Pulang

104 19 5
                                    


⚠️CW HARSWORD!!!

Jeno mengetuk pintu kamar yoora. Ralat kamarnya yang digunakan oleh yoora, jika dibilang jeno bucin jawabanya IYA JENO SANGAT BUCIN, bahkan ia rela tidur di kamar tamu yang sedikit berdebu hanya karna agar yoora bisa nyaman beristirahat di kamarnya.

"Ra, udah bangun belum?" Jeno terus mengetuk pintu kamarnya namun tak ada sahutan dari penghuninya.

"Ra aku masuk ya" jeno membuka knop pintu kamarnya, pantas saja tak ada sahutan yooranya aja masih molor.

Jeno menghela nafasnya, ia mendekati ranjang miliknya yang ditiduri oleh yoora. "Hey wakey wakey rise and shine"

Yoora menggeliat tak nyaman. "Ayo mau bantuin aku packing ga buat besok?" Jeno berbisik tepat di telinga yoora.

Yoora membuka matanya dan langsung terduduk di ranjang besar milik jeno dengan rambut acak acakan nya. Jeno tertawa, ia membayangkan apakah ini yang akan dilihatnya setiap hari saat sudah menikah dengan yoora nanti.

Jeno mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut yoora dengan hati hati "yuk mandi dulu abis itu bantuin aku packing"

Yoora menggeleng "hug nya mana"

Jeno semakin gemas dibuatnya. "Kalo gamau ngasih gimana?" Candanya sambil menoel hidung yoora.

"Pas kamu berangkat ke LA besok aku acak acak bandaranya biar flight nya batal"

Jeno tertawa "emang bisa?"

"Bisa lah, aku suruh nanti orang orang acak acak bandaranya"

Jeno mencubit pipi yoora gemas "iyadeh iya acak acak aja"

Yoora mendengus "kalo gamau kasih hug mending minggir deh aku mau mandi" yoora menyibakkan selimutnya dan turun dari ranjang besar milik jeno.

"Ngambek?" Tanya jeno dengan muka jailnya.

"Diem. Muka kamu nyebelin tau ga"ia berdiri dengan bantuan memegang nakas di sebelah tempat tidur.

Lagi lagi jeno hanya tertawa, ia ikut berdiri di belakang yoora dan memeluknya "bau iler"

Yoora memukul tangan jeno yang melingkar di perutnya. "Nyebelin, minggir ah aku mau mandi katanya bau iler"

Jeno melepaskan pelukanya sambil tertawa. Ia membiarkan yoora jalan menuju kamar mandi sendiri.

"Hati hati ra"

"Iya bawel!"

***

"Selesaii"  yoora menutup koper besar milik jeno seusai memasukkan baju terakhir yang mau jeno bawa.

Mata yoora beralih pada jeno yang sudah rapi mengenakan outer nya. "Kamu mau kemana?"

"Mau pulang"

Yoora mengangkat satu alisnya "pulang ke rumah orang tua kamu?"

Jeno menggeleng "udah ayo ikut aja, ganti baju yang cantik"

Yoora menuruti perintah jeno ia segera memakai outfit kaos dan celana kain dibakut dengan cardigan milik jeno yang kebesaran untuknya.

"Yuk"

Di mobil tak ada satu kata keluar dari kedua belah pihak. Hanya ada suara radio yang mengisi keheningan di dalam mobil tersebut.

Mobil jeno berhenti di sebuah rumah mewah dengan halaman yang luas. Benar itu rumah keluarga yoora.

"Kak?"

Yoora's Life | Bts,NctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang