-7- Tuanku

222 19 9
                                    

.
.
.
Xiao Zhan yang terluka sekarang tidak sadarkan diri.

Pengawal hitam bersama A-xing pergi mengantarkan Xiao Zhan ke dalam Air terjun bailong, karena pengawal dan A-xing tidak bisa berlama lama di dalam, mereka memutuskan menunggu Xiao Zhan di luar, setelah meninggalkan pakaian Tuannya, A-xing yang menangis hanya berkata, "Tuan.. cepatlah sadar.. hiks.. maafkan A-xing tidak bisa menjaga tuan muda dengan baik, A-xing juga tidak bisa berlama lama disini..hiks.. setelah tuan sadar cepatlah temui A-xing di mulut Goa...ya..hiks..."

Dengan sigap Pengawal Hitam dan a-xing meletakan xiao zhan di dalam salah 1 kolam Air Terjun Bailong. Kemudian mereka berdua pergi.

Kresek..

Kresek..

"Kak...stt! Lihat..", 2 orang pemuda bersurai panjang muncul dari balik batu dan semak di pinggir dinding air terjun. Terkejut bercampur penasaran 2 pemuda itu mengendap-endap mencoba menyapa orang yang ada di dalam kolam.

"Hey.."

Tidak ada jawaban.

"Hey~"

Tidak ada pergerakan.

"Hey !!!", Wang Yibo yang tidak sabaran berdiri dibelakang orang asing dengan tidak suka.
Tetap tidak ada reaksi...

"Hey, tu-tuan muda.. sedang apa kau? Tempat ini berbahaya..", sahut A-chi yang sedang bersembunyi di belakang tubuh wang yibo.

Sadar dengan perilaku A-chi, wajah yibo berubah malas dengan mata datarnya, "oy, kak! Mau berkelahi..? Kemari!".

"Hey hey, lindungi aku! Bagaimana jika ia menyerangku? H-hey!", A-chi gelabakan saat Yibo berpindah, dan balik menghadap ke arahnya. A chi yang melihat mata malas Yibo hanya cengengesan dan menepuk nepuk perut kecilnya.

"Ehee...Hehehe. hehee.. sedang apa kita sebenarnya? Haiyaaa... baik! Baik! Cepat lah, orang tua itu akan menghajar kita jika ketahuan.", Achi mencoba mencari kalimat penolong agar Yibo melupakan kekesalanya barusan.

Yibo yang masih kesal mengumpat dalam hati, "tidak mungkin dia adalah kelinciku.. lihat! Orang ini bahkan tidak menggubris saat kami berbicara.. kurang ajar!" Sambil mengumpat ia berjalan kearah orang asing itu.

Perlahan yibo melihat sinar matahari yang melewati kulit bahu orang itu. Begitu halus, berkilau, putih, dan menawan. Surai hitam di samping wajah yang tertiup angin sangat anggun, membuat yibo semakin penasaran.

Langkah demi langkah Yibo berjalan perlahan, dapat ia pastikan selain kulit yang putih, orang ini juga memiliki garis wajah yang indah. Yibo cukup terkesan dengan keindahan orang ini. Yibo semakin ingin memperhatikan pemuda ini sampai tanpa sadar ia memicingkan mata.

Bahkan orang ini memiliki bibir yang begitu cantik, apa dia wanita? Yibo menghentikan langkahnya. Setelah melihat garis bahu dan lengannya, yibo pun yakin dia bukan seorang wanita. Tapi, Kenapa begitu indah? Pikirnya.

Semakin terbakar rasa Penasaran, sampai akhirnya yibo  melihat sepasang bulu mata yang begitu tegas panjang menghiasi mata yang terpejam. Hatinya berdegup melihat keindahan yang ada didepannya. Ia mengulang kembali apa yang barusan ia lihat dengan urutan yang berbeda, Mata terpejam yang indah, hidung mancung, bibir yang begitu cantik dan dihiasi sebuah tahilalat.

Ia merasa seluruh aliran nadinya berpusat di tengah dadanya sekrang, Manik matanya membulat, tanpa sadar membuatnya meneguk air ludah. Ia mematung.

Melihat ada yang tidak beres dengan adiknya, A chi mengikuti jejak Yibo.

"Hey, hey.. hey, apa yang kau lihat? Haiya! Kenapa dia tertidur disini? Yibo, apa kau kerasukan?",  Yibo tersentak sadar, benar saja mata pemuda ini benar benar terpejam, artinya dia tertidur. Ini tidak baik. Hawa Yang disini sangat tinggi, apa yang dia pikirkan sampai tertidur ditempat seperti ini.

The Dragon Bone Heir [ YIZHAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang