Saat perpisahan...
☆☆☆
Hari ini dimana semua anggota keluarga yang bermarga Itoshi akan kembali pergi ke luar negeri seperti biasa tapi kali ini (name) akan ikut Rin ke Prancis
"(Name)" panggil Sae
"Iyaa?"
Sae menatap (name) dengan tatapan tak dapat di artikan dan (nam) menjadi bingung
"Emm Sae-nii??"
Tiba tiba saja Sae langsung memeluk (name) dengan erat
"Kau ikut dengan ku saja.... please...." Bisik Sae
(Name) tersenyum kecil lalu mengusap lembut punggung Sae
"Ayah sudah menyuruh ku bersama Rin-nii, jadi aku harus tetap ikut Rin-nii, maaf" ujar (name) sambil melepaskan pelukannya
(Name) melihat raut wajah Sae seperti menahan tangis nya
"Kan masih bisa telfon sama kayak Rin-nii pas waktu itu"
"Tapi itu berbeda...." Jawab Sae sambil melihat ke arah pesawat yang ia tumpangi akan berangkat
"Sae, kau sudah menyuruh petugas menaruh koper mu di pesawat??" Tanya ayah sambil menghampiri keduanya bersama ibu sekaligus Rin
Sae hanya mengangguk sebagai tanda jawab dari ayah
"Yasudah, aku masuk ke pesawat dulu, tinggal sebentar pesawat ku akan berangkat" ucap Sae lalu menghela nafas nya
Sae melihat ke arah (name) lalu tersenyum simpul
"Jangan lupa telfon kalau udah sampai di Prancis oke??" Ujar Sae lalu mengusap lembut pucuk kepala (name)
"U-umm oke!! (Name) janji kalau udah sampai di sana (name) langsung telfon Sae-nii" jawab (name) dengan senyum nya
Sae hanya mengangguk dan bergumam yang tak bisa di dengar oleh siapa pun, Sae pergi memasuki pesawat nya tetapi sebelum menaiki nya ia berbalik melihat ke keluarga nya yang sudah melambaikan tangan pertanda perpisahan
Sae tersenyum kecil lalu menaiki pesawat, dan beberapa menit pun berlalu pesawat Sae terbang menuju ke Spanyol
"Oke, tinggal nunggu giliran kalian berdua" ujar ayah menatap pesawat Sae yang lama kelamaan hilang dari pandangan nya
"Loh?? Bukannya pesawat bunda sama ayah dulu yang duluan berangkat??" Tanya (name)
"Ehh?? Oh iya lupa, iya juga yah" ucap ayah sambil menepuk kening nya
"Sudah mulai pikun yang artinya sudah mulai tua" celetuk Rin
"APA KAU BILANG?!" Ucap ayah tak terima di katain sudah tua
"Oh...tidak ada..." Ucap Rin sambil melirik ke arah lain
"Ck... menyebalkan kalau begitu bunda sama ayah masuk pesawat dulu soalnya 25 menit lagi bakal berangkat" ucap ayah yang di angguki oleh (name) dan Rin
Ayah dan bunda pun pergi menaiki pesawat mereka dan melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan dan yang jelas hanya (name) lah yang membalas lambaian tangan dari mereka
Beberapa menit kemudian pesawat ayah dan bunda pun juga sudah berangkat ke negara tujuan nya, sekarang tersisa Rin dan (name) yang menunggu pesawat mereka
"Ayo (name)" ujar Rin menarik tangan (name) untuk masuk ke dalam pesawat dan (name) hanya mengangguk kecil
Saat di dalam pesawat (name) hanya diam dan membuat Rin terheran heran
"Kenapa?" Tanya Rin
"Emm, tidak hanya saja kepikiran soal Sae-nii tadi menangis ya walaupun hanya sebentar" jawab (name)
Rin yang mendengar jawaban (name) hanya terdiam sesaat
"Yah...wajar Sae-nii menangis, Rin saja menangis saat kau ikut Sae ke Spanyol" ujar Rin dan (name) hanya tersenyum kecil mengingat dimana saat Rin menangis karena ia ikut dengan Sae ke Spanyol
"Yeah...."
☆☆☆
Sae sangat ingin menyuruh nya ikut ke Spanyol.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved little sister [Itoshi Rin and Sae]
Contobagaimana rasanya menjadi adik dari Itoshi brothers??