"Wonwoo?"
Mata Hyerim membulat tak percaya dengan apa yang dilihatnya kini.
Jeon Wonwoo, adik angkat yang sudah dianggapnya sebagai saudara kandungnya sendiri, sudah berdiri di teras rumah Joshua.
Tampak sehat dan sedikit lebih berisi dari terakhir kali mereka bertemu, senyum pun tersungging di bibir merah mudanya ketika melihat sang kakak di pelupuk matanya.
"Nuna,"
Tak menunggu lama, keduanya pun mendekat dan mendekap tubuh satu sama lain, menyalurkan kerinduan yang mereka satu sama lain.
"Kenapa kau tidak bilang kalau akan pulang?" Tanya Hyerim begitu melepaskan pelukan dan berkesempatan menatap paras sang adik dari jarak dekat.
Hyerim terkejut karena dari obrolan terakhir mereka via panggilan video, Wonwoo masih bertugas di kapal pesiar dan berencana pulang bulan depan.
"Ada penumpang yang jatuh sakit selama pelayaran, jadi kami diminta kembali lebih awal dari jadwal semula," jelas Wonwoo seraya memasang senyum tipis. Maniknya mengedar sesaat ke bangunan megah di belakang sang kakak, sebelum kembali menatapnya. "Sepertinya ada banyak hal yang nuna belum ceritakan padaku."
"Tentu. Aku memang menunggu saat seperti ini untuk menceritakan semuanya," Hyerim mencoba mengkopi senyuman Wonwoo, namun, ia kembali dikagetkan dengan suara deheman yang muncul dari arah halaman parkir.
Hyerim mengerutkan kening karena rupanya Wonwoo tidak datang sendirian. Ia lebih terkejut karena orang yang datang bersamanya, sepertinya pernah dijumpai sekali waktu.
Sembari mengingat-ingat siapa pemuda bermata sipit dan memiliki eyesmile itu, Wonwoo lebih dulu membuka mulut.
"Dia Kwon Soonyoung, teman semasa SMP ku dulu dan sekarang dia bekerja sebagai polisi,"
"A-Apa?" Hyerim terbelalak dengan fakta yang baru saja didengar, bersamaan dengan ingatannya kembali pada momen satu bulan silam.
Momen di mana ia bersama Jun dan Hansol pergi ke mall dan bertemu dengan dua orang dari intelijen kepolisian. Ketika ingatannya pulih sepenuhnya, Hyerim ingat kalau orang yang sama dengan yang berdiri di hadapannya kini, sempat memperingatkan Jun dan Hansol untuk tidak bergaul dengan Joshua.
"Hai, senang bertemu denganmu lagi disini. Waktu itu kita belum punya kesempatan untuk berkenalan," tanpa rasa canggung, Kwon Soonyoung menyodorkan tangan kanannya.
Tak langsung menjabatnya, Hyerim masih menatap pemuda itu dengan ekspresi bingung bercampur takut.
"Soonyoung tadi menjemputku di bandara. Dia juga yang membantuku mencari alamat rumah ini setelah dia mengaku mengenal bos nuna," jelas Wonwoo.
Wajah Hyerim mulai memucat, namun ia akhirnya tetap menyambut tangan Soonyoung sebelum buru-buru menariknya lagi.
"A-Ayo kita ngobrol di dalam, Nu," Hyerim sudah menggamit lengan kemeja sang adik, namun Wonwoo belum beranjak. Ia malah mengerling pada teman yang datang bersamanya.
Paham dengan situasi, Soonyoung melambaikan tangan dan meminta Wonwoo untuk masuk. "Aku akan menunggu disini, santai saja."
Tak menyiakan kesempatan, Hyerim dengan segera menarik Wonwoo menuju ruang tengah.
"Selamat siang tuan, anda mau minum apa?" Tanya salah seorang pelayan rumah ramah.
Wonwoo yang baru mendudukkan diri di sofa empuk berwarna cokelat tua itu, hanya menyebutkan air mineral sehingga pelayan itu segera berlalu.
"Aku tak berekspektasi kalau kekasih nuna ternyata sekaya raya ini. Nuna pintar memilih pasangan, eoh?" Goda Wonwoo namun Hyerim mendadak gelisah.
"Nu, sebenarnya aku tidak ingin menyembunyikannya, sungguh," ditatapnya iris kecokelatan sang adik. "Aku hanya tidak ingin membebani dan membuatmu khawatir karena kau bekerja jauh disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mister [Joshua Hong]
RomanceDi tengah kekalutan pikiran dan hati, Joshua tanpa sengaja bertemu dan 'membeli' seorang perempuan yang tak disangka membawa perubahan besar dalam hidupnya. Ranking: #1 in JoshuaHong #1 in Junhui #1 in Myungho #1 in seventeenjoshua #1 in Jun #1 in D...