HITAM, PUTIH & ABU-ABU
Di dunia ini segala hal digolongkan menjadi 3 tingkat.
Hitam untuk kejahatan
Putih untuk kebajikan
Dan abu-abu untuk Hal yg tidak bisa dianggap putih atau hitam.
Begitupun manusia.Manusia itu penuh pertumbuhan, perubahan, dan pengembangan. Karna apapun yg kita rasakan tak boleh menghambat kita di masa depan.
Kita punya pilihan kita punya tekad, tetapi kita juga harus punya kepercayaan pada diri sendiri untuk mengerti batas-batas diri.
Bagi seorang naratama waktu adalah salahsatu hal yg sangat berharga, karna dengan sisa waktu yg singkat setidaknya ia masih bisa menikmati indahnya senyum sang papaSedari kecil tama tak pernah tau bagaimana rupa sang mama, dan mengapa semua seolah menutupi segala hal tentang sang mama?
bukankah ia memiliki hak untuk itu?
dan mengapa sang mama meninggalkannya?Namun setelah tama beranjak dewasa, ia menjadi terbiasa tanpa adanya sosok seorang ibu dalam hidupnya, dan itu yg membuatnya sangat tak ingin kehilangan sang papa yg selama ini menemaninya.
Cafe moonwalk
Terdengar suara dering lonceng tanda ada seseorang yg memasuki cafe, dengan gaya layaknya sang pemilik cafe.
"WOI TAM!, AMERICANO 1 GA PAKE GULA YA COK" ucap pria itu kepada seorang yg berada di belakang kasir
"Americano emang ada yg pake gula PEKOK!, Iyo sabar sek wong sibuk lagi repot" ucap seorang yg sedang mengecek penghasilan bulanan cafe
"Senyum-senyum sendiri ngapain lo bim? Sawan?" Ucapnya setelah mendaratkan bokongnya di kursi sebrang sahabat satu SMA-nya itu
"Anaknya ce cassie kemaren udah bisa manggil gua uncle!, WAH EDAAN AKU WES DADI PAKDE!" Serunya dengan semangat, sembari menunjukkan video keponakannya pada sahabatnya
"Arek gendeng, ngunu ae sampe cengar-cengir koyok odgj" tama tak habis pikir dengan sahabat anehnya itu
Tama dan bima telah berteman sejak SMA, pertemanan mereka awalnya di penuhi oleh amarah seorang naratama kepada bhimarta
lantaran selalu membuat onar hingga nama baik kelas yg tama jaga berkali-kali tercoreng, hingga tama sangat anti dengan seorang bhimarta.
Tapi sekarang lihat kan? Bagaimana seorang naratama si duta kedisiplinan berteman bahkan bersahabat dengan biang onar SMADABAYA
~Dreaming~
Halte bus
Dilain tempat yg cukup berdekatan dengan cafe moonwalk terlihat seorang pria muda sedang menunggu bus untuk menuju ke tempat interview kerja yg akan pria itu laksanakan.
Yudhis membuka email dari perusahaan yg akan ia datangi. Berisikan tempat, tanggal dan waktu untuk dirinya sebagai kandidat staff perusahaan.
Tak lama bus yg akan menuju kearah tempat kerjanya pun tiba, dan dengan segera Yudhis memasuki bus tersebut dengan kartu akses sebagai alat pembayaran transportasi.
Sesampainya di halte dekat kantor tempat ia akan melakukan interview. Sesegera mungkin Yudhis berjalan dan memasuki halaman luas kantor yg akan menjadi tempatnya bekerja.
"Boleh saya lihat CV-nya?" Ucap seorang wanita HRD
"Sebelumnya anda bekerja di sebuah cafe yg cukup terkenal sebagai barista selama 2 tahun ya? Mengapa memilih berhenti padahal pekerjaan barista cukup menguntungkan?" Tanya HRD tersebut.
"Saya memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai barista karna selama saya bekerja tidak memiliki jenjang karir yg cukup menguntungkan, dan mengharuskan para karyawan bekerja melebihi jam kerja yg ditentukan, serta pemotongan gaji 10% apabila cuti bulanan lebih dari 2 hari" ucap Yudhis dengan lugas dan tegas.
"Baik, menurut anda berapakah nominal gaji yg pantas anda dapatkan sesuai dengan pengalaman anda dalam bekerja? Dan apakah anda siap bekerja dalam tekanan serta bekerjasama dengan team?" Papar HRD wanita itu kembali
"Menurut saya, yg terpenting adalah tidak kurang ataupun lebih dari gaji saya sebelumnya dan saya siap bekerja dengan team serta dengan tekanan apapun itu, saya siap." Ucap Yudhis sungguh-sungguh
"Wah saya suka semangat kerja anda pak Yudhis. baik selamat bergabung dengan kami, mulai besok pagi anda sudah dapat bekerja" Ucap wanita tersebut sembari bersalaman dengan Yudhis sebagai tanda selamat"Terimakasih atas kesempatannya bu Irene
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming [ON GOING]
Teen Fictionketika rumah bukan sekedar bangunan dan tuhan mempertemukan 5 insan dalam cerita yg sama publish : 28 march 2023 end : The story is based from my own life.