4.MDKW

7 4 0
                                        

A few year later...

Hari sudah berganti dan seperti biasa Liana sudah siap dengan seragam putih merah yang melekat ditubuhnya dan tidak terasa juga ia akan menghabiskan tahun kelima-nya dan akan naik ke tahun terkahirnya.

Liana melangkahkan kakinya ditempat dia menuntut ilmu dan mendapatkan berbagai bentuk sikap yang tidak mengenakkan, tapi tenang ia sudah terbiasa akan hal itu, katanya.

Dan Liana selalu menjadi yang pertama tiba ditempat itu. Langkah kakinya membawanya menuju gedung yang hampir satu tahun dia tempati untuk menimba ilmunya.

Setelah tiba dia langsung mendudukkan dirinya di bangku kedua namun paling ujung. Tak lama satu persatu teman sekelasnya datang.

Dan pelajaran dihari itupun dimulai...

....

Hari ini seperti biasa, ada tugas yang diberikan oleh guru bidang study.

Liana yang sedang menyalin materi terakhir hari ini dikagetkan dengan seseorang yang datang dan melemparkan buku tepat dihadapannya "Nih, kamu kerjain seperti biasa. Jangan sampe ada yang salah!. " ucapnya.

Baru saja ia ingin mengambil buku yang bisa dipastikan semua isinya berisi tulisan tangannya ada sebuah suara anak lain yang mengistrupsi "Tunggu. " datangnya kearah mejaku yang dimana masih ada gadis yang selalu membullyku itu. "Kamu taukan kalau itu tugas rumah dan mandiri? Kenapa kamu malah nyuruh dia buat ngerjaiin tugas kamu? " ucapnya seolah bertanya ke sang empu "Kok kamu belaiin dia sih May? Biasanya kamu diem aja kalau aku ngelakuin itu?  Ooh atau kamu mau jadi pahlawan kesiangan buat dia? " ucap gadis yang selalu membullyku tersebut diakhiri dengan nada remeh.

kalian tau siapa yang mau menghabiskan tenaganya untuk menolongku?
Dia adalah Maya, lebih tepatnya Kanaya Maya Wirgantara. Gadis yang pintar dan selalu menang dalam lomba yang ia ikuti,dia mempunyai banyak teman dan teman paling dekatnya bernama Dewina Araya Kevandra atau sering disapa Dewi, nama yang cantik bukan? Sangat sesuai dengan orangnya.

"Bukannya aku belain dia, tapi disini kamu yang salah. Kamu pikir sikap kamu yang kayak gitu bagus? Asal kamu tahu yah kita semua itu enggak suka bahkan benci sama sikap kamu yang semena-mena sama orang lain" ucap Kania, lebih tepatnya Kania Winata salah satu teman dari Maya dan Dewi, setelah gadis yang selalu membullyku membalas perkataan Maya jangan lupakan orang paling introvert diantara mereka semua yaitu Winela, Winela Arkanza.

Mereka berlima berkumpul disekitar mejaku dengan Maya dkk lain halnya dengan gadis yang membullyku hanya sendirian yang akhirnya setelah lontaran kata pedas dari Kania dia memilih pergi dengan mengambil bukunya kasar dan meninggalkan mejaku.

Sekarang sisa aku dan Maya dkk.
"Eum, makasih Maya. " ucapku menatap mereka, khususnya Maya.

Entah kenapa aku tidak habis pikir apa yang ada dikepala gadis-gadis yang bisa dijuluki most wanted ini,kenapa mereka mau menolongku tapi balik lagi aku merasa bersyukur kali ini sebab aku tidak akan mengerjakan tugas orang lain lagi.

Mereka hanya membalasnya dengan senyuman dan pergi dari mejaku menuju meja yang memang bisa dibilang zona dari Maya dkk.

Setelah kejadian itu akhirnya Liana sudah tidak pernah diganggu oleh pembully itu dan hal itu juga yang membuatnya dekat dengan Maya dkk.

Segitu dulu
Sampai ketemu dichap selanjutnya.
Tekan bintang kalau kamu suka dan penasaran,terima kasih.

THEM[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang