"Dek, besokkan holiday nih! Mau jalan jalan ga?" tanya Kema dengan antusias.
"Ga ada kak Garvin sama Azura aku ga mau ikut," jawab Cyla dengan singkatnya.
Kema langsung berpikir sejenak untuk besok holiday. Kema berpikir apakah harus mengajak Garvin dan Azura untuk jalan jalan bersama atau tidak.
"Jadi? Kak Garvin sama Azura ikut kan bang?" tanya Cyla memastikan.
"Iya iya ikut, sana mandi dulu! Udah sore bau kamu!" ujar Kema dengan lantang.
Cyla menjulurkan lidah dan pergi ke kamarnya. Setelah ia setelah mandi ia memakai baju berwarna biru soft lengan pendek dan celana jeans pendek diatas lutut.
"Cyla! Keluar sini!" panggil Kema dari ruang tamu.
"Kenapa? Ada makanan?" tanya Cyla saat keluar kamar.
"Mau Starbucks ga?" tanya Kema menawarkan.
"MAUUUUUU" jawab Cyla dengan semangat.
"Mau apa lagi? Biar abang beliin" ujar Kema.
Kema mengambil jaketnya di kamarnya dan memakainya. Kema mengambil kunci motor dan mengeluarkan motornya.
"Jalan jalan mau gak?" tanya Kema.
"Kemana?" tanya Cyla balik dengan muka penasaran.
"Jajan, abang traktir. Yuk" jawab Cyla
"AYOOKKKK BENTAR AKU AMBIL JAKET DULU" jawab Cyla.
Setelah bersiap-siap, Cyla dan Kema pergi keluar bersama. Cyla memeluk tubuh Kema dari belakang.
"Jangan ngebut ngebut, Cyla takut..." ujar Cyla serambi memeluk erat Kema.
"Iya beb, maaf yaa" jawab Kema.
Kema paling mengerti tentang sifat Cyla. Cyla aslinya tidak takut hanya saja ia trauma dengan kejadian yang menimpa kedua orangtuanya. Semenjak kejadian itu, Cyla selalu bilang kepada Kema agar tidak membawa motornya dengan kencang.
Setelah beberapa menit perjalanan, Cyla dan Kema membeli Starbucks. Mereka membeli 3 Minuman karena Cyla meminta abangnya untuk membelikannya 2.
"Bilang apa?" tanya Kema dengan senyuman manis menatap Cyla.
"Terima kasih abang Kemaaa" jawab Cyla dengan senang.
Cyla langsung mencium pipi abangnya sebagai tanda terima kasihnya. Kema pun membalas ciuman itu ke kepala Cyla dan mengusapnya dengan lembut.
Setelah mengambil pesanan mereka, mereka kembali ke perjalanan. Namun Cyla terheran karena mereka pergi ke arah yang berbeda.
"Abang kita mau kemana? Kok arahnya bukan ke rumah?" tanya Cyla.
"Kita pergi ke base abang bentar ya" jawab Kema.
Cyla hanya mengangguk dan percaya kepada abangnya. Setelah beberapa menit, mereka sampai di basecamp Kema dan teman temannya.
"Heyyy brooo!! Welcome! Wait, siapa tu? Cwe lu?" Tanya salah satu teman Kema.
"Bukan, dia adeknya Kema " jawab Garvin dengan santai.
"Keknya lo kenal banget ma adeknya Kema Vin!" Jawab Saga.
"Bang, Cyla takut.." tutur Cyla saat melihat teman teman Kema.
Kema melihat Cyla yang berpegangan pada salah satu tangannya dan bersembunyi di belakangnya.
"Gapapa, temen abang baik baik kok. Kalau kamu takut kamu sama Vino aja ya" jawab Kema.
"Tumben lo kesini Rey, biasanya kaga" tanya Garvin.
"Gabut, pengen nyari angin sekalian ngajak adek gw jalan jalan" jawab Kema.
Garvin berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Cyla. Ia sedikit menurunkan kakinya agar tingginya setara dengan Cyla.
"Xen, kalau kamu takut dan ga percaya sama yang lain kamu bisa percaya padaku" ujar Garvin dengan senyuman.
"Vin, gw titip Cyla bentar yak ke lo. Gw mau keluar bentar" ujar Kema menitipkan Cyla.
"Imbalannya?" tanya Garvin dengan senyuman seringai.
Kema langsung mendekatkan ucapannya di telinga Garvin.
"Gw tau lo suka adek gw kan? Gw bakal restuin hubungan lo sama adek gw kalau lo bisa jaga dia" ucap Kema dengan berbisik di telinga Garvin.
"Bro! Lo tau darimana?!" tanya Garvin dengan terkejut.
"Ada deh, jagain bentar yak. Cyla sama Garvin dulu ya, nanti abang balik lagi kok kesini" ujar Kema.
"Jangan lama lama ya bang" ujar Cyla.
"Iya, nih Starbucks mu. Oii Vin! Nih satu buat lo" panggil Kema kepada Garvin.
"Wihhh thanks broo, you're the best" ujar Garvin saat melihat Starbucks yang diberikan kepadanya.
Kema pun meninggalkan Cyla disana bersama Garvin dan para temannya.
"Azura kemana ka?" tanya Cyla.
"Dia di rumah, sekarang kamu sama aku aja oke?" Jawab Garvin.
"Kiww cantik juga nih adeknya Kema" ujar salah satu teman Kema.
"Udh udh ga usah sok iye, lo dah punya cwe bego" ujar Garvin.
"Cyl, sini ikut gw ke ruangan yg aman" ajak Garvin menarik tangan Cyla.
Sesampainya di ruangan itu, Cyla langsung meminum Starbucks nya disana bersama Garvin. Beberapa jam berlalu, Kema belum kembali menjemput Cyla di basecamp nya.
"Ka Garvin, abang kapan kesini nya?" tanya Cyla.
"Sabar ya, kalau kamu ngantuk sini tidur di samping gw. Gw bakal jagain lo" ujar Garvin menawarkan pelukannya di sofa.
Cyla langsung bersandar di badan Garvin dan memeluknya. Tak butuh waktu lama, Garvin melihat Cyla sudah terlelap dalam pelukannya. Garvin terpesona dengan kecantikan adik dari sahabatnya itu.
"Cantik, always pretty. I love you, I won't hurt you... I promise" ujar Garvin dengan lembut sembari membelai rambut coklat milik Cyla itu.
Garvin menyukai Cyla sejak pertama kali Cyla bertemu dengannya. Saat itu Garvin bermain ketempat Kema dan melihat Cyla saat masih SMP. Muka nya sampai sekarang tidak berubah.
"Aku sangat ingin menjadikanmu sebagai kekasihku, tapi aku akan menunggumu hingga kau lulus sekolah Xena..." ujar Garvin sembari mencium pucuk rambut Cyla dengan lembut.
Selang sekitar setengah jam, Cyla terbangun mendengar suara motor Kema dari luar.
"Ohhh, sudah bangun?" tanya Garvin saat melihat Cyla bangun dari sandarannya.
"Abang mana?" tanya Cyla yang mencari keberadaan Abangnya.
"Vino?" Ujar Kema sembari membuka pintu ruangan itu.
"Darimana lo? Lama banget" tanya Garvin saat melihat sosok Kema dari pintu.
"Maaf, tadi ada urusan. Lo bisa pulang sekarang. Cyla, yuk pulang" ujar Kema membangunkan Cyla.
"Maaf yaa sayang, pasti kamu ngantuk terus tidur disini. Makasih ya Vin udah jagain adek gw" tutur Kema dihadapan Cyla.
"Yoiii sans brou" jawab Garvin.
"Abang?? Eummmm kenapa lama banget?" tanya Cyla dengan suara khas bangun tidur.
"Kamu mau pulang ga?" tanya Kema.
Cyla hanya mengangguk saja dengan muka ngantuk. Kema terkekeh pelan melihat kelakuannya. Ia langsung menggendong Cyla keluar. Saat mereka berada di luar, Kema segera menaiki motornya dan membangunkan Cyla.
"Pegangan ya" ujar Kema saaf Memegang kedua tangan Cyla.
"Iyaa" jawab Cyla singkat sembari memeluk tubuh Kema
**Continued**
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Life
Romance"Kak! Kakak pasti bohong kan?" tanya Cyla dengan gugup. Sekujur badan Cyla bergetar merinding mendengar apa yang dikatakan oleh Garvin. "Maaf Cyla...," jawab Garvin dengan tundukan rasa bersalah. Setetes air mata jatuh membasahi pipi Cyla diikuti ai...