Emang dasarnya centil

52 4 0
                                    

Sebelum membaca yuk budayakan vote dan komen sebagai bentuk menghargai penulis

Selamat membaca<3333



Sesampainya mereka disekolah seperti biasa aksara akan menggandeng tangan kekasihnya itu seolah olah jika tidak digandeng maka sang kekasih akan hilang

"Aksa aku ingetin ya kamu gaboleh centil sama si Zahra,kalo kamu centil nanti pentil kamu yang aku pelintir"ancam Athaya

Aksara yang mendengarnya pun merasa merinding karena jujur saja jika pentilnya sudah terpelintir oleh Athaya maka sembuhnya bisa sampai dua Minggu

"Iya sayang lagian kemarin itu bukan aku lho yang centil tapi dia aja yang deketin aku"elak aksara yang langsung mendapat hadiah injakan sepatu dari sang kekasih

"Aww sakit yang"ucap aksara

"Tapi kalo kamu respon itu sama aja kalian berdua yang gatel"ucap Athaya yang langsung mendahului aksara

Aksara pun masuk kedalam kelas dengan wajah yang tidak enak dilihat

"Kenapa sa?masih berantem kah?" Tanya renjana

Ya jangan heran kalo renjana tau yang pastinya dia tahu karena Haikal pacarnya

"Kemaren itu kita udah baikan tapi kayanya si aya lagi badmood lagi"ucap aksara dengan nada lesu

" kayanya Lo kalo udah berurusan sama Athaya jadi ga punya energi"ucap Haikal yang langsung mendapat anggukan setuju dari aksara

"tuh tiru si aksara takut sama athaya, lah kamu kalo aku ngambek bukannya dibujuk malah balik didiemin" ucap renjana yang langsung ikut menyahuti

"Kalo kamu ngambek lho aku yang selalu dijadiin kambing hitam,kamu selalu marah marah ke aku padahal bukan salahku" ucap Haikal yang berusaha membela dirinya

"Hilih bacot bener"ucap renjana yang langsung kembali ketempat duduknya

Saat pelajaran sudah dimulai seperti biasa Zahra akan mencoba menarik perhatian alias caper ke aksara

"Pssst aksara, kamu punya pulpen lagi engga?pulpen ku udah abis nih" ucap Zahra dengan berbisik bisik

Namun tidak ada respon dari aksara sehingga dia menepuk punggung aksara yang membuat aksara menoleh ke arahnya dengan raut bertanya tanya

"Kamu punya pulpen lagi engga? Kalo ada aku mau minjem dong"ucap Zahra dengan nada centilnya

"Lo nanya pulpen ke orang yang salah, ini aja pulpen gue minjem ke ayang"ucap aksara dengan nada malas

Zahra yang mendapat respon seperti itupun mencebikkan bibirnya

Setelah pelajaran telah selesai dan menunjukan waktu istirahat dengan sigap aksara langsung menghampiri tempat duduk Athaya

"Ayo yang ngantin bareng nanti aku traktir sampe kamu kekenyangan"bujuk aksara
Suasana hati Athaya yang sudah membaik pun akhirnya mau menerima tawaran dari aksara

"Ayo tapi beneran ya kamu yang terakhir sampe aku puas bahkan tewas"ucap Athaya

"Etdah buset serem banget sampe tewas amit amit deh yang nanti kalo kamu engga ada ,aku pasti kesepian engga ada semangat hidup"ucap Aksara
Namun saat mereka hendak keluar kelas tiba tiba ada tangan mencengkal aksara

"Tunggu aksara aku boleh ikut engga soalnya aku engga ada temen" ucap Zahra dengan nada memohon
Athaya yang melihat ekspresi Zahra pun rasanya ingin muntah dan kalo dia bukan cewe kayanya udah dipastiin tangan athaya sudah mendarat di pipi Zahra

"Engga, aku mau bareng aksara aja"tolak aksara

"Yakan kalian cuman berdua doang terus kursi dikantin juga banyak tuh mending aku ikut join ke kalian aja"bujuk Zahra

Aksaraloka (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang