Prolog

217 14 46
                                    

Hai gaes!

Ini cerita ketiga yang aku buat, ceritanya nanti ada hubungannya sama Keseharian Random para Ultra kok!

Walau aku juga gak yakin, tapi aku cuma pengen ngenalin OC aku lewat cara lain!

Jadi Happy Reading!

~~~~~~~~~~


Pagi hari yang cerah di bumi tepatnya di desa Rigi Swiss, terlihat para Ultra Heisei dengan wujud human mereka masing-masing mendatangi sebuah rumah besar bergaya Eropa Klasik didekat sebuah pertanian yang begitu besar.

Dyna: "yakin ini tempatnya, Nex?"
Nexus: "ngikut aja napa! Banyak nanya lu!"
Gaia: "kita cuma memastikan, siapa tau salah!"
Nexus: "ini udah bener!! Lagian apa lagi yang mau disalahin coba!?"
Tiga: "rumahnya! Itu rumah gede banget dah!! Punya siapa sih?"
Nexus: "nanti juga tau! Udah ayo buruan!"

Dengan penuh rasa penasaran para Heisei berjalan menuju rumah yang akan mereka singgahi selama liburan di Swiss, katanya sih itu rumah punya kenalan Nexus yang seorang Ultra juga. Tetapi agak kurang meyakinkan karena ada Ultra yang tinggal diluar Jepang, mereka gak tau aja kalo Ribut juga tinggal diluar Jepang.

Saat mereka sampai didepan rumah, Nexus dengan pelan mengetuk pintu.

Xenon: "tumben gak bar-bar dia?"
Agul: "lagi jinak kali.."

Nexus sebenarnya mendengar semua perkataan aneh dari temen-temennya, tetapi dia gak mau terlalu memperdulikan itu dulu. Pintunya pun terbuka dan terlihat seorang gadis yang seumuran dengan Asahi aka Grigio, sedang berdiri didepan pintu.

Gadis itu memiliki Surai dan bola mata berwarna merah muda yang terang, dengan rambut yang di ikat kepang dan sanggul bulat di atas kepala gadis tersebut membuatnya terlihat cukup imut. Gadis itu tersenyum saat melihat Nexus dan langsung memeluknya, seakan melupakan para Ultra dengan wujud manusia dibelakang mereka yang kebingungan.

??: "Lama tidak bertemu Nexus!! Aku kangen!!"
Nexus: "maaf.. aku ada banyak kegiatan, jadi tidak bisa mengunjungimu.."
??: "Kau benar melakukan kegiatan atau tidur?"
Nexus: "ah.. kau sangat faham soal ini.."

Melihat interaksi dari gadis itu dengan Nexus, teman-temannya menduga jika Nexus dan gadis ini punya hubungan.

Nexus: "oh iya! Aku ingin memperkenalkan seseorang.. bukan seseorang sih, lebih ke mereka!"
??: "Ah.. salam kenal!! Namaku -"

Belum juga memberitahukan nama udah dipotong aja sama Dyna dengan pertanyaan yang nyeleneh bin ajaib.

Dyna: "lu.. pacarnya Nexus?"

To the Point sekali Ultra yang satu ini, tanpa ba-bi-bu lagi Dyna langsung nanya ke intinya soal siapa gadis ini sebenarnya dan kenapa dia bisa Deket banget sama Nexus sampai-sampai Nexus terlihat senang saat ada didekat gadis itu.

Nexus yang mendengar hal itu cuma bisa Sweadrop sambil melihat datar temannya yang satu ini.

Nexus: "bukan pacar, Dyna!! Dia ini temen gw!!"
Ai: "hehe~ salam kenal semua! Namaku Ichigo Ai, aku temannya Nexus! Jika dalam bentuk Ultra aku ini bisa dipanggil Ultrawoman Calliope!"

Para Ultra cuma ber-oh ria saja setelah mendengar perkataan itu.

Mebius: "jadi kamu tinggal di sini sendirian?"
Ai: "enggak kok! Aku tinggal dengan satu keluarga asli asal Swiss, aku memilih tinggal disini karena mengingatkan ku dengan kampung halaman!"
Cosmos: "kampung halaman mu.. ada dimana?"
Ai: "ah.. itu.. kampung halamanku.. sudah hancur.."

Mendengar itu Cosmos tiba-tiba langsung merasa bersalah, tetapi Ai langsung memberikan senyuman kepada Cosmos yang menandakan dia baik-baik saja. Melihat itu Cosmos sedikit merasa lega, tetapi dia masih khawatir karena bisa saja kata-katanya sedikit menyinggung Ai yang baru saja dia temui.

Tidak mau berlarut-larut Ai langsung mempersilahkan tamunya untuk masuk kedalam sambil menunggu pemilik rumah kembali. Sore hari pun tiba dan pemilik rumah yaitu keluarga Margaret telah kembali ke rumah, dengan sopan Ai memperkenalkan para tamunya yang akan tinggal untuk sementara dirumah keluarga Margaret selama liburan.

Ai: "baiklah semuanya! Ini adalah keluarga Margaret, mereka adalah keluarga yang memperolehkan aku tinggal disini!"
Dyna: "bayar uang sewa gak?"
Tiga: "kalo nanya jangan yang aneh-aneh!" *mukul kepala Dyna
Dyna: "aduh!! Ya maap bang.."

Melihat itu Ai hanya tersenyum kecil, dia memberitakan jika dia diterima dirumah ini seperti bagian dari keluarga. Tidak ada satupun keluarga Margaret yang meminta bayaran dari Ai, tapi Ai akan berusaha untuk membantu sebagai balasan atas kebaikan hati keluarga ini yang mau menampungnya di Swiss.

Ai: "kalau begitu, biar aku perkenalkan kalian dengan keluarga Margaret! Gadis kecil ini bernama Emily, pemuda tampan ini kakak Emily namanya Hazel, ini tuan Johan dan istrinya nyonya Sarah!"
Johan: "salam kenal! Kalian ini berasal dari Jepang, kan?"
Max: "ah! Iya! Maaf jika kami merepotkan anda!"
Sarah: "fufufu~ tidak, tidak masalah! Lagi pula dulu saat Ai pertama kali berada disini dia terlihat seperti asing dengan semua hal yang ada disini~"

Ai pun merona saat mendengar perkataan dari nyonya Sarah saat berusaha mengungkit masa saat dia baru datang ke bumi. Saat itu nyonya Sarah masih mengandung Emily, dia terkejut saat melihat gadis manis berdiri didepan rumah nya ditengah hujan deras. Saat itu nyonya Sarah hanya berdua dengan putra nya karena suaminya harus pergi keluar kota, melihat Ai yang kehujanan membuat hati nyonya Sarah tergerak untuk menolongnya.

Dan akhirnya Ai pun diterima dirumah itu bersama dengan keluarga dari nyonya Sarah, tetapi Ai tidak langsung paham dengan semua yang ada disana. Dia bahkan sempat ketakutan saat Hazel menyetel TV, Ai mengira jika gambar bergerak yang ada di dalam TV akan keluar. Tetapi setelah dijelaskan barulah Ai mengerti dan mulai membiasakan diri dengan semua hal baru yang dia lihat di rumah ini.

Skip pas udah malem...

Malam hari yang tenang di Swiss, semua Ultra Heisei dan keluarga Margaret telah terlelap dalam mimpi mereka. Menyisakan dua orang alias Ultra yang menyamar, yang masih terjaga.

Nexus sedang duduk di teras rumah sambil menatap langit penuh bintang, tempat ini menjadi tempat paling strategis untuk melihat bintang. Ditambah suasananya masih musim dingin di Swiss, bintang jadi terlihat sangat indah.

Ai: "tidak bisa tidur?"
Nexus: *menoleh "ah.. Ai! Kau sendiri?"
Ai: "hehe~ aku hanya ingin melihat bintang~"
Nexus: "berarti kita sama!"

Ai datang membawa sebuah selimut dan coklat panas untuk menemani waktu malam yang panjang ini, mereka menatap langit penuh bintang bersama. Langit yang mengingatkan Ai akan kampung halamannya, di planet kampung halaman Ai bintang juga terlihat indah disana.

Ai: "aku jadi teringat masa lalu.."
Nexus: "... Apa kau tidak berusaha untuk melupakan nya?"
Ai: "sulit! Aku.. Sampai kapanpun tidak akan melupakan itu.. Karena aku.. Adalah cinta itu sendiri.."
Nexus: "kau berbeda dengan Ultra lainnya.."
Ai: "menurutmu begitu?"
Nexus: "ya! Kau adalah reinkarnasi dari sosok Alien yang mirip manusai, juga sosok pertama yang dia cintai.."
Ai: "ngomong-ngomong soal dia.. Apa kabarnya hari ini?"
Nexus: "dia baik-baik saja, masih butuh waktu sampai dia mau menerimamu sebagai sosok lain dari Calliope!"
Ai: "aku tidak akan memaksanya untuk menerimaku kok! Jika dia memang tidak bisa, maka itu pilihannya!"

Ai tersenyum lembut penuh kehangatan, Nexus yang melihat itu hanya bisa terdiam dengan wajah datar nya. Mereka pun kembali menikmati langit penuh dengan bintang, sambil Ai menceritakan kisah tentang Salju Putih dan Cerobong Asap.

Kisah yang menjadi awal dari hancurnya planet kampung halaman Ai, dan awal kisah dia bisa lahir sebagai salah satu dari raksasa cahaya sebagai reinkarnasi dari wujud Alien yang hidup dengan penuh cinta.

Bersambung...

Ultrawoman Calliope: the White Snow and the ChimneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang