7.UN

6 5 0
                                    

Pagi telah hadir dan sang surya mulai menyinari bagian bumi yang gelap.

Tepat saat itu juga seorang gadis berpakaian putih merah sudah berjalan santai menuju kesekolahnya hari ini adalah hari dimana ia akan melaksanakan ujian sekolah yang dapat menentukan dia ke jenjang selanjutnya.

Diperjalanan menuju sekolahnya dia tidak henti-hentinya bersenandung sembari membalas sapaan beberapa sapaan orang-orang.

ia memang terkenal ceria namun kita tidak tau bukan, ketika ia berada dalam kesendirian dimana hanya sang pencipta yang melihatnya.

....

Setelah sampai disekolah ia memutuskan untuk menuju ruang ujian dan menunggu yang lainnya tiba.

ngomong-ngomong gadis yang selalu membullynya sudah pindah dan Liana sendiri tidak tau penyebabnya.

"Dor.... " sedang asyik melamun ia dikagetkan dengan kehadiran sahabat barunya yang entah kenapa selalu datang diwaktu yang hampir bersamaan.

"Ish, Aya ngagetin deh. " ucapku menatap Maya yang memang mengagetkan ku.
"Hehe abisnya kamu masih pagi udah bengong aja, entar kesambet lho. " ucapnya seraya menyengir yang diikuti tawa yang lainnya.
Liana mengendikan bahu "Bukannya bengong, cuma melamun. " ucapku, "Sama aja kali! " ucap mereka serempak bahkan Winela sudah memutar matanya padahal biasanya dia yang paling cuek.

"Ke taman aja yuk,bosen nunggu disini." ucap Dewi yang diangguki semuanya, tak terkecuali Liana.

Diperjalanan menuju taman "Guys, enggak lama kita semua bakal pisah...huwaa." ucap Kania yang entah kenapa menjadi emosional hari ini, "Huum. Enggak lama lagi,aku enggak siap deh. " ucap Maya menimpali

"Kalian mau lanjut dimana nanti? " tanya Dewi kepada kami semua
"Kalo aku sih, yang deket yah. " ucapku menjawab, "Kami juga. " ucap Winela dan Kania yang serempak, "Kalau aku pasti yang deket rumah. " ucap Maya.
Ya, diantara kami hanya Maya yang rumahnya lumayan cukup berjauhan diantara kami berlima.

Yang kami balas anggukan mengerti sekaligus sedih sebab akan berpisah "Kalau kamu Na, dimana? " tanya ku mewakili semuanya, "Kalau aku, karena mau pengalaman dan teman baru mungkin bakal jauh dari rumah tapi belum tentuin dimana." dan kami hanya ber oh ria.

....

Setelah sampai kami lanjut bercerita random, sebab yang kami kunjungi adalah taman yang berada dibelakang jadi wajar saja jika membutuhkan waktu yang lama untuk sampai.

Tak lama mereka sudah harus memasuki ruang ujian dan berkutat dengan soal masing-masing selama seminggu kedepan.

....

Setelah berkutat dengan soal yang membuat otak panas akhirnya istirahat sudah tiba yang membuat semuanya berbondong-bondong kekantin guna mengisi tenaga mereka yang terkuras.
"Kantin yuk. Laper nih, soalnya lumayan susah tadi. " ucap Kania kepada mereka berempat, "Iya, yuk. " ucap Dewi menyetujui.

Mereka pun berjalan menuju kantin yang tidak terlalu ramai sebab hanya diisi angkatan mereka saja sementara kelas 1 sampai 5 diliburkan sementara.

"Yuk duduk disana aja. Aku sama Nela bakal pesan dulu. " ucap Kania sambil menarik Winela yang terlihat ogah-ogahan, efek mager.

"Udah... Jangan belajar mulu an. Kamu pasti bisa jawab soal nanti. " celetuk Dewi padaku yang memang sedang membaca beberapa soal yang sudah kubawa, "Huum. Ini waktunya makan, kalau mau belajar kita bakal belajar bareng. Oke? " ucap Maya menimpali yang kubalas anggukan mengalah sebab diserang oleh dua orang yang mempunyai otak yang beda tipis.

"Makanan datang... " ucap Kania menuju meja dengan dibantu oleh ibu kantin yang membawa makanan kami, "Mett makan semua... " ucap Maya yang sudah mulai memakan makanannya.

Setelahnya tidak ada perbincangan lagi....

....

Tak terasa ujian hari pertama sudah selesai dan Liana sudah pulang dengan selamat kerumahnya.
"Assalamulaikum, Ayah... Lian pulang. " ucap Liana ketika sampai dirumah yang mana ayahnya sedang berada dikebun belakang dan menanam beberapa tanaman.
"Gimana ujiannya? " tanya Ans kepada anak semata wayangnya itu, "Susah. Tapi Lian bisa kok. " ucapnya dan dibalas senyum tipis oleh sang ayah, "Yasudah, kamu makan dulu abis itu istirahat baru belajar oke? Jangan belajar terus ayah nggak mau kalau kamu sakit. Lagipula ayah nggak pernah nuntut kamu biar jadi terbaik,cukup jadi orang yang jujur. " ucapnya menasehati anaknya yang hanya dibalas anggukan.

Setelah makan Liana memutuskan untuk bermain sebentar dengan kucing-kucingnya dan setelah cukup ia tidur dan belajar setelah bangun.

Segitu dulu yah, sampai ketemu dichap berikutnya.
Tekan bintang jika kamu suka dan penasaran, terima kasih.

THEM[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang