08 - Mama i Papa

257 29 8
                                    

have a great day!

____________

Dear diary,

I swear I'll do it best. But, can I survive? wish i've never did that vow sh*t.

LB.

࣪⠀ ִ  ۫   ᮫    ׂ   𖥦  ۪   ׁ   ַ    ּ    ּ  ֗  ִ ۫   ּ  ֗  ִ    ۪   ۫   ᮫    ׂ   𖥦  ۪   ׁ   ַ    ּ    ּ  ֗  ִ ۫



















࣪⠀ ִ  ۫   ᮫    ׂ   𖥦  ۪   ׁ   ַ    ּ    ּ  ֗  ִ ۫   ּ  ֗  ִ    ۪   ۫   ᮫    ׂ   𖥦  ۪   ׁ   ַ    ּ    ּ  ֗  ִ ۫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis ambisius yang datang dari asrama Slytherin. Peringkatnya yang tidak pernah lepas dari tiga besar sejak tahun pertama membawanya naik ke puncak dan menjadi murid kebanggaan asramanya. Terlahir di keluarga terhormat serta punya reputasi bagus.

Lana Belamour.

Tetapi gadis itu kini sedang melangkahkan kakinya sejauh yang ia bisa dengan cepat, terkesan mengejar waktu. Rambutnya tergerai bebas dan bergoyang akibat guncangan badannya. Kemeja putih yang tidak di kancing sempurna, dasi yang digantung di pundak, kaus kaki yang panjang sebelah, serta jubahnya yang hanya di tenteng di tangan kanannya.

Hanya satu yang ia pikirkan,

"Jangan sampai ketinggalan waktu sarapan!"

Sesampainya di aula, meja Slytherin sudah penuh. Hanya menyisakan tempat di depan Edmund dan juga—

Louis.

Lana menghela napas, "Sekarang siapa yang lebih menyukainya?" monolognya yang teringat perkataan Edmund perihal tadi malam.

Sehendaknya Lana ingin mendudukkan diri, Astoria berdiri sambil merentangkan tangannya ke depan.

"Wait, I smell.... a very— very very messy young lady. Did you take a shower?" ucap Astoria sambil berpura-pura mencium sesuatu.

"Oh shut up, Tori." balas Lana sambil terkikik pelan.

Lana mengambil posisi duduk dan memerhatikan Edmund yang sedang asik menertawai dirinya bersama Louis.

"Morning." sapa Lana dengan malas.

Edmund tersenyum jahil, "Yeaa, aku mengira-ira ini akan menjadi topik yang bagus untuk aku ceritakan kepada ibu saat liburan nanti."

Lana tidak mengubrisnya, ia mengambil sepotong sandwich dan ingin menggigitnya.

"Kurasa kau perlu mengikat rambutmu, Lana." saran Louis.

"Ah, kau benar." katanya dengan mengurungkan niat untuk menyantap sandwich yang ada dihadapannya.

Dicarinya ikat rambut yang ada disaku rok dan menggigitnya. Tangannya mulai menyisir rambutnya ke atas, menampilkan lehernya yang jenjang.

𝓑𝓮𝓵𝓪𝓶𝓸𝓾𝓻 𝓥𝓸𝔀  - Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang