Dua insan yang sama-sama ingin menyembuhkan hatinya yang terluka dan berusaha untuk melanjutkan hidupnya dengan ketenangan tanpa ada perasaan takut ataupun kecewa. Bisakah keduanya saling menyembuhkan dan menjalani kehidupan seperti yang diinginkan...
song recomendation "cardigan - Taylor Swift" sebelumnya mohon maaf ya karena baru bisa lanjutin ceritanya sekarang hehe, hope u like this part☄️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jangan lupa di set repeat yah!
"happy reading"
...
Tarisa langsung cepat-cepat mengembalikan posisinya dan sedikit mendorong tubuh Darel darinya.
"Kamu gapapa kan?" Tanya Darel.
"Gapapa" ucap Tarisa, lalu ia pergi meninggalkan Darel dengan langkah yang cepat.
"Eh—"
-
"Huhh jantung gue rasanya mau copot" ucap Tarisa dengan nafas yang terengah-engah.
"Woy!"
Betapa kagetnya Tarisa mendengar Rey yang tiba-tiba datang menghampirinya, bahkan Tarisa nyaris saja terjungkal.
"Anjing lo ngagetin gue aja"
"Ye biasa aja kali, sensi amat"
"Lo habis darimana aja?" Tanya Rey.
"Habis guling-guling di lantai Rey"
"Hahahaha lo ngapain guling-guling dilantai kaya orang gila?" Rey tertawa sangat keras bahkan sampai terbahak-bahak.
Tarisa semakin kesal melihat Rey saat itu yang sedang menertawakannya, rasanya Tarisa ingin sekali menampar wajah laki-laki itu. Ya, dia memang tidak pernah akur dengan Rey, tapi karena adanya Belly jadi Tarisa bisa mengenal Rey. Karena Rey adalah sepupu dari Belly.
"Bacot" ucap Tarisa, lalu pergi meninggalkan Rey dengan perasaan kesal.
"Eh Tar, tungguin gue dong!" Teriak Rey.
-
"Tarisa!" Terlihat seorang gadis yang melambai ke arah Tarisa dari kejauhan, ya itu Belly sepupunya Rey.
"Belly!" Tarisa membalas lambaian gadis itu.
"Eh ada lo juga Rey?" Ucap Belly, menghampiri Tarisa dan juga Rey.
"Iya nih ganggu aja" ucap Tarisa, lalu menggandeng Belly dan membawanya pergi meninggalkan Rey.
