-10-

512 62 8
                                    

Yg g vote, pantatny keluar nuklir.

Jaehyun membuka pintu rumahnya, lalu ia menatap datar Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun membuka pintu rumahnya, lalu ia menatap datar Jisung. Dan yang ditatap hanya tersenyum kikuk.

"Hasil apa?" Tanya Jaehyun membuat Jisung gelisah ditempatnya.

Jisung seketika membeku di tempat. Ia tersenyum tipis— tentu untuk mencairkan suasana yang sempat dibuat menegangkan oleh Jaehyun.

"Ujian, besok keluar nilai ujian biologi Jisung.. emang kenapa?" Ucap Jisung mengendalikan dirinya se-netral mungkin.

Jaehyun hanya ber-oh ria, lalu ia masuk ke dalam rumah lebih dahulu. Tidak aneh, jika biasanya ketika orang terdekat pulang akan di sambut gembira, Berbeda dengan Jisung yang sering di acuhkan. Bukan sering lagi? Bahkan sudah seperti tradisi tersendiri bagi Jaehyun maupun Jeno.

Sebegitu bencinya kah?

Mungkin ini hukuman untuknya, Karena masa lalu yang sudah benar-benar tertutup debu. Jisung tau, dia memang tidak pernah diharapkan kehadirannya di dunia.

Jisung berhenti berfikir, lalu ia melangkahkan kaki jenjangnya ke dalam rumah.

Langkah panjang itu terhenti ketika melihat ransel dan koper yang tertata rapi di samping sofa ruang keluarga. Jisung menatap heran koper itu.

"kak—" Jisung tersentak kecil ketika mendapati Jaehyun tengah berdiri tepat di depannya. Ya walaupun masih terlihat jelas bahwa jarak mereka lumayan jauh.

"Itu koper siapa?" Tanya Jisung seraya kembali menatap koper berwarna hitam itu.

"Gue." Jawab Jaehyun seperlunya. Toh, tujuan ia hanya mengambil minum di dapur. Ngga ada niatan buat basa-basi sama Jisung, kok.

"Loh? Kemana? Ngapain?" Tanya Jisung lagi membuat atensi Jaehyun yang fokus pada gelas kini menatapnya kesal.

"Ngapain lagi? Healing? Pfft- ga ada waktu buat itu. Gue bukan lo yang kerjanya cuma main-main terus ngerepotin," ucap Jaehyun sebelum akhirnya ia meneguk air minum.

Jisung hanya tersenyum sekilas. Apakah hatinya terluka? Jangan ditanya. Jisung meninggalkan Jaehyun yang masih meminum air nya.

Oke, kali ini ia harus kuat ketika sumpah serapah yang akan masuk lagi ke dalam telinganya. Ingat, ini belum apa-apa.

Jisung berjalan seperti biasanya. Ia berusaha santai saat melewati Jeno yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya sendiri. Memang, kamar tidur mereka bersebelahan, saat Jisung hendak pergi ke kamarnya tentu ia melewati kamar Jeno.

Beribu Kata Maaf ||'ᴾᵃʳᵏ ᴶⁱˢᵘⁿᵍ [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang