Baru saja kemarin Jisung keluar dari Rumah sakit. Sekarang, ia harus terbaring lemah lagi di atas brankar Rumah sakit dengan jarum infusan yang tertanam di punggung tangan nya.
Ya.. mau bagaimana lagi? Pukulan Jeno tadi itu bukan main-main. Hingga membuat sang korban harus di larikan ke Rumah sakit.
Tak jarang Jisung mengeluh kesakitan pada bagian ulu hatinya. Dan tak jarang juga Jisung meminta untuk pulang ke rumah nya. Dengan alasan, tak ingin membuat Jaehyun khawatir. Jaemin selalu menulikan pendengaran nya ketika Jisung merengek ingin pulang. Toh, Jaemin tau Jaehyun tidak akan khawatir pada Jisung. Jaemin juga tau jika seandainya Jisung pulang ke rumah nya sendiri, Jisung akan di jadikan samsak tinju oleh Jeno yang selalu sensitif dengan Jisung.
Maka dari itu, Jaemin tetap dengan pendirian nya sendiri. Ia akan menjaga Jisung, sampai Jisung benar-benar sehat.
"Kak.." ucap Jisung lirih
Jaemin yang tadi sedang sibuk dengan ponsel pintarnya itu segera mengalihkan atensi-nya. "Ya? Kenapa? Ada yang sakit?" Jaemin langsung menegakkan tubuhnya— jujur, ia sedikit pegal.
Dengan wajah cemberutnya, Jisung menggeleng pelan. "Ga ada. Mau pulang.. " pinta Jisung lagi.
Uhmm.. baiklah, Jaemin sudah mulai muak mendengar rengekan yang sedari tadi keluar dari mulut Jisung. Ada mungkin lebih dari 15 kali Jisung merengek seperti itu.
"Ngga. Ngga boleh. Intinya, ngga boleh." Balas Jaemin singkat
"Huh.." helaan nafas itu terdengar jelas dari mulut Jisung
"Apa? Gak terima?" Jaemin menggoda Jisung dengan wajah konyolnya yang dibuat-buat.
"Mau pulang."
"Ngga."
"Kak, sekalii ajaa pleasee.. mau pulangg,"
"Kalau kata gue ngga, ya ngga Jisung."
"Mau pulang.. kak Jaeminnn.. "
"Ngga bolehh Lee Jisung,"
"Pokoknya mau pulang. Kak Na Jaemin."
"Gak."
"Mauu pulangggg.."
"Kalau bisa, pengen pulang ke pangkuan tuhan—""Jisung!" Jaemin kaget dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut Jisung.
Jaemin mendekati Jisung, lalu ia menatap datar Jisung. Ini menandakan bahwa Jaemin marah. "Jisung, kalau ngomong jangan asal celetuk. Lo pikir bagus ngomong kayak gitu, hah? Iya? Gak ada faedahnya juga, buat apa?" Jaemin menatap mata Jisung dengan sangat dalam.
Jisung sadar, ia tadi berlebihan. Ia tau, seharusnya ia tidak mengatakan hal itu. Namun mulutnya yang tidak menyaring kalimat itu dengan baik.
"Habis nya, di bilangin Jisung mau pulang." Jawab Jisung santai. Ia sudah terbiasa menghadapi suasana seperti ini. Jadi untuk apa ia gelisah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beribu Kata Maaf ||'ᴾᵃʳᵏ ᴶⁱˢᵘⁿᵍ [HIAT]
Ficção Adolescente❝Jisung tau, Jisung ga pantes buat di maafin.. tapi untuk terakhir kalinya, Jisung minta maaf. Maaf dan terimakasih,❞ ©Jslpynslmny_ start:31 Maret 2023 finish:-