4. ZOE MAXX [¹]

38 11 2
                                    


Belasan tahun lalu Kota Arvaeda menjadi medan tempur yang sangat dahsyat. Pertarungan terjadi akibat perbedaan pendapat.

Saat itu Zoe Lyurm adalah panglima agen. Lyurm memiliki kekasih bernama Hernaya, Yang kemudian dikenal dengan Zoe Hernaya, ibu dari Maxx.

Maxx masih delapan minggu, namun perselisihan besar terjadi. Panglima Lyurm bukan sekedar panglima biasa, ia adalah salah satu orang spesial di Kota Arvaeda. Panglima Lyurm adalah pengguna sihir.

Pada awalnya, pengguna sihir di kota Arvaeda terbilang cukup banyak, bahkan agen memiliki kategori khusus yaitu magic. Para agen pada kategori itu sangat berbeda dari kategori yang lainnya, pasalnya tidak semua orang dapat menguasai ilmu sihir.

Hal itu yang membuat orang-orang pada kategori lain iri karena kemampuan spesialnya. Akhirnya para agen dari kategori lain banyak yang tidak menyukai kategori magic, hingga pengguna sihir merasa terasingkan.

Ternyata hal itu disadari oleh para pemerintah kota, para atasan. Mereka sepakat untuk tidak menambah agen baru pada kategori magic dengan alasan demi menjaga kedamaian dan ketenteraman kota.

Awalnya mereka hanya menghentikan perekrutan agen baru pada kategori magic, namun lama-lama mereka merasa hal itu juga tidak berguna selama para agen lama masih berada pada kategori magic.

***

Tepat lima belas tahun lalu pada malam hari, kejadian hal tak terduga terjadi, hal itu yang kemudian menjadi sejarah dan dikenang hingga hari ini. Tragedi sihir berdarah.

"Bangunkan agen lain yang masih tidur, cepat! Jangan buang-buang waktu, kita juga harus memberi tau pada pusat".

Asrama kategori magic sedang dalam kekacauan, orang-orang misterius mengenakan pelindung wajah dan berpakaian hitam menyerbu asrama magic. Mereka membunuh agen magic, pengguna sihir. Mereka membunuhnya saat para agen sedang tertidur.

Ernaza Lim, salah satu agen kategori magic tidak tidur, ia melihat pembunuhan secara langsung dengan mata kepala. Kemudian ia berteriak membangunkan agen yang lainnya.

Ngiung... Ngiung... Ngiung...

Pusat menyalakan alarm darurat tingkat tinggi, para agen magic yang belum sempat terbunuh bangun.

"Guru"! Lim melihat Lyurm bersama Profesor Sae di luar gerbang asrama dari arah pusat. Saat itu mungkin Profesor Sae masih berusia empat puluhan.

Lyurm mendatangi Lim kemudian ia bertanya "Lim, apakah agen lain sudah kau bangunkan"?

"Sudah, saat ini para agen sedang bertarung dengan orang-orang itu ".

Kondisi lobby saat itu sudah kacau, banyak para agen disana yang berhamburan penuh darah, kini yang tersisa hanya para agen yang berada di asrama.

Namun ada hal yang terasa janggal, Oh tidak mereka menyadari mengapa hanya agen magic yang terbangun padahal alarm pusat sudah berbunyi.

"Ini aneh, sebaiknya kita berpencar untuk mengecek asrama lain Tuan Lyurm" ucap Profesor Sae.

Mereka pun berpencar, Lim kembali memasuki gerbang asrama magic yang sudah setengah hancur. Separuh gedung asrama tingkat tiga itu hancur lebur, dinding berlubang dimana-mana, suara pertarungan terdengar dengan kelas

Lim terkejut ketika melihat para agen tersisa sedikit, ia melihat temannya yang sedang berjuang penuh luka.

"Apa yang terjadi Lenaza? Mengapa kita bisa kalah telak"? Lim bertanya kepada temannya Lenaza, seorang laki-laki yang satu kamar dengan Lim.

Lenaza menjawab
"Ini aneh, sepertinya kita tak bisa menggunakan sihir disini, daritadi kami hanya menggunakan peralatan teknologi"

Lim terdiam sejenak, ia memperhatikan kondisi disekitarnya.
Akhirnya Lim menemukan penyebabnya.

"Aku paham, mereka menggunakan alat yang ditempel di dinding. Apa kau sadar bahwa hawa wilayah asrama daritadi berbeda? Mungkin alat itu memanipulasi molekul-molekul di udara sehingga kita tidak bisa menggunakan sihir" Maxx menunjuk kearah salah satu alat yang menempel di dinding.

Para agen yang sedang bertarung terdiam sejenak, mereka masih bingung.

"Apa artinya"? Ucap salah satu dari mereka.

"Singkatnya sihir kita bekerja karena adanya ruang dan waktu, begitu juga yang lainnya. Namun alat ini memanipulasi ruang, sehingga kita tak dapat menggunakan sihir di area asrama, mungkin jangkauan alat ini terbatas, jadi kita bisa menggunakan kembali sihir apabila kita berada jauh dalam jangkauan alat ini".

"Sejak kapan alat secanggih itu ditemukan"? Tanya Lenaza.

"Sepertinya mereka sudah lama melakukan penelitian untuk alat ini, dari awal alat ini hanya ditujukan untuk menyerang pengguna sihir. Begitu alat ini sudah sempurna, mereka bisa menyerang kita kapan saja"

"Keluar gerbang pun sudah percuma, orang-orang ini sangat banyak, mungkin saja seluruh gedung agen sudah dikepung"

Kemudian Lim mengeluarkan pedang hologramnya dan berkata kepada Lenaza.

"Kalau begitu, satu-satunya cara adalah kita melawan mereka dengan teknologi"!

Lim dan Lenaza kembali ke pertarungan membantu agen yang lainnya.

***

Lyurm akhirnya tiba di asrama Informatika, saat ia melihat para penjaga gerbang pingsan, robot penjaga juga banyak yang hancur, bagian-bagiannya berhamburan dimana-mana, begitu juga dengan gerbang sebelahnya, gerbang asrama medis.

Lyurm memasuki gerbang asrama informatika, betapa terkejutnya Lyurm ketika melihat para agen disana beku dan tak bisa bergerak. Para agen hanya beku, mereka masih hidup. Terlihat dari gaya agen yang beku, sepertinya agen ingin keluar asrama, ekspresi para agen juga terlihat panik ketika beku.

Lyurm menyadari sesuatu, dari awal tujuan mereka adalah agen magic, para pengguna sihir.

***

Akhirnya para inti agen tiba di gedung. Tim ini yang beranggota Miss Diva ketika memasuki kepala tiga, Andorra Neka pemimpin medis, dan Pemimpin semua para agen, Yang Mulia Profesor Jovan Arasya, juga beberapa agen pengawal. .

Mereka terkejut ketika melihat lobby yang porak poranda. Alat-alat berhamburan dimana-mana, para agen beku dan banyak robot yang hancur. Mereka juga dihadang oleh orang-orang misterius itu.

"Semuanya, Ambil Posisi"! Profesor Arasya berkata dengan kumisnya yang berwarna putih.

Semua mengambil posisi siap. Tiba-tiba terdengar suara dari salah satu orang misterius itu.

"Sifatmu ternyata tidak berubah ya, Rasya" Orang misterius itu kemudian membuka topengnya

Dilihat dari penampilannya, sepertinya orang itu merupakan pemimpin mereka.

Ketika membuka topeng, Profesor Rasya terkejut.

"Seharusnya aku tau dari awal bahwa semua ini adalah ulahmu, Erxaya. Apakah kau tak lelah? Kau terus-terusan berbuat seperti ini".

"Hahahaha lelah? Ini adalah hidup yang kupilih Rasya" orang misterius itu tertawa. Pria berpakaian hitam dibalut hologram berwarna abu-abu. Matanya hijau menyala, berambut hitam model two block. Erxaya Kel, agen pertahanan dan penyerangan yang berkhianat.

***

[Maaf ya teman-teman baru upload, dan juga saya mungkin ga bisa upload bab baru setiap hari lagi soalnya lumayan pusing juga mikirin alur.
Oh ya makasih banget buat teman-teman yang baca apalagi vote, jujur saya terharu. Sukses selalu!]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAGNOLOGYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang