹

40 15 27
                                    

_Entah bentala atau bumantara sumbariku hanya renjana pada griya ugahari yang aksa._

...
Happy reading
.
.
.
.
.



Surabaya 16-05.2021.( 16.45pm)

Hujan deras mengguyur kota sore ini. Membuat aktivitas di jalan sedikit lengang.

Udara dingin mungkin menjadi pemicuh seseorang engan untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Seperti halnya, gadis cantik yang memeluk selimut tebal di depan televisi .

Dengan di temani semangkuk mie rebus dan segelas susu coklat hangat, ia menonton serial drama yang dia suka.

Langit semakin menghitam hujan semakin deras disertai angin sedikit kencang tak membuat gadis itu takut.

Ia masih menikmati waktu dengan tenang.

Namun dia seakan teringat sesuatu, ia pun bergegas lari mencari handphonenya di dalam kamar.

Mencari nomor seseorang.

Suara dering telepon yang tak kunjung terangkat membuat dengusan kesal terdengar jelas.

"Issh... Dimana sih kamu Ben" Gerutu gadis itu yang masih senantiasa mencoba menghubungi seseorang di sebrang sana.

Hingga saat panggilan kelima baru lah ia bernafas lega.

Seseorang yang ia tunggu akhirnya mengangkat teleponnya.

" Isshh... Dari mana aja sih kamu Ben? " Tanya gadis itu yang sudah berhasil menguhubungi orang yang sedari tadi tak mengangkat teleponnya.

" Ada apa? " Bukannya menjawab apa yang di tanyakan orang di seberang sana malah balik bertanya.

" Gapapa sih cuman mau ngasih tau aja besok anterin aku yah" Jawab gadis itu.

" Kemana? " Tanya orang di seberang sana lagi.

" Ke Toko buku. Mau yah? " Tanya gadis itu sedikit merengek.

" Jam berapa? "Tanya orang di sebrang sana.

" Jam delapan pagi aja gimana? " Tanya gadis itu.

"Iya" Jawab seseorang itu.

"Yah udah sampai jumpa besok" Ucap gadis itu riang.

Tak menunggu jawaban orang di seberang sana ia terlebih dahulu mematikan teleponnya.

Dia merasa sudah terlalu lama meninggalkan serial drama yang ia tonton tadi. Maka dari itu ia terburu buru mematikan teleponnya.

Jika tida mungkin ia bisa menghabiskan waktunya hanya untuk berbicara dengan orang di telepon tadi.

" Hufftt masih hujan ternyata " Ucap gadis itu ketika melihat jendela kamar.

Menghabiskan waktu dengan hanya melihat drama mungkin bagi sebagian orang ada healing terbaik.

Sama seperti halnya gadis itu, ia terlalu malas untuk mengabiskan waktunya berada di luar
rumah.

...
.
.
.
.


Kini waktu sudah berganti.
Tugas sang rembulan pun tergantikan oleh sinar sang surya.

Udara segar menyambut gadis dengan stelan baju tidur merah jambu itu, Kala gadis itu membuka jendela kamarnya.

"Ihh seger banget lumayan dingin sih. Tapi udah janji mau ke toko buku." monolog gadis itu di depan jendela.

Matanya menatap ke atas awan melihat sepertinya sang surya juga sedang bermalas malasan mengerjakan tugasnya.

Bunga Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang