[2]

132 17 2
                                    

Ayo vote dan komen, terimakasih.

Happy reading.

༺______༻

Jean meletakkan buku nya ke meja Sakala, ya buku pelajaran pertama yang akan Sakala salin.

"Ini bukunya, salin saja semua catatan yang ada disana Sakala, dan secepatnya kau catat nanti lalu kembalikan padaku"

"Gua bakal balikin secepatnya, oh ya ayo jalan bareng sampe depan gerbang sekolah" ajak Sakala.

Sekarang sudah waktunya untuk pulang, dan tinggal Sakala dan Jean yang masih berada dikelas.

Jean menerima ajakan Sakala setelah membereskan barang-barang nya.

Mereka mengobrol banyak di sepanjang jalan nya sampai gerbang sekolah.

"Kau memakai motormu? " tanya Jean.

Sakala mengangguk.
"Lo sendiri? "

"Ah aku menunggu ayahku menjemput, seharusnya ayahku sudah ada disini" ucap Jean.

Jean menuju ke kursi yang ada didekat gerbang, lalu duduk disana, disusul oleh Sakala juga.

Jean menatap Sakala.
"Kenapa masih disini? Pulang sana"

"Ga mungkin gua biarin lo sendirian disini, mana sepi gini"

"Tapi-"

"Biarin gua nemenin lo disini sampe ayah lo datang"

"Terserah mu"

Menit demi menit berlalu, keheningan terjadi, tapi di saat ini Sakala sedang memikirkan topik pembicaraan.

Cuaca tidak lagi panas sekarang hanya mendung menguasai, sepertinya hujan akan turun.

Angin menerpa, daun bergoyang akibat angin itu.

Rambut Jean terkibas karena angin, Sakala melihatnya.

Indah sekali.

"Jean"

Jean menoleh ke Sakala.
"Ya? "

"Udah jam 3 gini, dan juga kayaknya bakalan hujan deh, ayah lo juga belum dateng-dateng" ucap Sakala.

"Kau benar, kalo gitu kamu pulang aja Sakala"

Sakala menggeleng.
"Apaan? Gua gamau ninggalin lo sendiri, lo harus pulang juga"

"Ayahku belum datang, aku gabisa pulang lah"

"Lo pulang sama gua"

Jean diam sebentar, ya benar juga sih cuaca nya mendung dan hujan bakal turun.

Tidak butuh lama menunggu Jean memberi jawaban, Sakala menarik tangan nya menuju motor nya.

"Ayo naik"

"Emangnya kau tau rumah ku? " tanya Jean.

"Ga sih, ntar lo nya aja yang arahin, oke? Ayo naik, keburu kehujanan nanti"

Jean mengangguk pasrah, lalu dia naik ke motor Sakala.

Infinity SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang