Bukan Begitu- (2)

681 55 42
                                    

Warning:
-Adegan kiss cuy
-tidak angst banget sih menurutku ini mah

Setelah kejadian itu terjadi dengan Richard, Budi dibolehkan masuk kekamar nya Richard.

Tidak pernah ada lagi suara suara, Pintu ke ruang rahasia Itu tetap ada dibalik Sana. Kuncinya selalu dibawa oleh Richard.

Budi mulai lebih dikekang, Bahkan dia Tidak Di bolehkan bertemu Sahabatnya sendiri.

"Chad... Harus begini kah? Gw- aku... Mau ketemu Boby sama Rani"

Richard yang terlihat sedang sibuk melakukan sesuatu di laptopnya, langsung berhenti.

"Begini apanya, kamu Gak Boleh Sama mereka. Maaf Bae aku lagi sibuk, bisa keluar dari kamar dulu..? Aku bukan Ngusir ya!"

Budi Yang menurut, menutup pintu kamar Richard. Terdiam selama beberapa saat. Dia mendengar suara sesuatu terbuka... Dan akhirnya tertutup.

(Gw ngintip aja gak sih..)

Budi membuka Pintunya lagi, Benar saja Richard tidak ada. Dipastikan dia kembali masuk ke dalam ruang rahasianya.

Jika semisalnya dia memasuki tempat itu, Dia pasti akan mati. Tapi rasa penasaran seperti mengambil alih pikiran Budi.

"Iseng... Coba buka Pintunya Boleh aja gak sih? Toh Richard pasti kunci tuh Pintu"

Setelah coba dibuka... Ternyata pintu itu tidak dikunci. Dan Tampak ada tangga besi menuju ke bawah.

"... Ini disengaja, atau emang Richard buru buru jadi ceroboh"

Beberapa detik dia mengumpulkan Tekad untuk menuju ke bawah.

"Ambil pisau dapur buat jaga jaga kali ya.."

Budi pergi ke dapur, dan mengambil pisau dapur lalu menyembunyikan nya diantara lengan bajunya.

Dan mulai turun ke bawah.

.
.
.
Saat menuruni tangga, hawanya terasa menusuk.

(Tempat ini dingin bat sial)

Hal pertama yang dilihat Budi di ruangan itu adalah Penampakan Seperti Ruang Operasi, Dan mayad yang terlihat disatukan.

Dan terlihat ada beberapa ruangan juga di sana, terdengar suara langkah kaki... Budi otomatis ngumpet dibawah kasur Yang ada mayadnya itu.

(Untung ini kasur, Selimutnya panjang)

"Kurasa pengorbanan kalian sia sia sekarang... Gw udah nemuin 'dia' yang asli. Gw belajar Nyatuin dan motong kalian agak sia sia"

Budi yang hanya bisa melihat bayangan kaki Richard, benar benar menahan Nafas.

"Padahal tadinya, Budi Jantungnya mau Kuambil. Biar kalian bisa sempurna... Iya kan Sen?, Kukira Sen itu 'dia' tapi kurasa bukan, karena gw bahkan gak suka Ama Lo Sen. Walau muka Lo sama 'dia' kayak kembar"

(Ini Richard ngomong sama Mayad itu kah...)

"... Kurasa udahan dulu, Budi pasti Cemberut karena tadi diusir. Nanti Gw bakal pulangin kalian ke masing masing keluarga"

Richard terdengar menaiki tangga itu, dan mengunci pintunya.

Budi langsung keluar dari tempat persembunyiannya.

Budi menatap Jahitan setiap orang di mayad itu... Bagian Kepala nya benar benar mirip Budi... Mungkin dia yang ada di Foto sebelum nya.

"Beneran disediain Lubang, buat naro jantung Gw, Richard psikopat sialan itu bisa bisanya lakuin ginian"

"Lakuin apa Budi?"

Budi yang reflek melihat kebelakang, langsung Dibuat Pingsan oleh Richard.

.

"Hey Budi.. setelah aku lakuin hal begini,
Jangan dendam ya"

.

Budi yang baru setengah sadar mendapati dirinya Diikat diatas kasur tempat sebelumnya ada mayad itu.

.

"CHAD! Lo Mau apain gw"

"Itu tergantung jawabanmu"

.

"Budi... Udah kuberi tau kan, mereka semua mantanku. Tapi Itu bohongan. Mereka hanya orang yang mirip dengan 'dia' , kecuali Sen. Dia suka padaku... Tapi aku tidak membalas perasaan nya"

"Apa hubungannya sama Gw Bangs*t Lo Chad!"

"Ada Budi hubungannya, kalian berdua sama sama Suka padaku kan? Tapi yang Dibalas Perasaannya hanya kamu Bud"

Budi mencoba melepaskan diri dari ikatan itu, tapi Richard menahan Budi dengan tangannya.

"Budi... Ada yang berbeda denganmu dari Sen, kira kira apanya? Kalian bahkan sama persis. Mungkin hanya Sedikit sikap kalian berbeda"

Richard mencium paksa Budi, Tapi Budi menggigit nya.

Richard hanya tertawa Saat Budi melakukan hal itu.

"Hey Budi... My Love, kurasa aku lebih mencintaimu daripada 'dia' yang Sudah Menolong ku"

Budi hanya Menunjukkan Ekspresi Bencinya ke Richard, yang sudah berbuat Semena mena.

"Kamu maunya Aku Mati kan tapi? ... Kalau semisalnya Aku benar benar mati, Kamu juga gak bisa hidup Lho.." kata Richard dengan pelan dan sakit

Tapi Budi masih saja tidak memikirkan Omongan Richard, karena dia ditelan amarahnya.

"Ah... Begitu ya"

Richard mengambil Pisau Yang Tadinya dibawa Budi... Dan menyuruh Budi untuk tetap Melihat nya. Ketika dia Menancapkan itu ke jantungnya.

Richard hanya tersenyum

Dia tidak pernah tersenyum setenang itu

Tapi saat itu Juga, jantung Budi terasa sesak. Dia merasa jika mulutnya terasa seperti darah.

Richard yang saat itu masih Memiliki tenaga... Kembali Mencium Richard dan Merasakan Darah Di Mulutnya.

Sambil berbisik

"I love you Budi.."

Saat Richard sudah kehilangan banyak darah, Budi juga merasa jika Dirinya merasakan sakit yang luar biasa.

Nyawanya seperti Ditarik

"A-apa.. apaan--"

Dia merasa jika jantungnya ditusuk dari dalam, Darah mulai keluar dari mulutnya, bahkan matanya...

"... R-richard.."

Disaat itu mereka berdua bersimbah darah yang keluar dari tubuh mereka...

Budi tidak tahu jika Dirinya sudah dibawah pengaruh Richard, yang membuat dia tanpa sadar.

Juga Bunuh diri

Walaupun di matanya, dia terlihat tidak melakukan apapun.

...
..
.

Kematian mereka berdua disaksikan oleh mayad yang Richard sudah satukan, Dan Sen terlihat Tersenyum...

Tamat

Author |Yeay, kurang angst. Maaf bapak dan ibu, abang, Adek saya sudah berusaha semaksimal mungkin 🙏🏻|

Kumpulan Oneshot/Shortfic [RichardxBudi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang