~If I am the sunrise, you must be the sunshine~
AUTHOR
Kayla berjalan menyusuri panjangnya koridor sambil bersenandung ria memancarkan aura kebahagiaan di wajahnya, namun mungkin tidak didalam hatinya. Ia banyak menyembunyikan ekspresi sebenarnya yang ia rasakan.
"Hai, kak Kayla.."
Mendengar sapaan dari adik kelas membuatnya menoleh sambil tersenyum ramah.
"Buset, kak Kayla cantik banget!!" samar-samar ia juga dapat mendengar seruan murid laki-laki yang berasal dari dalam kelas yang ia lewati.
"Tumben ya kak Kayla gak jalan sama gengnya."
Kayla hanya tersenyum melihat beberapa adik kelasnya yang membicarakannya.
"Kakay!!" teriak seorang bersuara berat memanggil namanya, sementara Kayla terus berjalan sembari menengok ke belakang.
Ia dapat melihat seorang laki-laki yang sudah bersahabat dengannya dari SMP berlari kecil kearahnya dari arah belakang.
Kayla tersenyum lalu kembali menengok ke depan dan terus berjalan. Laki-laki itu kini sudah disampingnya sambil merangkul pundaknya.
"Kemana, nona Kayla?" tanyanya dengan senyuman jahil.
"Kemana-mana hatiku senang~" Kayla menjawab dengan nada bernyanyi.
"Anjay, merdu banget suarana bund.." mendengar itu Kayla terkekeh.
Masih terus berjalan di koridor entah kemana arah dan tujuan Kayla ia terus mendengar sapaan dari murid lain, dan tentunya ia selalu membalasnya dengan anggukan dan senyuman ramah. Namun segala hal baik pasti datang bersamaan dengan hal buruk, buktinya sekarang Kayla memudarkan senyumannya saat mendengar perkataan siswi-siswi yang berjalan berlawanan arah dengannya.
"Ih.. gatel banget ya si kayla deketin Vino mulu."
"Iya, padahal kan Vino punya pacar, idih gak tau diri."
Dua siswi itu bekata dengan terang-terangan. Kayla masih tersenyum kikuk, ia tak bisa untuk berpura-pura tidak mendengarnya, pasalnya dua siswi itu berbicara tepat di hadapannya. Tapi tentu saja Kayla tidak memperdulikannya, karena ia dan Vino udah bersahabat dari SMP, dan sekarang mereka sudah kelas 3 SMA.
"Gak usah dengerin, Kay." ucap Vino seakan tau apa yang dipikirkan Kayla.
"Ck, emang sejak kapan gue dengerin omongan-omongan gak berguna kek gitu." jawab Kayla terkekeh geli, lalu melepaskan rangkulan Vino dari pundaknya. "Oh yah, Bona mana? Tumben lo gak ngebucin."
"Itu dia." ujar Vino saat melihat perempuan yang baru saja dibicarakan, membuat Kayla ikut mleihat kearah mata Vino tertuju.
Kayla tersenyum lalu mengangguk. "Yaudah ya, gue mau ke perpus, bay!" Kayla berbelok ke kanan. Walaupun sebenarnya tujuannya bukan ke perpustakaan, tapi ia tidak terlalu akrab dengan Bona, jika mereka saling berpapasan apalagi berjalan berdampingan dengan pacarnya, nti yang ada kecanggungan.
"Ha perpus? Lo sakit? Gak biasa tuh gue liat lo ke perpus." ujar Vino sambil menatap punggung Kayla.
"Makanya gue mau biasain biar jadi kebiasaan." balas Kayla terus berjalan menaiki tangga.
Sesampainya di lantai dua, saat berbelok tiba-tiba ia tertabrak dada bidang seseorang.
"Aduh!! Dahi seksi gue sakit banget anjirr!!" pekik Kayla lalu mundur selangkah sambil mengusap dahinya.
Tidak mendengar apapun, Kayla lantas mendongak.
Blush..
Seketika pipinya memerah mendapati sosok Reynald yang kini menatapnya tanpa ekspresi.
"Eh, Kayla." sahut laki-laki lainnya yang sedaritadi berada tepat disamping Reynald, membuat tatapan Kayla kini berpindah padanya.
"Eh Kenzo." sapa Kayla sambil tersenyum canggung.
Kenzo maju selangkah mendekati Kayla, sementara tangan kirinya mendorong Reynald agar mundur.
"Lo dandan ya, Kay? Pipi lo warna pink." ujar Kenzo menatap lamat Kayla membuat gadis itu spontan memegang kedua pipinya.
"Ehm.."
"Mau kemana, Kay?" tanya Kenzo sambil senyum-senyum senang.
"Ke perpus. Ikut?" tanya Kayla saat melepas tangannya dari pipinya, berharap blushingnya sudah hilang.
"Pengen banget temenin, tapi gak usah deh, gue takut jadi pinter." balas Kenzo membuat Kayla tertawa renyah.
"Bisa aja lo, Ken. Yaudah gue ke perpus dulu. See you Kenzo, see you ganteng." ucap Kayla pada Kenzo dan Reynald. Kenzo tersenyum sambil melambaikan tangannya, sementara Reynald hanya menatap lurus kedepan seakan tak ada apapun yang baru saja terjadi.
Yaudah. Kenzo merangkul Reynald untuk kembali berjalan.
"Rey, dari dulu gue tau Kayla suka sama lo tapi lo gak pernah notice ke dia." ujar Kenzo sambil berjalan.
"Hmm."
"Gue yang suka sama dia tapi dia gak mau sama gue, huhu kurang tampan apa gue.." tambah Kenzo mendramatisir.
Reynald diam.
"Ohyah, gue gak liat Vino." ucap Kenzo saat menyadari sesuatu.
"Biasa, bucin." jawab Reynald.
"Oh iya lupa." Kenzo terkekeh sambil mengangguk.
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Badboy
Teen Fiction-Kayla Sunrise Karimova- Gadis periang dan selalu membuat sekelilingnya merasa bahagia disampingnya, lupa kalau ia sendiri sangat terpuruk semenjak kejadian tiga tahun lalu yang menimpa keluarganya. Entah takdir atau hanya kebetulan, ia tak sadar ka...