Chapter 1: Prolog | Pengkhianatan Klub ORC

277 23 2
                                    

Di gelapnya malam yang sangat sunyi tanpa ada seorang pun yang terlihat, terdapat sebuah pabrik yang telah lama terbengkalai.

Pada malam-malam biasanya, suasana sekitar pabrik itu terasa sangat sepi, seolah-olah ada sesuatu yang menahan makhluk lain yang ingin mendekati pabrik itu.

Tapi tidak untuk malam ini, pada malam ini, terdengar suara riuh yang terdengar dari dalam pabrik itu. Sesekali terdengar suara teriakan seseorang, dan sesekali terdengar teriakan mengerikan yang terdengar bukan dari manusia pada umumnya.

Itu bukanlah suara hantu, ataupun semacamnya. Suara itu ternyata berasal dari sebuah pertempuran yang tengah terjadi di dalam pabrik terbengkalai itu.

Di area sekitar pabrik itu, terlihat jika area sekitar telah hancur, bahkan ada beberapa bagian dari bangunan pabrik yang telah meleleh!

Suasana sunyi pada malam itu, semakin menambah suasana mencekam pada area pabrik yang sebagian telah hancur. Gelapnya malam, seolah menjadi pertanda akan terjadinya sesuatu yang menyedihkan.

Berdiri dengan tertatih-tatih, nampak seorang pemuda berambut putih yang tengah memegang sebuah pedang di tangan kanannya.

Sedang yang berada dihadapannya, nampak sesosok makhluk mengerikan yang tengah menatapnya dengan penuh intimidasi. Bentuk makhluk itu sangat mengerikan, dengan tubuh bagian atas berupa sosok wanita, sedangkan bagian tubuh bawahnya merupakan tubuh laba-laba yang sangat besar.

Menyeka darah segar yang mengalir dari sela-sela mulutnya, pemuda itu menyeringai dengan lebar saat melihat makhluk itu tengah berjalan mendekatinya.

*Tak kusangka mereka akan meninggalkanku...*

Pemuda itu terlihat tengah meneteskan air mata dari kedua matanya, namun segera dihapus olehnya dengan cepat.

*Jika aku mati disini... Setidaknya aku ingin membuat mereka tahu...*

Pemuda itu terbatuk darah dan berlutut ke tanah, pemuda itu dengan cepat menyeka darah segar yang keluar dari mulutnya sembari mencoba untuk berdiri kembali menggunakan pedangnya sebagai tumpuan.

*Bahwa apapun yang telah mereka lakukan padaku... Aku akan tetap mencintai mereka semua...*

Saat makhluk itu hendak menelan tubuhnya secara utuh, pemuda itu sontak menghindar kesamping sembari menebaskan pedangnya.

Darah seketika menyembur kemana-mana, saat pedang yang dibawa oleh pemuda itu berhasil menyabet salah satu kaki makhluk itu.

Teriakan memilukan menggema di sepenjuru area pabrik, saat salah satu kaki makhluk itu telah terpotong oleh pedang milik pemuda itu.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas dihadapannya, pemuda itu segera berlari mendekati perut makhluk itu dan mencoba untuk menebas perutnya.

Sayangnya, makhluk itu berhasil menghindar dan melayangkan serangan balasan berupa pukulan yang sangat kuat kearah pemuda itu.

Pemuda itu tidak sempat mengelak saat menyadari pukulan dari salah satu kaki makhluk itu yang tengah melesat dengan cepat kearahnya.

Pemuda itu dikirim terbang dengan sangat cepat saat terkena pukulan dari makhluk itu. Tubuh pemuda itu menabrak tembok bangunan dengan sangat keras, sampai-sampai tembok yang ia tabrak kini telah hancur berkeping-keping.

Pemuda itu terkulai ketanah dengan tak berdaya, darah seketika memenuhi sekitarnya. Pemuda itu sudah tak mempunyai tenaga sedikitpun, ia hanya bisa memandangi langit-langit bangunan sembari tersenyum tipis.

Makhluk itu perlahan berjalan mendekati tubuh mangsanya saat menyadari bahwa mangsanya kini sudah tidak mempunyai kekuatan untuk melawan.

*Sialan kau, Iblis rendahan! Aku akan memakan tubuhmu secara utuh agar bisa membuat diriku puas!*

Emperor Of The World: Beyond The LimitlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang