Part ini tuh lagi buntu² nya otak😀
Jadi kalo ga sesuai ekspetasi maaf banget😭
Disinilah yoora sekarang, ruangan dominan berwarna putih dengan bau bau obat yang khas
Dan ia masih setia menutup matanya
"Jen"panggil dokter daniel pada jeno yang duduk di kursi untuk penjenguk di sebelah ranjang yoora
Jeno segera berdiri "gimana hasil CT scan nya?"tanya jeno
"Sus minta tolong dibuka gorden jendelanya ya biar masuk sinar mataharinya"suruh dokter daniel
"Baik dok"ucap suster tersebut lalu segera membuka gorden jendela
Daniel mengarahkan hasil CT scan tadi ke arah sinar matahari
" kakinya kayanya dia ga bisa jalan lagi untuk waktu yang lama karna retak di kakinya makin parah, klo dipaksain nanti malah patah"jelas dokter daniel
"Astaga"gumam jeno
"Satu lagi jen, gue mau nanya serius sama lo"lanjut dokter daniel
"Apa?"tanya jeno
"Gue nemuin luka pukulan atau cengkraman gtu lah apalagi di pipinya sampe sobek bibirnya, lo pernah main tangan sama dia?"tanya dokter daniel
"Gila lo?luluhin hatinya aja susah gimana mau main tangan, untuk soal itu gue juga ga tau lukanya dari mana"jawab jeno
Dokter Daniel mengangguk anggukan kepalanya
"Kondisi yoora ada kemajuan?"tanya jeno
Dokter daniel menghela nafasnya, lalu menggeleng pelan
"Jen kondisi yoora kritis lo harus sabar oke lagipula ini masih satu hari jen, obatnya pun blm nyebar keseluruh tubuh yoora"ucapnya sambil menepuk pundak jeno pelan
"Wait"ucap dokter daniel lalu keluar ruangan dan membawa jaket jeno yang ia kenakan kemaren saat yoora kecelakaan
"Jaket lo lupa dibawa"lanjutnya
"Thanks"jawab jeno
"Dan ini"ucap dokter daniel dokter daniel sambil mengeluarkan kotak cincin
Jeno tersenyum tipis lalu mengambil kotak cincin tersebut
"Gue mau nikahin dia"celetuk jeno
"Gue gamau main main, ga mau nyia nyia in kesempatan yang gue punya"lanjut jeno sambil menatap yoora yang masih setia menutup matanya
Dokter daniel terkekeh pelan "semangat kalo butuh bantuan resepsi nanti calling" godanya
Jeno tersenyum tipis
"Oh ya gue tinggal dulu ya jen, gue harus ngecek pasien lain"pamit dokter daniel
Jeno mengangguk
"Semangat"ucap dokter daniel sebelum benar benar meninggalkan ruangan yoora
Jeno menyimpan kotak cincin tersebut di saku celananya, lalu ia mendekati ranjang yoora secara perlahan
"Morningg, jeno ijin lap tangan sama wajah cantik yoora ya?"tanyanya pada yoora
Meski ia tau pertanyaan itu tidak akan dijawab, tapi apa salahnya berusaha, setelah itu jeno mengambil air hangat yang ia tempatkan di sebuah wadah yang berukuran sedang tak lupa dengan lap kain yang sangat lembut
Dengan telaten jeno menyeka tangan, wajah dan kaki yoora
Setelah selesai jeno tersenyum ke arah yoora lalu membenarkan selimutnya
