click '⭐' and comment yall 🌷
_______
Diet.Suatu hal yang sangat dibenci oleh Lana akhir-akhir ini.
Selama sebulan, ia dipaksa berlari pagi dan sore, memakan sayur-sayuran tanpa hidangan penutup. Perutnya terus mengempis. Untung saja tingginya bertambah.
Hal yang ia sukai hanyalah tidur, tidak melakukan aktivitas yang disuruh bibinya.
Tidak terasa besok hari ulang tahunnya, sekaligus hari pertunangan nya. Kata neneknya, "Langsung saja diadakan keduanya, aku tidak mau repot mengurus dua acara dalam satu bulan."
sial.
•••
Sore sebelum malam perjamuan, Lana sedang dirias oleh bibinya. Hampir 2 jam dirinya duduk diam dan tidak boleh bergerak karena perintah dari wanita yang lebih muda dari ibunya itu.
Jezebel, ibu Lana masuk, "Ada yang ingin bertemu denganmu, Lana."
"Ah, Lana sedang aku rias! Tidak ada yang boleh menggang-"
"-gu." ucap Bibi Anne yang nadanya memelan di akhir.
Lana bingung dan memberanikan diri menoleh ke belakang setelah berjam-jam tidak menggerakkan kepalanya.
Di pintu masuk, laki-laki yang kini sudah beranjak remaja berambut pirang platinum berdiri. Penampilan nya benar-benar berubah, rambutnya sudah dibiarkan jatuh, ia jadi lebih tinggi, gayanya berubah, dan juga lebih tampan.
Lana langsung mengedip cepat setelah memikirkan wajah Draco.
Tidak boleh terpesona, Lana! Batinnya.
"Ya ampun! Kau tidak bilang bahwa yang mencarinya adalah pasangan Lana. Baiklah, aku izinkan, tetapi setelah berbincang langsung panggil aku kembali kesini," kata Bibi Anne.
Dengan senyum tipis, Lana berdiri dan mendatangi Draco. Ibu dan Bibinya meninggalkan mereka berdua di ruangan itu.
"Umm, untukku?" basa basi Lana menunjuk bouquet bunga yang dibawa Draco.
"Ya, untuk formalitas agar aku dipandang baik." balasnya lalu menaruh bunga itu di meja.
Ah, ternyata masih sama, tengilnya.
Melihat sikap orang yang didepannya itu, Lana berhenti bersikap baik.
"Lalu untuk apa kau kesini?"
Kakinya berjalan menuju sofa di sudut kanan dan duduk disana. Draco mengikutinya dan duduk di hadapannya.
"Membahas sesuatu, mungkin."
Lana hanya diam, menunggu penjelasan dari Draco.
"Kita sama-sama tahu kalau kita tidak terima pertunangan menyedihkan ini. Kalau saja Edmund tidak merengek seperti anak kecil, kesalahan ini tidak akan terjadi. Tapi yah, sudah terjadi. Aku akan memaafkan itu,"
Alis gadis itu mengernyit, "Bukan hanya salah Edmund, kita yang dengan bodoh melakukan perjanjian itu. Tidak usah dibahas, aku sudah muak. Langsung inti saja, Draco."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓑𝓮𝓵𝓪𝓶𝓸𝓾𝓻 𝓥𝓸𝔀 - Draco Malfoy
FanficSekelompok anak Slytherin melakukan perjanjian diam-diam tanpa tahu konsekuensinya. Mereka pikir itu tidak akan memberikan efek apapun. Namun, ternyata itu akan membawa malapetaka bagi Draco Malfoy dan Lana Belamour. Kisah cinta remaja yang diawali...