~I am strong only to give happiness~
AUTHOR
Matahari terik tidak membuat Reynald dan Kenzo beranjak dari tempatnya. Saat ini mereka berdua sedang duduk dibangku yang terletak di tepi lapangan basket, untung saja ada pepohonan rindang yang menghalangi sinar matahari langsung.
"Vino mana, Rey?" tanya Kenzo saat mereka hening sesaat. Ia melirik kearah Reynald yang sedang menatap handphonenya dengan wajah serius.
"Biasa, bucin." balas Reynald seakan tau aktivitas Vino setiap waktu.
Melihat Reynald yang menatap serius handphonenya membuat Kenzo penasaran sampai mendekat hanya untuk mencari tau apa yang sedang Reynald lakukan, siapa tau anuw.. yakan.
"Eh anjirr! Mainin liquid sort kayak emak gue, kirain lagi cuci mata, hedeh." Kenzo kembali menjauhkan tubuhnya.
"Emak gue juga suka mainin liquid sort." sahut Vino yang baru saja datang sambil duduk disamping kiri Reynald.
"Emang lagi zaman-zamannya kali yak." balas Kenzo.
"Laki-laki lain pada main mobile legend sama pubg, nih anak main liquid sort anjirr." tambah Vino.
Tiba-tiba mata Kenzo tak sengaja melihat tiga orang cewek yang baru saja memasuki lapangan tidak jauh dari tempat dimana mereka berkumpul.
"Eh itu Kayla!" ucap Kenzo sambil menepuk-nepuk paha Reynald, membuat Vino melihat kearah mata Kenzo tertuju. Sementara Reynald masih mencoba tidak memperdulikannya.
"Kayaknya dia lagi siaran langsung, hobi banget tuh anak, ck." Vino terkekeh geli sambil tersenyum melihat tingkah Kayla yang sedang memegang sebuah tongsis yang pastinya kameranya terarah ke wajahnya sendiri.
Dari kejauhan dapat terlihat mulut gadis itu berbicara lancar menceritakan kesehariannya di media sosial.
"Kayla cantik banget. Kapan ya dia jadian sama gue." ucap Kenzo dengan mata berbinar.
Mendengar itu Reynald mulai melihat kearah Kayla yang berjalan tak jauh dari tempat mereka. Benar kata Kenzo, Kayla cantik banget.
"Rey kedip, Rey." ucap Vino yang membuat Reynald mengerjap lalu menatap Vino kesal.
"Jangan bilang lo mulai terpesona ya, sama Kayla?!" tanya Vino yang sukses membuat Reynald memutar bola matanya malas.
"Ck, temen lo nih Ken." ucap Vino mengadu.
"Biarin, nanti kalo udah keduluan sama gue baru tau rasa." balas Kenzo membuat Reynald menatapnya datar tapi tersirat sesuatu dibaliknya.
Kenzo terkekeh.
"Hai, Rey." sapa seorang siswi membuat tatapan tiga laki-laki tampan itu melihatnya.
Reynald mengengkat sebelah alisnya, ia berpikir keras, siapa wanita ini? Ia tidak pandai mengingat wajah seseorang, apalagi namanya. Masih tidak mengingatnya, Reynald lantas menatap dua temannya, berharap dua laki-laki itu memberinya pencerahan.
"Dia Vanesha, cewek yang sok pinter dan cantik itu." bisik Kenzo berusaha agar tidak didengar oleh Vanesha.
"Rey, minta whatsapp lo dong." ujar Vanesha setelah menunggu bisikan Kenzo selesai, membuat Reynald mengernyitkan keningnya.
"Reynald gak punya whatsapp." seakan tau sifat sahabatnya, Kenzo membuka suara.
"Ck, gue gak lagi ngomong sama lo." balas Vanesha.
"Tapi gue mewakilinya, dia sahabat gue." balas Kenzo.
"Mau sahabat kek mau enggak, gak peduli." Vanesha menatap tajam Kenzo. Lalu beralih menatap Reynald sambil tersenyum centil. "Boleh ya minta whatsapp lo."
Reynald membuang nafas malas. "Gue kelas duluan." ucap Reynald seraya berdiri, membuat Vanesha menatapnya sedih.
Vino dan Kenzo akhirnya ikut berdiri. "Ck, merusak suasana." ucap Kenzo lalu melangkah.
Vanesha mencebikkan bibirnya sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Susah banget dapetin dia. Huh." ia lalu berjalan menghampiri teman-temannya yang berdiri tak jauh darinya.
Sementara di tempat Kayla, kini ia dan dua temannya sudah berada di kantin. Kayla mendudukkan pantatnya di kursi tempat favorite mereka berempat sambil terus memegang tongsisnya.
"Gaes, udah dulu ya, incess mau makan, bayy!!" ucap Kayla pada ribuan pemirsa instagram yang setia menonton siaran langsungnya. Ia lalu menutup siaran langsung dan meletakkan handphonenya diatas meja.
"Nasgor 3 ya bang!" teriak Yuna kepada salah seorang penjual di kantin itu.
Pletak!
"Aww! Sakit kamvret. Apaan sih." Yuna menatap Nayra kesal.
"Deketin penjualnya monyet!! Jangan teriak-teriak disini. Dasar gak tau diri!" bentak Nayra menatap Yuna dengan tatapan tajam.
"Yeuhh, elu gih pesanin. 3 nasi goreng spesial satunya gak pake garem dan tentunya itu buat lo, 1 esteh manis, 1 jus jeruk, dan 1 air putih buat lo. Sana hush!" ucap Yuna mendorong Nayra agar beranjak.
"Enak aja lo nyuruh-nyuruh gue." ucap Nayra tak terima.
"Yah terus siapa yang pesan coba kalo lo gak mau." balas Yuna nyolot.
"Lo aja, Yun." ujar Kayla sambil memainkan handphonenya.
"Oyy! Princess, lo gak pernah tuh pesanin makanan buat kita, kini saatnya lo berperan bestie." Yuna menyengir lalu menarik Kayla agar berdiri dari tempatnya.
"Eh Anjirr gak mau!! Lo aja." Kayla menarik badannya kembali.
Kini Yuna dan Kayla main tarik menarik, membuat Nayra yang melihatnya memutar bola mata malas.
"Tarik-tarikan aja sampe bel masuk!" celetuk Nayra mengambil perhatian Kayla dan Yuna.
"Lo aja ya, Nay. Fix." Yuna kembali duduk ke tempatnya.
"Temen kamvret!!" Nayra akhirnya beranjak, lagian stand makanan tak jauh dari tempat duduk mereka.
"Hehehe, makasih anak baik." Yuna dan Kayla mengatakan dengan serempak, membuat Nayra mencebikkan bibirnya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 13.30, seharusnya sekarang para murid masih mengikuti waktu pembelajaran. Tetapi sudah banyak murid yang memilih bolos jam terakhir, seperti Vino, Reynald, dan Kenzo. Walaupun Vino sebenarnya tidak sekelas dengan mereka berdua, tapi jika diajak bolos maka Vino akan ayok-ayok aja.
Mereka nongkrong di parkiran belakang sekolah sambil menyesap rokok masing-masing lalu mengepulkannya secara perlahan seakan sangat menikmati setiap hisapan di rokok tersebut.
Hingga mata Reynald tak sengaja melihat sosok bidadari yang bersenandung ria di koridor tak jauh dari parkiran. Sosok itu terlihat ceria, bahkan mulutnya bergerak-gerak seperti sedang bernyanyi. Tak sadar kedua sudut bibir Reynald sedikit terangkat.
"Anjirr jambul gue kebakar! Reynald sialan!" teriak Vino histeris, membuat Reynald terkejut dan menjauhkan rokoknya dari Vino. "Bakal dijauhin Bona nih gegara jembul gue keriting." gumamnya.
"Sorry, gak sengaja!" Reynald nyengir kikuk.
"Lo naksir sama dia?" sahut Kenzo membuat Reynald kini menatapnya.
Reynald mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Kayla." ucap Kenzo. Reynald membuang pandangannya, sementara Vino kini menatapnya bertanya. "Ha?"
"Jangan bilang lo terpesona sama Kayla?!" tanya Kenzo tak percaya membuat Reynald mencibir.
"Lo ngomong itu lagi gue cekik leher lo!" Rey mendelik garang kearah Kenzo. "Mending terpesona sama monyet daripada sama dia." balas Reynald lalu membuang puntung rokoknya.
"Iyain aja biar kelar udah." ucap Vino lalu berdiri dari atas motor entah punya siapa. "Kuy balik!"
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Badboy
Teen Fiction-Kayla Sunrise Karimova- Gadis periang dan selalu membuat sekelilingnya merasa bahagia disampingnya, lupa kalau ia sendiri sangat terpuruk semenjak kejadian tiga tahun lalu yang menimpa keluarganya. Entah takdir atau hanya kebetulan, ia tak sadar ka...