Setelah malam yang panjang berlalu matahari terbit dari timur. Cahayanya yang terang memasuki kamar Cyla dari jendela kamar itu.
TOK TOK TOK
"DEK!BANGUN!UDAH PAGI LOH!" teriak Kema dari luar kamar.
"Hmmmm, pasti belum bangun ni anak. Cyla bangun!" Gumam Kema dari tadi.
Karena tidak ada jawaban dari Cyla, Kema memutuskan membuka pintunya dan masuk ke kamar Cyla.
Kema melihat badan Cyla yang masih tertutupi selimut di kasurnya."Dek, bangun yuk. Udah pagi," ujar Kema sembari membuka selimut itu.
Terlihat wajah Cyla yang pucat membuat Kema khawatir padanya. Kema langsung meraba kening Cyla, ternyata Cyla demam. Kema mengetahui hal itu langsung mengambil termometer untuk mengecek suhu Cyla.
"Dek, kamu kok bisa demam gini? Apa jangan jangan karena angin di luar semalem?" tanya Kema dengan nada cemas.
Setelah dicek, suhu Cyla mencapai 38,5° C.
"Abang....," ucap Cyla dengan nada lemas.
"Bentar yaa, abang ambil kompres an dulu" jawab Kema dan langsung mengambil obat obatan.
Setelah mengompres kening Cyla agar suhunya turun, ia mengambil semacam Baby Fever tetapi untuk orang dewasa. Kema langsung menempelkannya ke kening Cyla agar suhu tubuhnya cepat turun kembali.
Disamping itu, Cyla memanggil Kema terus menerus. Kema tetap berada di sampingnya dan menemani Cyla.
"Ssstttt abang buatin sarapan dulu ya, terus baru minum obatnya oke?" ucap Kema dan segera membuat sarapan untuk Cyla.
Setelah beberapa saat, Kema kembali ke kamar Cyla dengan sarapan yang dibuatnya.
"Dimakan yaa~" ucap Kema dengan senyuman manis terhadap Cyla.
Setelah makan Cyla bermain hp dengan santai di kamarnya. Kema yang melihat adiknya yang bermalas-malasan seperti itu tidak tinggal diam.
"Nonton anime mulu, inget waktu loh!" Ucap Kema tegas. Kema terheran karena Cyla yang menyukai anime itu sering menonton hingga lupa waktu. Terkadang Cyla juga terlambat makan karena terlalu lama menonton anime atau film.
"Iyaa bentar lagi deh, 5 episode lagii!!" Jawab Cyla tanpa melihat kearah Kema. Ia sangat fokus menonton anime tersebut. Hobi Cyla sendiri memanglah suka menonton film atau yang lain.
"Daripada nonton mulu, mendingan mikir holiday mau kemana?" Tanya Kema kepada Cyla.
"Eumm.... Ke Bali? Gimana?" Tanya Cyla sembari melihat Kema.
Kema berpikir sejenak dengan usulan itu. Kema berpikir tentang biaya dan keperluan mereka berdua untuk beberapa hari disana.
"OHH! AJAK AZURA JUGAAA!!" Teriak Cyla dengan semangat. Muka Cyla langsung berubah menjadi ceria dengan senyuman manis yang muncul saat itu.
"Boleh, nanti abang ajak. Ke Bali ya, hmm~ Boleh juga sih. Jarang jarang kita kesana," ujar Kema menyetujui usulan adiknya.
"YESSSS!!! JADI KAPAN KESANA?!!!" Tanya Cyla dengan ekspresi tidak sabar.
"Sabar woi! Baru juga ngusulin udah nanyain kapan berangkat! Duit nya mana?" Jawab Kema dengan raut kesal.
"Duit? Ngepet yuk bang! Ajak Azura sama Bang Garvin juga! Nanti salah satu dari Abang atau Bang Garvin jadi babinya! Aku sama Zura yang jaga lilin nanti!" Ujar Cyla lalu tertawa terbahak-bahak saat memikirkan usulannya sendiri.
"Ngepet matamu! Garvin ajalah yang jadi babinya. Gw mah ogah makasih. Gw jadi MEHATAUSKE aja," ujar Kema dengan tertawa kecil saat mengucapkan hal itu.
"Mehatauske?" Tanya Cyla dengan terheran. Raut mukanya langsung berubah menjadi muka yang penasaran dengan sesuatu.
"Menerima Hasil Tanpa Usaha Keras," Jawab Kema dengan jelas.
Setelah beberapa menit mereka tertawa, Kema memikirkan sesuatu yang aneh disitu.
"Ehh, kamu mendingan nikah ama Sugar Daddy aja deh dek. Nanti abang juga ikutan nyari Sugar Mommy yang kaya raya. Nanti kita bisa jadi kaya raya terus kita porotin mereka gimana?" Tanya Kema dengan hasil pemikirannya beberapa menit yang lalu.
"Otaknya ilang nih pasti ketinggalan di rahim Bunda. Tapi ya gapapa sih ide bagus, ada untung juga buat kita. Kita ga harus susah payah nyari kerjaan tinggal minta transfer duit doang. Tapi kita kalau di Bali, kita mau kemana?" Tanya Cyla dengan berpikir sejenak.
Suasana langsung hening karena Kema dan Cyla sibuk memikirkan sesuatu. Setelah memiliki jawaban mereka serentak menjawab bersama.
"PANTAI KUTA!!" Teriak mereka berdua bersamaan.
Mereka tercengang mendengar jawaban yang sama seperti yang mereka pikirkan. Mereka langsung tertawa bersama di kasur itu.
"Jadi alasannya mau ke Pantai Kuta apa?" Tanya Cyla dengan curiga.
Mereka langsung serentak menjawab bersama lagi.
"PASTINYA MELIHAT BULE YANG ADA DISANA!!" Jawab mereka berdua lalu kembali tertawa.
"Pasti bulenya seksi seksi anjayyy," ujar Kema dengan senyum seringai.
Cyla reflek memukul kepala Kema dengan tangannya.
"Cabul...," Ucap Cyla dengan singkat.
"Aduhh!! Terus niatmu liat bule apa disana hah?!" Tanya Kema balik ke Cyla dengan raut kesal.
"Pastinya mau nyari papi papi rich yang tamvan, gagah, dan perkasa dong. Apalagi yang pada main surfing uhhh damagenya ga ngotak!" Jawab Cyla dengan senyuman bahagia.
"Helehhh, emang mereka mau sama lo? Ga usah kepedean deck!" Ujar Kema dengan nada meledek.
Tatapannya sangat sinis dan terlihat sekali tanda dia mengolok-olok adiknya sendiri. Dengan senyuman yang tidak ikhlas dan tertawa.
"Kan aku anak ajaib. Aku itu multitalent. Aku bisa godain mereka tau. Liat aja besok! Pasti aku dapet salah satu dari bulenya wleee," jawab Cyla.
Cyla membalas Kema dengan menjulurkan lidahnya kearah abangnya. Kemudian memukul Kema menggunakan bantal.
"Aww! Sakit woi! Oke, gimana kalau kita taruhan?" Tanya Kema dengan tatapan yang tajam kearah Cyla.
"Boleh, dengan senang hati ku terima. Apa tantangannya?" Jawab Cyla dengan senyuman seringai miliknya.
"Kalau lo berhasil godain dan pacarin bule, gw turutin 3 permintaan lo. Tapi sebaliknya, kalau lo ga berhasil godain. Lo harus turutin apa yang gw mau, Gimana?" Tanya Kema dengan tatapan licik.
"Heummm, oke! Deal! Gw pastiin lu bakal nyesel bang!" Jawab Cyla dengan senyuman yang menandakan bahwa dia menerima taruhan itu.
"Ya udah gw ajak Garvin dulu," ucap Kema dan mengambil hpnya.
Kema membuka room chat Kema dan Garvin. Ia langsung mengirim pesan ke Garvin untuk mengundangnya dan adiknya pergi ke Bali mengikuti holiday bersama mereka berdua.
"Udah. Tinggal tunggu balasannya nanti. Inget loh taruhannya! Jangan nangis kalau kalah wleee," ucap Kema dengan tertawa puas.
"Idihh, ga usah terlalu berharap. Gw pasti menang taruhannya! Liat aja besok!" Jawab Cyla dengan kesal.
"Helehhh, siapa juga yang mau berharap? Punya adek kek begini pasti gampang buat gw menang," Lanjut Kema dengan kepedeannya tingkat dewa.
"Heh ogeb! Mentang mentang lo abang gw, jangan berharap gw bisa nurut selamanya sama lo!" Jawab Cyla dan melemparkan sebuah bantal ke arah Kema.
"Upsss, ga kena. Anjayyy slebeww. Ngomong elit bukti sulit, cuakkssss. Minimal bisa jumpshoot deck! Tutor deck!" Jawab Kema.
Terjadilah perang bantal di kamar Cyla. Perang tersebut sangatlah sengit untuk membuktikan kehebatan masing-masing yang lebih baik.
**Continued**
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Life
Romance"Kak! Kakak pasti bohong kan?" tanya Cyla dengan gugup. Sekujur badan Cyla bergetar merinding mendengar apa yang dikatakan oleh Garvin. "Maaf Cyla...," jawab Garvin dengan tundukan rasa bersalah. Setetes air mata jatuh membasahi pipi Cyla diikuti ai...