-12-

512 39 21
                                    

Setelah Jaemin keluar dari ruangan Taeyong, ia berdiri di balkon rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jaemin keluar dari ruangan Taeyong, ia berdiri di balkon rumah sakit. Mengeluarkan semua yang ia ingin keluarkan.

"maaf, tapi setelah kakak cek beberapa tes tiga hari yang lalu, ternyata itu bukan anemia biasa.. tapi, itu sel plasma abnormal Jisung, berkembang di sumsum tulang belakang dengan sangat cepat,"

"Dan sel plasma abnormal itu merusak sel-sel sehat di tubuh kamu.. sel darah merah, sel darah putih, sel keping darah. Semua di rusak, oleh myeloma multiple."

Ucapan Taeyong tentang penyakit Jisung terus saja menghantui pikirannya. Seolah ucapan itu seperti kaset yang selalu berputar di otaknya. Ia ingin sekali hilang ingatan, mulai saat ini. Ia tak mau lagi mengingat apa yang Taeyong ucapkan tadi.

Ia merasa, semuanya hancur.

Jisung, adik yang selalu ia jaga layaknya seperti permata yang sangat berharga.. kini harus melawan parasit sialan di dalam tubuhnya.

Seharusnya, Jeno tau keadaan adik kandungnya dari awal. Tapi kenapa Jeno mengabaikan semua tentang Jisung.

Jaemin mengacak rambutnya frustasi, "bangsatt! Ini semua salah Jeno," emosi Jaemin mulai tertuju pada jeno, ia menendang pembatas balkon.

"Ahh! anjing sakit.." rintih Jaemin seraya mengusap-usap jempol kaki kirinya.

"Ya kalau tau itu bakalan sakit kenapa di tendang?"

Jaemin tersentak kecil ketika suara seseorang masuk kedalam pendengarannya, ia langsung berdiri dan menutupi rasa sakitnya. Dan malu?

"Lo.. kok tau gue disini?" Tanya Jaemin santai. Sebenarnya ia masih menutupi rasa malunya pada Jisung

"Orang kalau lo lagi galau suka diem di balkon sekolah, kaya mau bundir.." Jelas Jisung maju beberapa langkah hingga posisinya sejajar dengan Jaemin.

Jisung menatap pemandangan rumah sakit dari atas balkon.

"Nggak, gue gak pernah galau tuh? Yang ada orang lain yang ngegalauin gue." Balas Jaemin percaya diri.

"Ngga pernah galau ya?" Jisung menatap wajah Jaemin dalam.

"Terus lo abis ngapain? Lo kan abis nangisin gue," balas Jisung pada Jaemin.

EMANG BENER?!?!?? Mata Jaemin sembab, hidungnya merah, dan suaranya juga agak mindeng? Oke, Jaemin tidak bisa berbohong kali ini. "Iya! Liat mata gue nih! Mata gue gatau kenapa keluar air gara-gara lo." Celetuk Jaemin seadanya. Toh, Jaemin sudah mencoba jujur dengan gaya. Walaupun gengsinya masih terlihat jelas.

"Cengeng," ledek Jisung dengan tawa yang dibuat-buat

"Gue juga cengeng gara-gara lo?" Jaemin menatap Jisung lembut, lalu Jisung balas dengan tatapan seperti biasanya. Tatapan yang sangat tulus, namun ini berbeda. Tatapan itu tampak sendu.

Jisung tersenyum simpul, "gue juga ngerasain apa yang lo rasain, kak.." Jisung menjeda ucapannya sejenak, "kecewa? Iya kan? Gue juga kecewa, tapi mau gimana lagi? Gue.. hidup cuma buat jadi hama di keluarga, sisanya gue cuma ngelanjutin hidup." Lanjutnya dengan suara yang bergetar

Beribu Kata Maaf ||'ᴾᵃʳᵏ ᴶⁱˢᵘⁿᵍ [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang