Chapter 7

669 29 1
                                    

Setelah selesai melakukan ritual pertama mereka, Pendeta Agung lalu menemui mereka dan sekarang di depan mereka sudah ada meja dengan cawan emas yang sama namun ukuran nya lebih besar.

"Kalian sudah melakukan ritual yang pertama,ritual selanjutnya agar kalian terikat sempurna adalah kalian harus meneteskan darah kalian masing-masing pada cawan emas yang sudah berisikan air suci ini"-Pendeta Agung.

Dia lalu menyerahkan sebuah belati kepada Zendra dan Kei.Kedua orang itu lalu sama-sama menggores kedua tangan nya hingga meneteskan darah ke dalam cawan itu.

Air yang tadinya putih berubah menjadi merah,namun kembali berubah menjadi putih susu dan mengeluarkan sedikit cahaya.

"Minum lah kalian berdua"-Pendeta Agung.

Pendeta Agung menyerahkan cawan emas itu ke Zendra terlebih dahulu kemudian baru Kei.Setelah mereka berdua meminum air itu, tubuh mereka lalu bercahaya dan kemudian terlihat lah benang-benang berwarna emas yang menyatu di antara mereka berdua.

Itu tandanya ritual nya berhasil dan mereka sudah terikat satu sama lain sebagai pasangan hidup.

"Kalian sudah melewati dua ritual tadi dan berhasil,aku ucapkan selamat dan semoga hubungan kalian terus di berkahi oleh Dewa Magiro"-Pendeta Agung.

"Terima kasih Pendeta Agung"-Zendra.

Dia lalu menatap Kei yang juga menatap nya, kemudian dia mengecup kening dan bibir Kei secara bergantian.

Pendeta Agung tersenyum,namun wajahnya secara tiba-tiba menjadi sangat serius.

"Zendra ada yang harus aku katakan padamu"-Pendeta Agung.

Zendra dan Kei sama-sama menatap serius ke Pendeta Agung.Mereka bertanya-tanya,apa yang ingin dia katakan?.

"Apa itu Pendeta Agung?"-Zendra.

Pendeta Agung lalu menghela nafas nya.

"Sebenarnya,sejak kau menginjakkan kaki ke kuil ini aku sudah merasakan ada satu sosok yang sebenarnya tidak boleh datang ke sini...aku pikir ada tiga orang yang datang,tapi ternyata hanya kalian berdua"-Pendeta Agung.

"Saat aku menatap mu tadi,aku baru sadar jika di dalam raga mu ada satu jiwa lagi yang bersembunyi"-Pendeta Agung.

Zendra tentu nya sangat terkejut.Satu jiwa lagi?tapi siapa?.

Pendeta Agung lalu mendekati Zendra dan kemudian menyentuh dada nya.Dia lalu mengucapkan sebuah mantra dan secara tiba-tiba Zendra mengerang.

"ARGHHHHH!!"-Zendra.

Kei yang melihat nya tentu sangat terkejut.

"Pendeta Agung,apa yang terjadi kepada Zendra?!"-Kei.

Dia hendak mendekati Zendra namun dengan cepat Pendeta Agung menahan dirinya.

"Jangan mendekat Kei, percaya lah padaku... Zendra akan baik-baik saja"-Pendeta Agung.

Kei menatap tidak percaya,bahkan matanya mulai berkaca-kaca.Disisi lain Zendra masih terus mengerang kesakitan,seolah ada sesuatu yang mencoba keluar dari dalam tubuh nya.

"A-apa yang terjadi?!sakit sekali!"-Zendra.

Tiba-tiba tubuh nya dilingkupi oleh asap berwarna hitam yang semakin lama semakin pekat.

"Sudah kuduga!"-Pendeta Agung.

Suara Zendra tak lagi terdengar mengerang kesakitan,bahkan kini dirinya telah berdiri di balik asap hitam itu.Namun sayang nya ada yang berubah dari nya.

Kei merasakan ada yang berbeda dari Zendra kali ini.Dia tidak berani mendekat dan justru bersembunyi di balik badan Pendeta Agung.

"Sudah kuduga,lama tidak berjumpa Zeith!"-Pendeta Agung.

VENTRIA:THE LEGEND OF SAINT GLIA(Not continued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang