PROLOG

1.1K 87 20
                                    

Jangan lupa untuk ikut Pre-Order Hijrah Cinta Balqis tanggal 16 Oktober sampai 26 Oktober!

Tersedia di beberapa E-commerce dan bisa langsung lewat penerbit nya.

Bisa cod? Bisa, kalian bisa pesan lewat Shopee. Bisa dikirim ke luar negeri? bisa juga ya.

Ada kalanya Allah memberikan rasa sedih terhadap hambanya, bukan berarti Allah tidak sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada kalanya Allah memberikan rasa sedih terhadap hambanya, bukan berarti Allah tidak sayang. Akan tetapi dengan rasa sedih itu Allah ingin hambanya merasakan hidup bukan hanya tentang kebahagiaan.

Abel Ceisya Salsabila

******

"Putri Umi, Umi sama Abi mau berbicara sama kamu boleh?" tanya Zafina.

Abel mengangguk mempersilahkan. "Iya, Umi, boleh. Memangnya Umi sama Abi mau berbicara apa? Sepertinya sangat penting," balas Abel dengan sopan.

Zafina, Uminya hanya tersenyum tipis. "Abel," panggil Abinya.

Abel menatap Abinya dengan wajah bertanya. "Umurmu sudah berapa tahun, Nak?"

"Dua puluh tahun Abi," jawab Abel.

"Nak, mungkin ini memang berat untukmu, tetapi ini keputusan bulat yang sudah Abi putuskan untuk masa depanmu nanti." ucap Usman.

"Maksud Abi?" tanya Abel yang belum mengerti.

"Abi, serta Umi akan menjodohkan mu dengan teman Abi. Dan insyaallah Abi yakin bahwa lelaki yang akan menjadi suamimu kelak, merupakan lelaki yang bertanggung jawab dan akan menjagamu." kata Usman

Deg!

Jantung Abel berdetak dengan kencang kala mendengar apa yang diucapkan oleh Abinya barusan.

Usman, dan Zafina melihat keterdiaman putrinya merasa bersalah. "Nak," Zafina menyentuh punggung Abel.

Abel mendongak, menatap kedua orang tuanya lalu tersenyum manis.

Bismillahirahmanirrahim

"Abi, Umi, inshaallah Abel akan merima perjodohan itu. Karena Abel yakin pasti Abi serta Umi tidak akan salah untuk menjodohkan Abel dengan seorang lelaki yang buruk akhlaknya." Abel tersenyum memandang kedua orangtuanya.

Zafina mencium kening putrinya. Abel tersenyum lega, Abinya tersenyum haru. Lalu Abel mencium punggung tangan keduanya dengan perasaan campur aduk.

Mungkin ini memang jalan yang sudah Allah takdirkan untuk Abel. Dan Abel pastikan akan membuang rasa cinta ini untuknya, batin Abel.

"Terima kasih Nak, maafkan Abi egois karena telah menjodohkanmu." Abel menggeleng. "Jangan berbicara seperti itu Abi, Abel ikhlas dengan semua ini." Abel tersenyum.

"Nanti malam pihak lelaki ingin dating bertamu, kamu siap sayang?" tanya Zafina.

"Inshaallah Abel siap Umi." balas Abel tanpa ragu.

"Yaudah, kalau begitu bantu Umi belanja kepasar mau?" tanya Zafina.

Abel mengangguk. "Mau Umi, kebetulan Abel juga udah lama banget gak keluar hehe."

"Oke, kalau begitu kamu siap-siap ya, Umi juga sama mau siap-siap dulu." Kata Zafina.

"Loh kok Abi gak diajak?" sahut Usman.

"Gak, wle. Abi bau belum mandi," setelah mengatakan itu Abel berlari dengan derai tawa.

"ABELLL!" pekik Usman.

"HAHAHAHAHAHA." Usman tertawa melihat tingkah putrinya.

Ia sedih, tetapi ini semua demi kebahagiaan putrinya. Karena manusia tidak selamanya hidup didunia.

***

Seorang lelaki mengendarai kendaraan nya dengan kecepatan tinggi.

Saat ini amarah sedang menguasai dirinya, ia marah karena dirinya akan dijodohkan dengan pilihan Papihya.

"Anjing!" makinya.

Lelaki itu ialah Rakha Abigail Samudra, lelaki berparas tampan rupawan dan tampang sangarnya.

Seorang ketua Geng dari Valvos, geng yang sangat ditakuti oleh lawannya yang lain dan berkawasan di Bandung.

Saat sedang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi itu, tiba-tiba didepannya ada seorang perempuan berlari.

Dan otomatis ia mengrem motornya dengan mendadak.

Tit!

Rakha turun dari motor besarnya dan menghampiri si perempuan itu dengan marah.

"Woy, lo mau mati hah?!" pekik Rakha.

Perempuan itu tidak menyahut, bahkan tidak menghiraukan apa yang Rakha katakan.

Brengsek, batin Rakha kesal.

Tidak lama kemudian perempuan itu menoleh dengan seekor kucing di kedua tangannya.

Bisa Rakha lihat bahwa perempuan itu sangat cantik, kulit putih dan wajah sendu. Bahkan ada hijab panjang yang menutupi rambutnya.

"Maaf," ucap perempuan itu lirih sambil menunduk.

Ucapan perempuan itu menyadarkan Rakha. "Maafkan aku, aku hanya ingin menyelamatkan kucing ini." Rakha melirik kucing kecil tersebut.

"Hm, kali ini gue maafin, besok-besok kalau gue ketemu lo lagi, gue pastiin bakal habisin lo. Gak perduli lo cewek atau cowok!" setelah mengatakan tersebut Rakha berbalik dan menuju motornya.

Setelah itu ia menancapkan gas, sebelum nya ia menatap tajam perempuan itu dari balik helmnya dan pergi.

Setelah itu ia menancapkan gas, sebelum nya ia menatap tajam perempuan itu dari balik helmnya dan pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-💓-

ASSALAMUALAIKUM SEMUA!!

RAKHABEL aku buat dengan cerita atau sinopsis yang berbeda, jadi kalian bisa baca terlebih dahulu blurb nya yaa.

Semoga cerita ini banyak yang menyukai nya dan menyenangkan, aamiin.

Dan aku ingetkan sekali lagi, jangan lupa untuk ikut Pre-Order Hijrah Cinta Balqis tanggal 16 Oktober sampai 25 Oktober!

Cukup sampai disini dulu yaa? Minggu besok aku bakal update lagi, jadi stay tune!🌷

FREE PALESTINE!🇰🇼

SEE YOU NEXT PART!! 💗💗

RAKHABEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang